十七

2K 157 10
                                    


warning explicit content and mature scenes, read at your own risk

warning ⚠ explicit content and mature scenes, read at your own risk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

i need you more
than i want to

terbebas dari belenggu ketakutan adalah hal yang jaemin nantikan semenjak insiden penculikan tersebut. dan sekarang, ia bisa merasakannya. ia bisa menapakkan kaki tanpa perlu merasa ketakutan.

jaemin melangkahkan kaki riang sambil bersenandung, menyusuri koridor kelas yang masih sepi. pemuda bermarga na itu terlalu bersemangat sekolah hari ini, dan efeknya—ia pun bangun terlalu pagi dan disinilah dia sekarang.

tep!

merasakan bahunya ditepuk dari belakang, jaemin pun lantas menoleh ke samping.

"jeno? tumben kau datang sepagi ini."

jeno nyengir. "hehe. hanya ingin saja. by the way, na—bagaimana kalau kita pergi ke rooftop dulu sebelum bel berbunyi?"

jaemin menampilkan wajah polos yang menyiratkan kebingungan. "untuk apa?"

sungguh. jeno bersumpah. wajah jaemin yang lugu itu sukses menggetarkan hatinya. ia jadi tak sabar untuk melahap jaemin seutuhnya.

"melakukan hal yang belum pernah kita lakukan."

dahi jaemin berkerut. pemuda manis itu masih bingung dengan maksud dari ucapan jeno. tapi jaemin tetaplah jaemin. ia tetap menuruti jeno dan mengikuti langkah kaki pemuda yang lebih tua beberapa bulan darinya.

"jeno-ya. sebenarnya, kita mau apa melakukan apa sih? katakanlah dengan jelas."

jaemin mencebikkan bibir ranum kepunyaannya, membuat jeno meneguk ludahnya kasar. shit. he got a boner.

ekor mata jeno langsung otomatis melirik kebawah—dan ternyata dugaannya benar. his sexual desire is screaming out loudly. oh dear. it couldn't be helped anymore, right? pilihannya hanya menahan atau menuntaskannya.

dan, jeno memilih untuk menuntaskannya.

tangan kekar jeno langsung menarik dagu jaemin mendekat, lalu menciumnya dengan sedikit agresif. ini bukan ciuman pertama mereka, namun jaemin merasakan ada yang berbeda dengan ciuman jeno kali ini. ya. itu karena jeno menciumnya bersama nafsu yang telah memuncak.

benda kenyal itu sudah menjadi candu tersendiri bagi seorang lee jeno. bahkan, bibir merah muda jaemin sudah sedikit membengkak akibat ulahnya.

"mmfhhh..."

merasa puas dengan bibir jaemin, ciuman jeno pun turun ke leher pemuda manis itu—meninggalkan beberapa hickeys disana.

"ngghhh...jeno...berhenti..." jaemin mulai menggeliat tak nyaman. kedua kaki jaemin terasa begitu lemas, seperti tidak ada tenaga. menyerah, jaemin pun menjatuhkan pantatnya ke lantai. ia sudah tidak sanggup untuk berdiri lagi.

shackled » nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang