Duduklah di sampingku
Akan aku cerikan sebuah kisah rindu di malam itu.Suatu hari malam menjadi gelap pucat
Langit-langit mendung tak karuan
Tak ada bintang.
Hanya angin beku jika ingin kau sampaikan salam.
Di antara pojok ruang, ia bersembunyi seolah tahu apa yg di rasakan,
Sesak tak tertahan
Menangis namun tak di kabulkan
Teriak
Ahh percuma sedang ia bungkam dengan bahasanya
Petaka di malam ituLalu
Di sebelahnya, rumah megah terhampar luas
Si RINDU menari bebas
Menghaturkan setiap tawa
Menyajikan setiap senyum pesona
Merangkul,mendekap, lalu lebur dalam syair-syair pekat
Aaah percuma sedang rindu tak tahu akan keberadaannya
Petaka di malam ituSeperti mimpi
Ia memejamkan matanya kembaliJakarta 25 maret 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa Siwalan
PoetryTak ada yang tahu bagaimana hujan menyampaikan rindunya sebab setiap rintik dan hembusan angin selalu berkamuflase menjadi candu dan selalu ingin lagi, lagi dan lagi