part 12

19 2 0
                                    

      Putra terkejut saat salah satu pelayannya mengantarkan tamu untuknya, tamu yang dulunya sangat dia harapkan tapi sekarang putra sama sekali tidak mengharapkannya, raja dan arjun langsung menutup laptop milik mereka, karena percuma saja mereka melanjutkan pekerjaan mereka ketika ada tamu yang datang.

Raja mengajak arjun untuk masuk kedalam dan membiarkan putra dan aurora berbicara, karena pasti ada sesuatu yang ingin mereka bicarakan berdua, tanpa membantah arjun langsung bangun dari duduknya dan mempersilahkan aurora duduk di tempatnya, aurora langsung duduk berhadapan dengan putra, sedangkan putra melihat aurora saja dia tidak ingin.

"putra bagaimana keadaan kamu?" tanya aurora sambil memaparkan senyuman manisnya

"ya seperti yang kamu lihat" jawab putra tanpa basa-basi

"sepertinya kamu baik, udah lama banget ya..." ujar aurora sambil menyentuh tangan putra yang ada di atas meja, putra Cuma melihat tangannya yang di sentuh oleh aurora tanpa melarangnya "kita tidak bertemu..." sambung aurora "kamu tau aku kangen banget sama kamu, kenapa sih sekarang kamu udah cuekin aku, dan sekarang kenapa kamu jadi lebih sibuk?"

"aurora aku tidak punya waktu sekarang, karena aku raja dan arjun sedang sibuk untuk pengeluaran baju tahun ini, aku tidak punya waktu untuk hal-hal yang tidak penting "balas putra

"tapi apa aku sudah tidak penting lagi sekarang?" tanya aurora kepada putra tentang posisinya

Putra tersenyum tipis

"kamu begitu berharga buat aku, kamu adalah belahan jiwa ku, kehidupan ku adalah kamu dan dunia ku adalah hidup berdua dengan kamu, aurora kamu bicara sesuatu yang tidak masuk akal..."

"putra aku menanyakan posisi aku di hidup kamu, sebenarnya aku berada di mana..." tanya aurora tegas

Putra kembali tersenyum

"kamu berada di dalam hati aku dan di dunia aku hanya ada kamu tidak ada wanita yang lain" jawab putra menerangkan

"benarkah?"

Putra mengangguk

Aurora tersenyum manis dan bangun mau memeluk putra, tapi niatnya terhenti

"tapi itu dulu..." lanjut putra dan itu membuat aurora mengerutkan keningnya, karena aurora tidak mengerti dengan perkataan putra

"apa maksud kamu?"

Putra melepaskan tangan aurora dari tangannya, lalu putra bangun dari duduknya dan berdiri sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya, putra menikmati pemandangan taman yang indah di depan matanya.

"iya, sekarang sudah tidak ada lagi kamu di kehidupan aku, kamu hilang dan sudah lenyap, bagaikan daun kering yang di terpa angin entah kemana, dulu iya kamu bagaikan bunga dalam kehidupan aku, tapi sekarng kamu menjadi dedaunan yang di terpa angin, melayang-layang dan pergi entah kemana" kata putra mengumpamakan hubungan mereka

Aurora bangun dari duduk dan berdiri di samping putra, putra langsung menoleh kesamping di mana aurora berada.

"kenapa bisa begitu?" tanya aurora

"aurora kamu harus tau satu hal, hubungan kita sudah berakhir semenjak kamu menolak lamaran aku!" kata putra mengingatkan

"aku tidak menolak kamu..." potong aurora langsung "bukankah saat itu aku menerima lamaran kamu, aku Cuma menolak syarat dari kamu dan kamu sendiri yang memutuskan untuk pergi dan bukannya aku..." kata aurora mencoba mengingatkan putra juga

"aku menolak syarat dari kamu karena menurut aku syarat itu tidak masuk akal, putra, coba kamu pikirkan, kita ini akan menikah dan kamu meminta aku untuk mengurus nenek kamu, kalau aku mengurus nenek kamu terus kapan aku punya waktu bersama kamu, punya waktu untuk ngumpul sama teman-teman aku, aku juga seorang model dan jadwal aku banyak, kamu juga tau sendirikan, kenapa sih kamu ngak suruh raja atau ngak arjun saja yang jaga nenek, aku yakin kok kalau mereka akan mau, setelah itu selesaikan!" aurora membuat semuanya menjadi mudah

THE PERFECT WOMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang