Indonesia

14 1 0
                                    

Pesawat Andien baru saja sampai di bandara Soekarno Hatta. Andien kini tengah mencari Ayah dan Bunda nya tetapi tidak ada di sudut mana pun, Andien pikir kedua orang tua nya lupa. Lalu Andien tetap membawa kopernya yang berisi pakaian dan barang bawaan, tidak lupa dengan oleh-oleh yang Andien bawa dari Kanada. Saat Andien sedang mencari taksi di pinggir jalan tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti di depan Andien dan turun lah seorang lelaki tampan dan gagah dengan pakaian yang begitu rapih. Ya, Raffi lelaki yang dijodohkan orang tua Andien beberapa tahun yang lalu.

"Mau saya bantu?" Ucap nya

Andien mendongakan kepala nya untuk melihat siapa seseorang yang kini sedang bicara dengan nya?

"Tidak perlu terima kas-- loh Raffi?! Kok lo ada disini?" Kata Andien dengan bingung dan kaget akan kehadiran Raffi.

"Eh kamu masih ingat aku? Aku kira udah lupa"

"Ih apaan sih sok akrab aku aku! Awas minggir gue mau lewat!" Ucap Andien sambil mendorong tubuh Raffi agar minggir kesamping.

"Andien Andien gak ada berubah nya ya kamu selalu galak, tapi selalu bisa bikin aku penasaran" Ucap Raffi sambil melihat punggung Andien yang mulai menjauh.

"Eh Andien tunggu! Sini aku bantu, naik mobil ku aja itu dibelakang mobil nya"

"Gak! Makasih minggir"

"Gak bisa ini gk bisa, dia terlalu keras kepala!" Ucap batin Raffi

Andien terus berjalan semakin jauh.

"Hem okee ini kamu yang mulai Dien"
Raffi langsung menyusul Andien dan menggendong tubuh Andien untuk masuk kedalam mobil.

"Eh turunin gak! Ntar gue jatoh Raffii! Gue takut"

"Engga tenang aja!"

"Koper! Koper gue! Awas ilangg itu ada oleh-oleh buat Bundaaa!"

"Nanti aku ambil"

Ceklek Brakk

Suara pintu mobil Raffi ditutup. Dan Raffi kembali ke tempat dia menggendong Andien untuk mengambil koper dan barang bawaan Andien. "Nih" sambil ngasih semua barang milik Andien.

**Rumah Andien**

"Assalamualaikum Bundaaa Ayahh ini Natta dateng"

"Walaikumsallam iya iya sayang"

"Bundaaa" Teriak Andien dengan langsung memeluk hangat sang Ibunda yang ada di hadapan nya

"Natta kangen banget sama Bunda"

"Sama sayang Bunda juga kangen sama kamu"

"Ehm, jadi yang di kangenin cuma Bunda doang nih Ayah engga?" Ucap Mr. Andi

Segera Andien melepas pelukan dengan Bunda nya, dan lari ke pelukan Ayah nya.

"Kangen Ayah jugaaa"

"Haha Ayah juga kangen puteri kecil Ayah"

"Udah ya kangen-kangenan nya, sekarang ayo masuk. Raffi ayo masuk Tante udah siapin makanan yang banyak buat kita"

*Meja Makan*

"Gimana Natta sama kerjaan kamu diKanada?" Ucap Mr. Andi membuka pembicaraan

"Em, oke semua kok Yah"

"Anak Bunda emang pinter"

"Hehe iya dong Natta!" Ucap Andien dengan bangga

"Pendidikan udah tinggi, karier udah bagus, materi udah kecapai trus nikah nya kapan?" Sindir  Mr. Andi kepada puteri nya

"Ish apa sih Ayah aku kan masih muda, belom mau mikirin masalah nikah"

"Masih muda apa nya umurmu itu udah 24 tahun tau?"

"Kalo kamu gak gerak cepet biar Ayah sama Bunda yang ngurusin pernikahan kamu sama Raffi"

"Engga! Yah aku udah bilang berkali kali aku gak suka sama Raffi!"

"Jelas kamu gak suka karna kamu belum ngejalanin, coba kamu jalanin dulu rasain dulu gimana sama Raffi, kalo gak cocok yaudah lepas"

Prank

Suara sendok dibanting kepiring dan Andien berdiri dari meja makan, dan lari ke kamarnya.

"Andien makanan mu belum habis!"

"Udah kenyang!!" Teriak Andien dari dalam kamar

"Maaf ya nak Raffi"

"Gapapa Om saya ngerti kok, nanti saya akan berusaha buat dapetin hati Andien"

"Bagus nak Om dukung kamu terus!"

***Rumah Rayen***

"Assalamualaikum Ummi, Abii"

"Walaikumsallam"

"Yaampun Rayen.. Kamu kok gak bilang-bilang kalo mau pulang?" Ummi

"Hehe iya Ummi biar surprise!"

"Ada apa Ummi, Abii?" Ucap Ainun

"Bang Rayen!!" Teriak Ainun yang langsung lari dan memeluk Abang nya

"Bang bawa oleh-oleh gak?"

"Engga"

"Ihhh Bang Rayen nyebelinnn"

"Eh udah udah ayo masuk dulu, kasian Abang kamu masih capek"

"Tapi Ummi Bang Rayen gak bawa apa-apa" Ucap Ainun sambil mengerucutkan bibir nya

"Bawa lah sayang masa Abang lupa sama kamu" Ucap Rayen sambil merangkul adik nya kedalam rumah.

**Rumah Alam**

"Fuhh.. Capek nya dijalan" Keluh Alam yang kini telah sampai dipekarangan rumah nya.

"Assalamualaikum Maa aku pulangg"

"Walaikumsallam, Alam! Kamu pulang sekarang?!"

"Iya lah kenapa Mama gak suka ya aku pulang?"

"Ih engga gitu enak aja, seneng banget Mama nih tapi Mama kaget aja"

"Oh gitu"

"Yaudah ayo masuk pasti kamu capek"

"Iya Ma"

Tunggu aku sebentar saja, aku pasti akan pulang kembali mengisi hati mu yang telah lama sepi.

*Bersambung*

Sahabat Dan Cinta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang