Maukah kau bermain dengan ku?
Aku akan menjadi pemuda miskin penjual apel,
Dan kau menjadi tuan putri dalam sebuah istana megah di dalam sana.Suatu hari
Kita berjumpa
Dan itu adalah hal pertama aku menemukanmu
Tanpa jeda,
tanpa garis,
Tanpa penghalang
ku hampiri kau di sebrang sana
Tak ada yg berbeda sebab ini sebuah permainan belaka
Lalu
Akuu menawarkan apel merah di keranjangku
Kau tersenyum
Dan akupun membatu
Kau tahu?
Sedang akupun riang menatapnya
Karna yg ku pahami
Senyummu tercipta sebab ada ku di sana.
Namun waktu berlalu begitu cepat
dan kau pun berlalu memberi skat
Namun tidak dengan kekonyolanku
sepeninggal mu
Aku tetap terpaku
Dengan apel yg kau bawa satuJakarta 12 juni 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa Siwalan
PoetryTak ada yang tahu bagaimana hujan menyampaikan rindunya sebab setiap rintik dan hembusan angin selalu berkamuflase menjadi candu dan selalu ingin lagi, lagi dan lagi