4.7K 413 110
                                    

❝I can't seem to get you off my mind❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I can't seem to get you off my mind

⇴⇴⇴

"hoaahmm..." jaemin menguap lebar-lebar sambil mengucek-ngucek matanya, kemudian merenggangkan semua ototnya. sinar matahari yang begitu cerah memasuki pelupuk matanya, membuat matanya harus sedikit menyipit karena silau.

jaemin menoleh ke arah jam weker lucu berbentuk anjing, yang terletak di sebelah ranjangnya. masih pukul 5 pagi. jaemin sudah terbiasa bangun sepagi ini, karena ia harus memasak sarapannya sendiri karena orangtuanya jarang pulang ke rumah.

"pagi yang cerah. aku harus segera menyiapkan sarapan bagi keempat bocah merepotkan itu."

namun naas baginya, baru saja jaemin turun dari ranjangnya, tiba-tiba kakinya tertancap sesuatu—menimbulkan raungan darinya.

"aduhh! apa-apaan ini?! aw, sakit sekali!" jaemin meringis. ia belum pernah merasakan bagaimana rasanya tertancap sebelumnya, jadi ini adalah yang pertama kali untuknya.

rasa sakitnya, kalau bisa dijabarkan, beribu-ribu kali lebih sakit daripada disuntik jarum dokter yang ditakuti oleh mayoritas umat manusia.

jaemin pun menundukkan kepalanya, melihat benda apa yang menancap di kaki mulusnya.

"apa?! paku persegi?! yang benar saja!" alangkah terkejutnya jaemin ketika ia melihat beberapa paku menancap di kedua kakinya.

darah segar mengalir dari kedua kakinya. jaemin panik. apa yang harus ia lakukan sekarang?! kalau ia mencabut semua pakunya sekarang, itu sama saja meningkatkan penderitaannya.

sepertinya, ia harus berteriak minta tolong. tidak peduli—walau harus membangunkan ketiga temannya.

"jenoo! chenlee! jisungg! tolong akuu—arghh sakit sekali!" jaemin berteriak sekeras-kerasnya, berharap agar ketiga temannya itu terbangun dan segera menolongnya.

beberapa detik kemudian, derap langkah kaki terdengar dari kamar sebelah. sesosok lelaki datang—dengan napas memburu. terlihat jelas kalau ia buru-buru menghampiri kamar jaemin.

"nana! kau tak apa, dude?" tanya jeno cemas sekaligus panik.

"b-bantu aku, nono-ya," ucap jaemin lemah.

melihat jaemin yang tak berdaya seperti ini, membuat jeno kesal setengah mati. siapa yang tega berbuat seperti ini kepada sahabatnya?! oh, kalau jeno menemui orang itu tak tanggung-tanggung, ia akan memenggal habis kepalanya.

"bertahanlah disitu nana! aku akan mengambil obat merah dan perban."

jeno baru saja akan melesat pergi, namun lengannya ditahan oleh jaemin.

shackled » nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang