part 3

28 1 0
                                    

      Kasih langsung menghampiri isabel yang lagi duduk di ayunan yang berada di belakang rumah, ayunan yang begitu besar dan terlihat begitu nyaman apa lagi ayunan itu sudah di lapisi kasur dan bantal.

"kasih ayok naik duduk disini..."

"iya..."

Dengan pelan kasiih naik keatas ayunan itu dan duduk disamping isabel, mereka berdua duduk dengan santai sambil memajukan kaki mereka, entah kenapa kasih merasa bahagia berada di samping isabel terasa seperti punya kakak sendiri.

"kakak ngapain disini?" tanya kasih memulai pertanyaan

"aku biasa menghabiskan waktu ku disini menikmati suasana dan sekaligus menghirup udara segar, biasanya raja yang menemani aku disini dan memotong buah buat aku tapi ngak tau dech sekarang dia dimana?"

"jadi kakak lagi tunggu tuan raja?" ulang kasih memastikan

Isabel tersenyum kecil

"gimana kalau kasih saja yang memotong buah untuk kakak, kan tuan raja belum datang?"

"kalau kamu tidak keberetan maka aku juga ngak papa!" ujar isabel, kasih langsung mengambil pisau dan memotong buah untuk isabel
"akhirnya aku punya teman juga, kasih kamu tau ngak aku tu senang banget kamu dan kedua saudara kamu itu tinggal disini, aku selalu merasa bosan kalau raja ngak ada tapi sekarang kalau ngak ada raja kan ada kamu..." lanjut isabel sambil menerima potongan buah dari kasih
"bukankah di sini nyaman sekali?"

"iya kak"

Lalu keduanya memejamkan kedua mata mereka dan menikmati belaian angin yang membelai lembut tubuh mereka, hingga kedua nya terlelap dalam mimpi yang indah, isabel tertidur dengan kepala di atas bahu kasih dan kasih menyandarkan kepalanya pada kepala isabel, nyaman sekali...tapi kenapa hari ini raja telat ya datangnya?

"kak ma'..." raja tidak melanjutkan kata-katanya lagi ketika melihat isabel dan kasih tidur bersama, raja langsung mengambil pisau dan buah yang ada di tangan kasih dan menaruh nya kembali kedalam ranjang, lalu raja menyelimuti mereka berdua.

"aku ragu kak, saat kakak bilang kalau mereka akan bekerja di rumah kita sebagai asisten pribadi kita, selama ini aku kak putra dan juga arjun tidak pernah percaya sama siapapun untuk merawat kalian, karna di dunia ini hanya kalian yang kami punya dan kami tidak ingin kalian kenapa-kenapa, tapi seperti nya dia telah mendapatkan tempat di hati kakak dan aku merasa sekarang dia pantas untuk mengurus kakak, kak selamat tidur dan semoga kakak lekas sembuh dan selamat tidur juga kasih..." setelah mencium tangan kakaknya raja langsung pergi keruang kerja dimana kedua saudara nya sudah menunggu kedatangan nya, raja langsung saja duduk di tempat nya, mereka tidak membicarakan masalah pekerjaan atau masalah apapun, karna dari tadi mereka terus saja diam hingga tanpa mereka sadari jam sudah berlalu cukup lama, mereka bertiga sama-sama larut dengan pikirannya masing-masing tentang ketiga wanita bercadar itu.

"apa putri sudah tidur?" tanya putra kepada arjun sekaligus mencairkan suasana yang membeku

"cinta menemani putri tidur hari ini, aku yakin meskipun baru beberapa saat dia dirumah ini dia sudah berhasil merebut hati putri, tapi aku tidak yakin apa dia juga akan berhasil membuat putri bicara lagi..."ujar arjun
"bagai mana keadaan kakak?" tanya arjun pada raja

"tadi aku terlambat menemui kakak karena harus menjawab telpon dulu, saat aku datang kakak dan kasih lagi tidur bersama, kakak kelihatannya bahagia sekali, nenek sendiri bagaimana?" sekarang gilian raja yang bertanya pada putra

"sampai sekarang tidak ada keluhan apa-apa, kata bibik nenek juga sudah minum obat dan sekarang nenek tengah istirahat!" kata putra menjelaskan keadaan nenek fatih

THE PERFECT WOMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang