Maukah kau membagi senyum mu?
Barang kali sejenak ingin mengenal ku?Maukah kau menatap ku , memperhatikan setiap sikap,nada,watak,serta kode tak terjadwal?
Maukah?Maukah kau menemani ku?
Menciptakan puing-puing puisi tak karuan
Mengeja setiap abjad, membungkus seberkas kado, tertawa, bercanda,dan kau ada tepat di sini....
Yaa di sampingku?
MaukahMaukah kau menyebut nama ku
Barangkali sekali lagi, dalam jenuh, dalam tangis, dalam belai setiap hembus angin,
Yaaa tepat di antara dua bibir muMaukah?
Aaah lupakan ...
Tak perlu ada yg di diskusikan lagi
Sebab segala keputusan menjadi jelmaan makam pemakaman bagi ku
Menjadi ritual persembahan terakhir
Dalam sukma sakral
Nadi,darah,nafas, dan berkas senyum memudar....Bogor 21 juli 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa Siwalan
PoetryTak ada yang tahu bagaimana hujan menyampaikan rindunya sebab setiap rintik dan hembusan angin selalu berkamuflase menjadi candu dan selalu ingin lagi, lagi dan lagi