part 7

34 2 2
                                    


      Setelah lima hari di rumah sakit, akhirnya dokter mengizinkan cinta untuk pulang, setelah mengurus semuanya, mereka semua langsung pulang, nenek fatih meminta izin kepada ilda, supaya ilda menizinkan cinta untuk tinggal di rumahnya, tidak ada alasan bagi ilda untuk menolak, karena ilda tau nenek fatih dan keluarganya begitu menyayagi cinta, jadi sudah pasti mereka akan menjaga cinta dengan baik.

Semenjak putri sudah mulai bicara lagi, kebahagiaan keluarga nenek fatih terasa lengkaplah sudah, putri juga tidak mau jauh-jauh dengan cinta, putri juga selalu menjaga cinta di rumah sakit, menceritakan kegiatannya di sekolah dan putri juga ikut belajar berpuasa sunat seperti cinta, kasih dan hany, cinta juga mengajarkan banyak hal lagi kepada putri, yang membuat putri merasa sangat senang.

"apa mama senang karena sudah pulang?" tanya putri kepada cinta

"tentu saja mama senang, kalau putri senang ngak karena mama sudah pulang?" tanya cinta balik

"putri senang, tapi...."'

"tapi apa?" tanya cinta tidak mengerti

"putri senang mama bisa pulang, tapi senangnya pakek banget, jadinya senang banget!!!" canda putri

Gelak tawa terdengar dari semua anggota keluarga karena candaan putri, mereka sangat bersyukur akhirnya keusilan putri bisa mereka nikmati lagi, anggota keluarga memutuskan untuk keluar dan membiarkan keluarga kecil itu menghabiskan waktu mereka bersama-sama, setelah keluar mereka semua menuju keruang tamu kecuali kasih dan hany, mereka bedua pergi untuk membantu pelayan menyiapkan makan siang.

"ukhty, kasih bahagia sekali, akhirnya ukhty cinta bisa pulang!" gumam kasih

"iya ukhty, hany juga bahagia sekali, lega rasanya setelah tau ukhty cinta baik-baik saja"

"ukhty, kasih antar ini dulu kemeja makan!"

"baiklah"

kasih begitu terkejut dengan raja yang tiba-tiba berdiri di belakang nya.

"tuan" sapa kasih

"apa yang kamu lakukan" tegur raja denga suara judes

"kasih lagi menyiapkan makan siang tuan, apa tuan mau makan sekarang?" tanya kasih ingin memastikan, meskipun kasih tau ada yang aneh dengan sikap raja.

"apa dirumah ini tidak ada koki dan pelayan?"

kasih tidak mengerti dengan kata-kata raja

"kasih, kenapa kamu harus bekerja seperti ini?" tegur raja
"dirumah kami ini, kami tidak kekurangan koki ataupun pelayan, jadi kenapa kamu harus sibuk-sibuk menyiapkan makan siang untuk kami, bilangin juga sama saudari kamu itu, hany cukup mengurus nenek dan kak putra saja dan kamu cukup mengurus aku dan kak isabel saja, kalian tidak perlu sibuk-sibuk menjadi seperti pelayan di rumah ini, karena kami hanya akan menggaji kalian sebagai asisten pribadi bukan sebagai pelayan, kamu mengerti?"

Kasih diam dan tidak menyahut kata-kata raja

"aku camkan sekali lagi, berhenti melakukan ini, dan kalau aku lagi bicara jangan terus menundukkan kepala kamu, tapi lihat mata aku dan kalau aku lagi bertanya jangan terus diam, mengerti?

kasih kembali mengangguk

"jadi sekarang tinggalkan ini semua, datangi kakak dan tanyakan apa yang kakak butuhkan, ajak hany juga!" perintah raja.

Seperti perintah raja kasih langsung pergi dan mengajak hany pergi dari sana, kata-kata kasar raja terus tergiang-giang di telinga kasih, jujur saja hati kasih sedikit tergores karena kata-kata kasar yang raja keluarkan, apa salahnya kalau kasih dan hany ingin membantu saja, kenapa itu semua jadi masalah yang besar bagi raja, kasih benar-benar tidak mengerti dengan sikap tuannya itu, kasih sungguh tidak bisa membendung air matanya lagi.

THE PERFECT WOMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang