part 11

33 2 0
                                    


      Sudah hampir satu jam mereka terjebak di dalam rumah pohon dan keadaannya masih tetap sama, hujannya masih tetap turun dengan deras, sungguh tidak ada yang bisa mereka lakukan. Lalu keduanya terkejut dengan suara azan yang berbunyi di handphone cinta, cinta langsung mengambil handphonenya dan melihat jam yang tertera di layar handphonenya dan ternyata sudah magrib, cinta langsung mengangkat tangannya dan berdoa, padahal azan masih belom selesai.

"kenapa kamu berdoa, kan azannya belom selesai?" tanya arjun

"yang cinta bacakan tadi bukan doa sesudah azan tuan, tapi doa berbuka puasa!" jawab cinta sambil membalas tatapan arjun

"kamu berpuasa?" ulang arjun

Cinta mengangguknya

"setidaknya dia harus berbuka dulu, tapi berbuka pakek apa?" lirih arjun dalam hatinya, arjun langsung membuka laci kecil dekat tempat duduknya, dan syukurlah ada roti dan coklat, arjun langsung mengambilnya dan menyerahkan roti dan coklat itu kepada cinta "cinta berbukalah dulu..." suruh arjun, tapi hanya diam saja dan menatap roti dan coklat yang ada di tangan arjun itu "ambillah!"

Tangan cinta tergerak dan mengambil roti yang ada di tangan arjun dan meninggalkan coklat untuk arjun makan juga, setelah membaca basmallah cinta langsung berbuka dengan roti itu, syukurlah akhirnya cinta bisa berbuka juga.

"tuan juga makan!" kata cinta

Arjun mengangguknya dan ikut makan juga, arjun langsung melihat kearah cinta ketika cinta mulai cekukan, arjun langsung mencari air tapi airnya tidak ada, setidaknya di dalam kondisi seperti ini cinta harus minum dulu, arjun dan cinta sama-sama terkejut ketika mendengar suara petir dari langit.

"hujan!" gumam arjun kecil "cinta ikut aku..." arjun langsung menarik cinta kearah pintu dan arjun langsung membuka pintu itu, angin dan hujan sudah menjadi satu kalau mereka keluar bahkan dalam hitungan detik saja mereka bisa basah kuyup, tapi arjun tetap membawa cinta keluar dan mereka jadi basah akhirnya.

"cinta buka cadar kamu!" suruh arjun dan itu malah membuat cinta bingung "di sini tidak ada air, kamu harus menghilangkan cekukan kamu, dan satu-satu nya jalan adalah hujan "kata arjun

sebenarnya kalau di pikir-pikir apa yang arjun katakan ada benarnya juga, cinta memang harus minum air dan jalan satu-satunya adalah hujan, dengan pelan tangan cinta tergerak dan membuka cadarnya hingga terlihatlah wajahnya yang seindah bulan purnama, arjun terus saja melihat bulan purnama yang lagi bersinar di dalam hujan itu.

Saat cinta menengadah keatas, bukannya air hujan yang masuk kedalam mulutnya tapi air hujan itu malah mendarat di wajahnya, dan itu rasanya sedikit perih, arjun tau kalau cinta kesakitan karena air hujan yang jatuh di wajahnya, arjun harus mencari cara lain agar cinta bisa minum air, lalu arjun malihat ada daun yang cukup besar yang menampung air hujan setelah airnya terisi penuh maka airnya akan mengalir seperti air terjun, arjun menarik tangan cinta dan menghampiri daun itu.

"minumlah cinta!"

Walaupun arjun sudah menyuruhnya tapi cinta masih tetap diam karena cinta tidak tau cara meminumnya, kemudian arjun mengambil air hujan itu dengan tangannya.

"cinta cepat minum nanti airnya keburu habis!" kata arjun memberi tau, tapi apa harus cinta meminum air yang ada di tangan arjun, apa tidak ada cara lain, karena cinta terlalu lama berpikir akhirnya air yang ada di tangan arjun habis dan arjun mengambilnya lagi "cinta ayok..."

Sepertinya cinta tidak punya pilihan lain lagi dan cekukannya juga belum berhenti, akhirnya cinta mulai mendekat dan meminum air yang ada di dalam tangan arjun. Ah...perasaah itu datang lagi, perasaan aneh yang selalu menggelitiki hati mereka apabila mereka kerap bersama, perasaan yang seolah-olah datang dan menaburkan keharuman di hati keduanya.

THE PERFECT WOMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang