"leexiyeon? benarkah anda nona lee xiyeon?" tanya si pemuda mungil, sambil memicingkan matanya.
wanita cantik bersurai hitam legam yang bernama xiyeon itu mengangguk. "ya, ada perlu apa sampai mengajakku bertemu di cafe malam-malam begini?"
xiyeon menggosok-gosok kedua tangannya, mencari kehangatan. udara sedang dingin belakangan ini. temperaturnya terus saja naik, mungkin karena pengaruh musim yang kini sudah memasuki musim penghujan.
pemuda mungil itu menyeringai. ini adalah kesempatan terbaik untuk menjalin hubungan kerja sama.
"kudengar kau menyukai lee jeno. jadi, begini. aku ingin menawarimu untuk bekerja sama denganku."
xiyeon mengernyitkan dahi. "kerjasama apa?"
"kita, bersama-sama menghancurkan na jaemin. aku tau kau juga sangat membenci lelaki cupu itu, bukan?"
xiyeon mendadak berbinar-binar begitu mendengar tawaran yang begitu menggiurkan. kebenciannya terhadap na jaemin sudah mendarah daging.
"boleh saja. daridulu aku sudah ada niatan untuk menghancurkannya. salah sendiri kenapa dia terlalu menempel pada mysweetheart."
pemuda mungil itu tentu merasa terlampau senang ketika xiyeon ternyata menerima tawaran darinya. misiiniakanberjalanlancar, pikirnya.
semua ini berjalan begitu mulus sampai ia sendiri merasa terheran-heran. dewi fortuna sedang berpihak pada dirinya, mungkin.
"baiklah. aku sudah merancangkan rencana bagus, dan beberapa darinya sudah terlaksana. sekarang ini, aku sudah berhasil menculiknya dan mengurungnya di rumahku."
