Natur

22 1 2
                                    

Pagi-pagi sekali Alam kini tengah duduk dikursi panjang di Bandara dengan Mamih nya,sembari mendengar musik dengan head-phone yang menyangkut di kedua telinga nya, men-scroll layar hp nya untuk menghilangkan rasa bosan hingga dia menemukan satu nama bertulisan, Andien.

##

Andien yang kini sedang duduk diranjang tidurnya sambil menonton film action kesukaan nya. Tiba-tiba hp nya berbunyi

Ting

Segera Andien mengambil benda persegi panjang itu yang ada diatas nakas. Siapa tau Rayen yang chat begitu pikir batinnya, kini dunia Andien hanya seputar Rayen karena dia tidak mau lagi lelaki itu tersakiti.

Alam Syah :

Terima kasih untuk segalanya

"Lah kok Alam? Kirain babang Rayen tadi, tunggu deh ini knp pesan nya gini? Kaya orang mau pergi jauh aja ni bocah" Oceh Andien

Terima kasih untuk apa?

Segalanya, sekarang aku akan pergi dari hidup kamu Dien

Maksudnya apa sih? Ngapain pergi orang aku udah maafin

Terima kasih atas maaf nya tapi aku harus pergi

Mau pergi kemana sih emang?

Aku mau balik lagi ke Amerika

Hah?
Tunggu ya kamu tunggu plis jangan pergi.

Tapi waktu nya sudah gak banyak lagi

Tunggu pokoknya bentar

Setelah mendapat kabar seperti itu dari Alam dia langsung menghubungi teman-teman nya dan berangkat ke Bandara.

###

Setiba nya Andien,Rayen,Bima dan Ainun di Bandara mereka langsung mencari Alam. Dan.. Ketemu!

"Alaaam!!" Teriak Andien sampai Alam langsung menoleh ke belakang.

Mereka lari mendekati Alam. "Kalian? Ngapain kesini?" Tanya Alam kebingungan.

"Ngapain lu bilang? Lu yang ngapain mau pergi lagi?" Tanya Bima dengan nada tinggi.

"Lah Bim gua mah kan ada kerjaan disana, kerjaan gue gk bisa diting--"

"Bohong" Ucapan Alam berhenti ketika Mami nya mengeluarkan kata tersebut.

"Mi jangan Mi" Mohon Alam ke Maminya agar tidak memberitahukan yang sebenarnya.

"Udah waktunya Lam mereka tau."

Sahabat Dan Cinta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang