(7)Kenapa?

410 18 0
                                    

Saida melangkahkan kakinya hendak masuk kedalam kelas, tapi seketika langkahnya terhenti di ambang pintu kelasnya.

"PSSSTT" sebuah gas panas keluar dari pantat gadis itu diikuti bunyi lembut tapi tak selembut bau menyengat yang keluar.

Saida kembali melangkahkan kakinya lebih masuk ke dalam kelas dan menuju ke tempat duduknya.Disebelahnya ada seorang gadis yang tidak lain adalah Kanza yang sedang menatap Saida tajam seraya memegangi hpnya kuat.

"gue beri kesempatan lo,jelasin apa maksud semua ini, gak nyangka gue lo setega itu,gak ngasih kabar apa pun ke sahabat lo yang udah berasa emak sendiri" Cerca Kanza sambil menyodorkan layar hpnya saat Saida berada tepat di hadapannya.

"teganya teganya teganyaaa" lanjut Kanza dengan irama khas dangdut.

"Iya iya sabar, bikin gue jantungan aja lo pagi pagi nyambar gue pake gosip lambe turah" Tukas Saida santai. Kanza hanya menatap Saida lebih dalam seolah meminta pernyataan lebih jelas dari Saida.

Yap,pagi tadi Kanza dapat gosip dari group lambenya bahwa Saida telah berpacaran dengan Geman sehari yang lalu. Sontak kabar tersebut membuat Kanza geram karena tidak mengetahui dari sahabatnya langsung.

" oke gue bisa jelasin, jadi kemaren itu...."

Saida menjelaskan setiap kronologi kejadiannya secara detail kepada Kanza dari Z-A lalu balik lagi dari A-Z, penjelasan yang cukup membuat Kanza terkaget kaget sampai baper sendiri, dan malah mendukung tantangan tersebut. Mulai dari komentar,saran,kritikan sampai pertanyaan dilontarka oleh Kanza dengan antusias melebihi saat presentasi di kelas. Waw!

Kehadiran seorang guru menghentikan sesi tanya jawab kedua gadis gila tersebut, dengan terpaksa Kanza menyudahi semua pertanyaan yang masih muncul di benaknya, dan kini kembali fokus ke pelajaran yang diterangkan oleh Buk Siska

***

Di sebuah kelas lain, tepatnya di kelas XI IPA 6. Geman melangkahkan kakinya kedalam kelasnya dengan perasaan tidak enak. Bagaimana tidak, semanjak ia memasuki gerbang sekolah, tidak henti-hentinya menerima tatapan dari murid-murid SMA Tunas Pisang. Mulai dari adek kelasnya, kakak kelasnya, teman sejawatnya dan bahkan teman sepengajian Pak chan memandanginya dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

Tatapan mereka terlihat jelas berbeda, kalau biasanya seperti le-mineral yang katanya ada manis manisnya,berbeda dengan sekarang yang kayak sprite yang katanya ada jeruk lemon asam-asamnya gitu. No bokis!

Kaki Geman menapaki lantai dikelasnya, semua mata dikelas menatapnya tajam. Hari ini aneh sekali, batin Geman.

"MAAAANNN... akhirnya lo jadian juga. Jangan lupa pajak jadiannya kresek gratis selusin ya" sorak Beni disudut kelas dengan semangatnya.

"SELAMATT GEMAN SI RAJA WARAS" ikut teman sekelahnya bersorak ria. Geman merasa bingung, bagaimana bisa teman-temannya tau berita tentang dia jadian, padahal ia tidak pernah memberi tahu kepada siapa pun kecil, kecuali DUO KUTU KUPRET sahabatnya.

Geman berjalan ke mejanya dengan tatapan maut kearah dua orang disana. Dia menghempaskan tasnya keatas meja ketika telah sampai di mejanya, lalu duduk tanpa mengalihkan pandangannya.

"mann.. kang Brain bisa jelasin kok" ucap Brain, seperti sudah tau apa permasalahannya. Sedangkan Zulkidin memilih mengelakan kondisi yang terjadi dengan mebuka sebuah buku Fisika dan membacanya.

"lo sebarin dimana?" tanya Geman dingin. Membuat kaki Brain dan Zulkidin gemetar. Brain menyenggol zulkidin dengan sikunya, meminta bantuan dan Zulkidin pun menghentikan kegiatan membacanya.

"gue sebarin di akun lambe turah sekolah kita" ucap Zulkidin kini dengan tenang, lebih tepatnya berpura-pura tenang. Geman hanya terdiam, membuat mereka berdua semakin takut.

PACAR IDAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang