Sohyun melangkah menuju perpus. Mencari buku yang akan ia jadikan sumber untuk mengerjakan tugas dari Pak Siwon. Sohyun pergi sendiri. Tadi ia sudah mengajak Saeron, namun anak itu tidak mau. Katanya perpus selalu membuat asam lambungnya naik. Sohyun sudah tidak kaget mendengar alasan tidak masuk akal Saeron, sebab anak itu memang dasarnya tidak suka perpustakan. Bahkan bisa dihitung dengan jari berapa kali Saeron masuk perpus selama mereka kuliah.
Beberapa mahasiswa prodi Bahasa Inggris menayap Sohyun saat ia melewati kelas mereka. Sohyun memang harus melewati prodi Bahasa Inggis kalau ke perpustakaan, karena perpus tepat di samping kelas Bahasa Inggris.
Sohyun hanya membalas dengan senyum sapaan para mahasiswa itu.
Hari ini perpus cukup ramai. Tidak seperti hari biasanya. Sepi. Mungkin para mahasiswa sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian semester dua minggu lagi.
Sohyun melangkah menuju rak buku pojok kanan karena di sana lah letak buku yang ia cari.
Sohyun menghentikan langkahnya saat seseorang menyita perhatiannya. Sohyun menajamkan pengelihatnya untuk memastikan kalau yang sedang duduk sendiri di meja kanan paling ujung adalah suaminya.
Itu memang suaminya.
Sohyun yang ingin mengambil buku mengurungkan niatnya. Ia melangkah menghampiri suaminya.
Sohyun menarik kursi di depan Taehyung. Duduk di sana.
Taehyung masih terlihat sangat serius. Laki-laki itu tidak mengalihkan sedikitpun fokusnya dari buku yang ada di depannya. Entah Taehyung tidak menyadari kehadiran Sohyun, atau dia memang sengaja melakukannya.
Sohyun memangku dagu dengan kedua tangannya. Menatap sang suami.
"Tampan sekali suami Kim Sohyun." Ucap Sohyun. Ia tidak sedikitpun melepasakan tatapannya dari sang suami."Alisnya. Matanya. Bibirnya. Hidungnya. Dagunya. Kenapa sempurna sekali." Lajutnya.
"Apakah dia di ciptakan dari serbuk berlian. Sehingga suami ku sialau sekali." Ujar Sohyun lagi.
Sohyun tidak berbohong mengenai hal itu. Taehyung memang sangat tampan. Meski Taehyung memakai kaca mata besar, tetap kelihatan tampan di mata Sohyun.
"Berhenti menatap ku! Itu sangat menggangu!" Ujar Taehyung tanpa menatap Sohyun. Tatapannya masih tetap fokus pada buku yang sedang dibaca.
Taehyung sadar. Bahkan sangat sadar dengan kehadiran Sohyun. Namun, ia pura-pura tidak menyadarinya. Atau lebih tepatnya berusaha mengabaikan keberadaan Sohyun. Tapi mendengar perkataan Sohyun membuatnya sangat terganggu dan tidak bisa kosentrasi dengan buku yang sedang ia baca.
"Tidak bisa berhenti!" Sahut Sohyun.
Taehyung yang sedari tadi mencoba mengabaikan keberadaan Sohyun, mengangkat kepalanya mendengar ucapan wanita itu.
"Bisa pergi enggak!" Usirnya.
Taehyung benar-benar terganggu dengan keberadaan Sohyun. Sepertinya wanita ini memang penggangu sejati karena tidak hanya di rumah, di kampus pun dia tetap menggangu.
Bukan kesal mendapati pengusiran dari suaminya. Sohyun malah tersenyum lebar membuat kedua alis Taehyung bertautan. Bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND [END]
Fiksi RemajaKim Taehyung adalah laki-laki dingin yang tidak percaya akan cinta. Kejadian masa lalu membuatnya menutup diri dan tidak mau dekat dengan wanita manapun. Baginya wanita itu semuanya sama. Sama-sama menyakitkan dan tidak setia. Sampai suatu hari kedu...