♡♡♡
Pagi ini Sohyun dan Ny.Nara sibuk di dapur. Memasak untuk sarapan. Bibi Park pulang kampung karena anaknya sakit, sehingga tidak ada yang membuat sarapan. Mau tidak mau mereka yang harus melakukannya. Sebenarnya Sohyun bisa sendiri, hanya saja hari ini ia ada kuliah pagi, makanya Ny.Nara membantunya agar bisa selesai tepat waktu.
Sohyun sibuk memotong sayur, bawang, cabe dan bahan-bahan lainnya. Sedangkan Ny.Nara bagian goreng-menggoreng. Menantu dan mertua itu terlihat sangat kompak.
"Sayang minta tolong ambilkan mama piring." Suruh Ny.Nara.
"Baik mah."
Sohyun berjalan ke arah lemari tempat meletakan segala perabotan. Mengambil piring berwarna putih .
"Ini Mah." Sohyun memberikan pada mertuanya.
"Terima kasih sayang."
"Sama-sama, Mah."
Sohyun melanjutkan memotong sayur yang belum sempat ia selesaikan.
Kedua wanita cantik itu kembali fokus pada kegiatan mereka masing-masing.
Fokus Ny.Nara dan Sohyun teralihkan saat mendengar teriakan Taehyung dari kamar. Mereka berdua saling menatap.
"Suami mu kenapa lagi. Kenapa dia teriak-teriak sepagi ini?" Tanya Ny.Nara heran.
"Entahlah." Jawab Sohyun. Ia juga tidak kalah herannya. Mungkin suaminya itu memang sangat hobi berteriak pagi hari.
"Kamu ke atas dulu. Lihat ada apa dengannya. Nanti ini Mama yang selesaikan." Suruh Ny.Nara.
"Baik, Mah."
Sohyun melepaskan celemeknya. Melangkah meninggalkan dapur menuju kamar.
Saat membuka pintu, Sohyun tidak mendapati siapapun di sana.
"Oppa!" Panggil Sohyun. "Oppa dimana?" Tanyannya saat tidak menemukan keberadaan suaminya.
"Aku di kamar mandi." Sahut Taehyung.
Mendengar itu, Sohyun langsung melangkah ke arah kamar mandi. Ia sedikit bingung. Jika suaminya ada di kamar mandi, terus kenapa dia teriak-teriak.
"Oppa kenapa?"
"Aku lagi sabunan, terus airnya tiba-tiba mati. Aku tidak bisa melihat apapun karena seluruh wajah ku dipenuhi busa. Cepat ambilkan aku air. Mata ku perih." Ujar Taehyung. Mengusut-ngusut matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND [END]
Teen FictionKim Taehyung adalah laki-laki dingin yang tidak percaya akan cinta. Kejadian masa lalu membuatnya menutup diri dan tidak mau dekat dengan wanita manapun. Baginya wanita itu semuanya sama. Sama-sama menyakitkan dan tidak setia. Sampai suatu hari kedu...