New Life

14 1 0
                                    

07.00 pm Amerika Serikat

Sudah lebih dari satu tahun Alam hidup di negara asing ini, untuk melanjutkan pendidikan sekaligus perusahaan milik Papih nya.

"Alam? Bagaimana apa kamu sudah siap? Sebentar lagi kita akan bertemu dengan anak dari teman bisnis Papih" - Samuel Papih Alam

"Ah.. Wait me aku bentar lagi selesai Pih" Saut Alam

"Okey i wait you 5 minutes"

Sebelum Alam bertemu dengan anak dari teman bisnis Papih nya Alam merapihkan dasi yang terikat rapih di leher nya. Saat Alam ingin melangkah kan kaki nya ia tak sengaja melihat foto sahabat-sahabat nya, ia jadi teringat sudah berapa lama ia tidak lagi ada contact dengan sahabat nya termasuk, Andien. "Hah.." Alam menghela nafas panjang, "Gimana kabar kalian?apa kalian bahagia?gue kangen lo Dien.. Bim.. Ray.. Nun.. Gimana kabar kalian? Semoga kalian baik-baik saja ya" Alam segera meletakkan foto itu dan menghampiri Papih nya.

"Hello, Sam" Teman bisnis Papih Alam

"Hello, robin this is my son, Alam"

"Night, hello my name is Alam" Ucap Alam

"Oh hello Alam, my name is Robin"

"By the way, where is your daughter robin?" Tanya Mr. Samuel

Saat Papih Alam bertanya dimana putri teman bisnis nya, tiba-tiba seorang wanita cantik, putih, dan tak lupa dengan rambut pirang nya datang menghampiri mereka semua.

"Hello Dad, sorry I arrived late"

"Oh, no problem baby"

Alam memperhatikan wanita itu, sepertinya Alam tidak terasa asing dengan anak dari teman bisnis Papih nya itu. Dan benar saja ternyata wanita itu adalah
.

.

.

.

.

Vanisa Putri Linggis.

Alam kaget sekaget-kaget nya. Dia tidak menyangka, wanita yang saat ini ada dihadapan nya adalah seseorang yang selama ini ia kagumi. "Va.. Vanisa kan?" Ucap Alam dengan gugup. "Loh Lam, kamu kenal sama anak teman Papih?" Ayah nya bertanya kebingungan.

"Loh Alam?kamu ada di Amerika? Aku kira kamu di Indonesia" Kata Vanisa. "Ah, iya Van aku kesini buat nerusin bisnis Ayah ku,kamu sendiri kenapa ada disini?" Saat Alam dan Vanisa sedang berbincang Ayah Alam melambaikan tangan nya ke udara sebagai perintah kepada pelayan restoran untuk menghampiri meja nya.

"Yes sir, what do you want to order?" Tanya dari pelayan yang ada direstoran tersebut. "Ah oke, cukup berbincang nya mari kita pilih makanan yang ingin kita makan, Alam kamu mau apa nak?" Sambil memberi buku menu restoran kepada Alam. Dan tidak lupa pelayan itu juga memberikan buku menu ke Vanisa dan Ayah nya.

***

08.00 am Yogyakarta

Kini Bima sudah resmi dipanggil Dr. Bima. Dia sekarang ini sibuk mengobati dan membantu masyarakat di Indonesia. Dan buat urusan cinta.. sekarang Bima juga udah punya pacar loh dan pacar nya juga seorang dokter yang cantik dan baik.
Line [Bima]❤️
Sayang, aku udah di depan yaa

[Tina]
Iya, tunggu ya Bim❤️

"Gimana udah?" Tanya Bima

"Udah yang" Tina

"Gak ada yang ketinggalan?"

"InshaAllah gk ada, ayo Bim nanti kita telat ke rumah sakit nya"

"Iya iya"

--Di Rumah Sakit--

"Dokter Bima! Gawat dok" Suster

"Kenapa Sus? Gawat kenapa?"

"Ada pasien yang kecelakaan dan harus segera dioperasi"

"Yasudah, kalau gitu kamu segera siapkan ruang operasi nya ya"

"Baik dok"

***

Saat ini memang waktu dan jarak sedang tidak bersahabat, akan tetapi dengan doa dan cinta matahari yang jauh disana akan terasa hangat dan dekat.

08.00 pm Kanada

Tring tring tring [Rayen]

"Halo, Assalamualaikum"

"Iya walaikumsallam ada apa Ray? Tumben lo nelfon gue"

"Em.. Gua ganggu lu gak Dien?"

"Ah.. Engga kok santai aja haha eh btw di Kairo bukan nya masih jam 04.00 subuh ya?"

"Eh iya.. Lu nyadar juga ternyata hehe"

"Ye iya lah, kenapa Ray sampe pagi-pagi lu telpon gue"

"Sebenarnya sih, gk ada apa-apa hehe gua cuma kangen sama suara lu aja boleh gak?"

Yaampun si Rayen gk bosen ya dia masih suka sama gue, setulus itu kah cinta dia? Sampe bertahun-tahun dia nunggu dan sayang sama gue--[batin Andien]

"Dien? Lu tidur ya?"

"Eh engga kok hehe, em.. gini Ray gue tuh mau nanya sama lo udah berapa lama lo nungguin gue?"

"Eh kok tiba-tiba lo nanya gitu?"

"Ah gpp kok, pengen tau aja"

"Berapa ya, 1 2 3 sekitar 6 tahunan lah kan gua suka sama lu dari kita kelas 1 SMA sampe sekarang"

"Lo gk capek?"

"Alhamdulillah engga, karna gua yakin lu adalah wanita yang wajib gua perjuangin, dan gue akan berjuang buat dapetin hati lu gimana pun caranya"

"Makasih ya Ray, btw sekitar 2 bulan lagi gue mau balik ke Indonesia mau jenguk Ayah sama Bunda gimana kabarnya"

"Oh lu bulan depan ke Indonesia? Yaudah kalo gitu gua juga ijin kuliah deh"

"Eh.. Ngapain?"

"Gua mau lamar lo"

"Tapi Ray---"

"Dah, Assalamualaikum"

Tut tut tut

"Lah mati? Sialan nih bocah, nyesel gue bilang sama dia, tapi-- apa si Rayen serius ya"

Keseriusan adalah ketika pasangan mu berani bertemu orang tua mu untuk meminta restu, bukan hubungan yang dijalin dengan ikatan pacaran.
*
*
*
*
❤️
*Bersambung*

Sahabat Dan Cinta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang