Seandainya merindukanmu itu halal
Aku ingin utarakan itu di depanmu
Tepat di kedua matamu
Di antara lesung bibirmu
Lalu biar lebur segala canduku
Hanyut,melekat hingga
Menyatu dalam setiap tetes darahnya
Mengalir,terpompa, lalu jadilah ia di antara nafas dan rongga nadimu.Ada salam yg belum tersampaikan hari itu
Dan biarkan ini menjadi bait terakhir
Yg nanti Sebagi apa yg belum pernah di ucapkan
Dalam doa
Dalam kata
Dalam setiap sebutan namaJika saja merindukanmu itu halal!!
Bolehkah aku ucapkan itu tepat di depan matamuJakarta 17 agustus 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa Siwalan
PoetryTak ada yang tahu bagaimana hujan menyampaikan rindunya sebab setiap rintik dan hembusan angin selalu berkamuflase menjadi candu dan selalu ingin lagi, lagi dan lagi