Chapter 2: Where The Heart Is?

53 4 0
                                    

Ferdi datang ke sekolah seperti biasa, namun ada yang berbeda dengan biasanya, kali ini dia melihat banyak mobil dari beberapa stasiun TV terparkir di halaman sekolah.

"Bagaimana tanggapan anda mengenai kejadian tersebut?"

"Apakah akan ada tindak lanjut dari sekolah atau kepolisian?"

"Apakah anda tahu apa penyebab siswa anda dapat berubah wujud menjadi monster?"

"Sudah, cukup!" teriak Kepala Sekolah, Muspardi kepada para wartawan yang tengah mewawancarainya.

"Saat ini kami bersama pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut. Untuk saat ini tidak ada yang bisa saya beritahukan, jadi tolong kalian semua keluar karena saya sedang sibuk!" lanjut Muspardi.

"Tapi Pak, apakah-"

"KELUAR!!" bentak Muspardi.

Akhirnya para awak media tersebut keluar dari ruang Kepala Sekolah karena takut akan dibentak oleh Muspardi lagi.

"Sepertinya mereka tidak akan pergi sampai mendapatkan semua yang mereka cari. Mungkin benar, sudah saatnya bagiku untuk pensiun, atau menjadi guru biasa" keluh Muspardi.

"YANG BENAR SAJA?!" teriak Andhika.

"Iya, aku tidak bohong" jawab Ferdi.

Imam masuk ke dalam ruang OSIS yang didalam ruangan itu ada Andhika dan Ferdi yang sedang berbincang.

"Aku masih belum percaya 100% sampai kau bisa membuktikannya kepada kami" ucap Imam.

"Baiklah, akan aku buktikan!"

Ferdi mengambil HP lipat dan benda seperti microchip dari saku celananya. Ferdi-pun menekan tombol yang terletak pada bagian kiri HP tersebut dan terbukalah bagian atas dari HP tersebut. Ferdi memasukan benda berbentuk microchip tadi ke bagian terbuka pada HP lipat yang dipegangnya lalu bagian terbuka itu ditutupnya kembali.

Muncul sebuah bayangan hitam di lantai lalu rangka manusia muncul dari bayangan tersebut dan terlihat rangka manusia tersebut mencoba mendekati Ferdi.

"Ferdi, awas dibelakangmu!" ucap Andhika yang mencoba memperingatkan Ferdi, namun Ferdi tidak peduli dengan keberadaan rangka manusia yang muncul dibelakangnya.

"BERUBAH!" teriak Ferdi yang dilanjutkannya dengan menekan tombol enter pada HP tersebut dan terdengarlah suara "Enerlife, Tengkra".

Rangka manusia tadi mendekati Ferdi lalu memeluknya. Rangka manusia tersebut menyatu dengan tubuh Ferdi dan mengubahnya menjadi sosok makhluk berwarna hitam dengan ornamen berbentuk tulang dan tengkorak pada beberapa bagian tubuhnya.

Seketika Imam membanting meja dan Andhika melempar kursi yang ada di ruang OSIS.

"ALAMAKJANG!!" teriak Imam.

"Bagaimana? Aku tidak bohong, kan?"

"Jangan-jangan..." ucap Andhika dengan mata melirik ke arah Imam.

"Apa?" tanya Imam yang mulai jijik dengan ekspresi Andhika.

"... kita juga bisa berubah menjadi Robocop seperti yang Ferdi lakukan..." lanjut Andhika dengan mata yang masih melirik ke arah Imam.

"Jangan bercanda, aku tidak mau berubah menjadi Power Rangers dan melawan monster kalau tidak digaji... dan tolong ekspresimu itu!!" jawab Imam dan dilanjutkan dengan menutup wajah Andhika menggunakan sebuah kain pel.

Imam akhirnya keluar dari ruang OSIS untuk memakan bekalnya yang berada di kelas.

"Hei Imam, tunggu aku!!" panggil Andhika dan akhirnya menyusul Imam ke kelas meskipun kelas mereka berbeda.

WarGodVerse: War God Club (Rehat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang