(21)punten slurr

316 18 10
                                    

Seorang gadis sedari tadi tampak berdiri tepat di depan kelas sambil memegang sebotol air mineral di tangan kanannya. Sedari tadi dia sibuk memperhatikan lorong di sebelah kirinya,tampak seperti sedang menunggu kedatangan seseorang. Saat itu memang cukup pagi dan sepi sekali karena belum banyak siswa siswa yang datang ke sekolah.

seketika mata gadis itu sedikit melebar menyadari kedatangan seseorang yang mungkin saja adalah orang yang ia tunggu sedari tadi.

"boleh ikut gue sebentar?" ucapnya kepada orang tersebut saat mereka sudah berhadapan .

"ngapain?" tanya orang di hadapannya.

"ngobrol" ucapnya gadis tersebut dengan sedikit ragu. Dan dibalas anggukan kepala oleh orang tersebut.

***

"nih diminum dulu aja Da" ucap Gadis itu sembari menyodorkan air mineral yang sedari tadi ia pegang.

Saida mengambil air tersebut dan langsung meminumnya.

"lumayan juga dapat aer, udah kayak pergi seminar aja nih, gak sekalian dapet sertifikatnya?" celetuk Saida sembari menutup botol minum tersebut dan meletakannya di sampingnya.

"haha lo lucu juga ya" balas gadis itu

"gue rasa engga, okeh jadi kenapa Ge lo bawa gue ke taman belakang sekolah gini, gue belum checklock sama si Kanza nih, ntar dia malah lapor polisi takut gue hilang"

"haha gue.... cuma mau tanya aja, sebagai temennya Geman, gue mau nanya.. lo ada hubungan apa sama dia? maaf ya gue cuma penasaran aja" tanya Gea kepada Saida.

Mata Saida melirik ke arah Gea, dengan tatapan yang sulit diartikan

"hmm jadi lo mau nanya itu, btw kalo misalnya lo penasaran Ge, lo sebagai temennya Geman mestinya tanya sama Geman lah bukan sama gue, tapi berhubung lo udah terlanjur nanya sama gue, yaudah bakal gue jawab, gue sama Geman tuh sebenernya punya hubungan" ucap Saida sambil mengamati reaksi Gea di sampingnya.

Gea terlihat terkejut mendengar perkataan Saida, matanya sedikit membulat dan mulutnya seperti kelu dan bingung akan mengeluarkan respon apa.

"hahaha, udah udah tarik napas dulu" ucap Saida sambil tertawa sembari menepuk nepuk kecil punggung Gea. Gea berusaha meredakan ekspresi kagetnya.

"ya udah gue lanjutin ya, gue tuh emang punya hubungan sama Geman, tapi tenang aja, hubungan gue tuh gak seperti apa yang lo pikirin, gue pernah pacaran sama Geman.., tapi bukan pacaran kayak orang orang lakuin kayak bucin dan uwu uwu gitu, gue cuma pacaran main main alias boongan sama dia" jelas Saida

Gea tampak berpikir dan ingin mengatakan sesuatu tetapi tampak kesulitan untuk menyuarakan pertannyaan di benaknya.

"okay, mungkin lo masih bingung ya, biar gue jelasin lagi, tepatnya gue sama Geman itu terlibat dalam game sialan Brain dan Zulkidin, so intinya itu cuma taruhan ato sejenisnya doang, dan yang terpenting adalan game sialan itu udah berakhir, dan gue rasa gak perlu juga gue jelaskan lebih rinci dari awal game itu mulai sampai berakhir nya kan ?" ucap Saida meminta persetujuan Gea.

"yahh e-engga mungkin juga sih" jawab Gea sembari menyunggingkan sebuah senyuman kecil.

"Yaudah gue mau kekelas dulu, udah ya storytelling nya, yuk bareng aja" ajak Saida.

Gea mengikuti langkah Saida dan menyejajari langkahnya menuju kelas.

***

Sementara itu Geman melangkah masuk ke kelas XII IPS 1. Matanya kini menyusuri setiap sudut kelas mencari keberadaan seseorang. Geman melihat Kanza tengah sibuk menghampiri satu per satu temannya, entah untuk apa.Geman lalu langsung menghampiri Kanza.

"Za lo liat Saida Gak?"

"adeuh gak liat apa gue juga lagi sibuk nanyain Saida dari tadi pada kemana, nih gue lagi tanya tanya sama temen nih" ketus Kanza, sambil langsung ngacir ke luar kelas untuk mencari Saida.

Geman hanya menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal, karena tak habis pikir dengan kelakuan teman Saida yang sama anehnya dengan Saida.

Tiba tiba seorang gadis muncul di hadapan Geman, membuatnya sedikit kaget.

"hi Geman, pasti lo lagi nyariin gue yah?" ucap gadis tersebut dengan semangat.

"eh hmm iya nih" ucap Geman dengan sedikit ragu.

"yaudah yuk temenin gue ke kantin, tadi gue habis ngobrol sama Saida, tuh Saida " ucap Gea sambil tangannya kirinya menjangkau tangan Geman, dan tangan tangan sebelah lagi menunjuk Saida yang berada di tepat di belakang Geman.

Geman sangat terkejut dan berusaha menoleh ke belakang, yang ternyata benar saja, ada Saida di sana.

"Punten slurr gue mau lewat" ucap Saida sambil melangkah ke arah bangkunya dan mulai mengeluarkan ponsel dari sakunya. Sementara Geman hanya menatap Saida dengan pikiran yang hanya dia dan Allah yang tahu.

"udah yuk, keburu bell nih" ajak Gea sambil menarik Geman untuk segera ke kantin.

- Bukan begini akhir yang gue mau, dan gak seharusnya semua ini dimulai dari sebuah permainan bodoh-

-Geman-

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Happy reading guys

i love u so much, buat yang udah baca, vote, apalagi yang ngomen

makasih baget yaa

Author tambah semangat nih buat nulis berkat kalian semua

jangan lupa tinggalin jejak kalian setelah membaca dengan cara vote dan komen cerita ini, biar tetep lanjut ke jenjang yang lebih serius, lol

ayuukk buruan komeen

gimana menurut kalian lebih cocokan Geman sama siapa?

sama Saida

Sama Gea

atau

Sama kalian?

hahahh, komen langsung aja yah

LOVE U

PACAR IDAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang