Perpisahan

15 2 0
                                    

Tanggal 28 Mei adalah hari perpisahan seluruh murid yang ada di SMA galaksi, Yogyakarta menjadi tempat persaksian perpisahan para murid-murid disana, semua nya bahagia.. murid perempuan semua memakai kebaya yang indah, sedangkan murid laki-laki memakai kemaja putih dan jas hitam serta dasi yang dikenakan. Begitu pula dengan lima sahabat yang sedang tertawa bersama, tiba-tiba ada perempuan bule yang menghampiri mereka dan meminta untuk bergabung.

"Ha-hai.." Ucap Vanisa dengan menggunakan kebaya modern berwarna ungu, dan heels yang lumayan tinggi seakan membuat dirinya menjadi seperti model ternama.

"Haii.. Van, kamu cantik banget" Sapa Alam yang langsung berdiri ketika melihat Vanisa

"A-ah hem makasih Lam,ka-kamu juga ganteng kok, apa.. aku boleh gabung sama kalian?" Ucap Vanisa yang juga memuji Alam dengan terbata-bata

"Oh boleh dong bule Vanisa" Ucap Bima

"Iya gabung aja" Ucap Andien

"Ah duduk Van, Silahkan" Ucap Alam sambil menarik kursi yang ada disamping nya dan menyuruh Vanisa untuk bergabung dengan sahabatnya

Vanisa pun menghempaskan bokong nya ke atas kursi yang sudah disiapkan Alam

"Makasih Lam"

"Em.. aku gapapa nih gabung sama kalian?" Tanya Vanisa dengan ragu

"Ya gapapa lah.. ya kan?" Tanya Alam pada teman-teman nya

"Iya gapapa kok" Ucap teman-teman

Saat mereka semua sedang berbincang tiba-tiba ada pengumuman dari guru kesiswaan yang memberitahukan bahwa seluruh murid dipersilahkan untuk makan malam dengan menu yang sudah disiapkan

"Selamat malam semua nya" Ucap Bu Farah

"Malam Bu" seluruh murid

"Kalian silahkan pergi ke resto yang udah pihak sekolah siapkan untuk makan malam kalian, selamat makan semua nya"

"Asikk yey horee" Sorak semua murid

Saat diresto pun mereka berenam memilih untuk makan bersama-sama dalam satu meja yang bundar

"Em, Dien itu.. ada nasi di pipi lo" Ucap Rayen

"Ah dimana?" Tanya Andien sambil mengusap pipi sebelah kanan nya, namun tak ada sisa makanan sedikit pun

"Mana sih gak ada kok?"

"Bukan disitu"

"Trus dimana?"

"Sorry ya" Rayen pun mengambil sisa makanan yang ada di pipi Andien. Dan tanpa disadari ternyata hati Alam marah membara melihat perlakuan romantis yang dilakukan Rayen pada Andien.

"Ngapain sih mereka mesra-mesraan depan orang?! Dipikir bagus kali?! Hah?! Apaan lagi tuh Andien ngapain dia mau-mauan pipi nya dielus begitu ama Rayen?! Emang ya dasar dua-dua nya ganjen!" Suara hati Alam yang kini tanpa ia sadari penuh dengan amarah, dan refleks Alam menggenggam sendok dan garpu yang ia pegang dengan kuat-kuat. Dan ternyata Andien melihat tingkah Alam yang terlihat aneh

"Lam? Lo kenapa? Sakit? Atau makanan nya kurang enak?" Tanya Andien. Tetapi teguran dari Andien tetap saja tidak menyadarkan diri Alam

"Alam lo gapapa kan?" Tanya Andien sambil mengepal tangan Alam agar Alam menjawab pertanyaan nya

Sahabat Dan Cinta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang