Tok...tok...tok
"mika!" panggil seseorang di balik pintu kamar mika.
Mika dengan terpaksa membuka matanya dan melirik jam dinding nya yang menunjukkan pukul delapan pagi.
"siapa sih pagi pagi udah gedor gedor gak jelas!" sungut mika kesal.
"mikaaa!"
"iya, sabarr dong!"
Sesuai dugaan mika karna yang datang pagi pagi gini adalah sahabat nya yang menyebalkan itu. Siapa lagi kalau bukan, mila.
"ngapain sih lo pagi pagi kesini!?" tanya mika sarkas.
"bukan nya di suruh masuk kek, ini malah di omelin!" dumel mila.
"lagian lo dateng pagi amat! Gue kan ngantuk berat nih!"
"gue kesini mau numpang tidur." ucap mila yang langsung membaringkan diri keatas kasur.
"kasian ya sobat missqueen." celetuk mika.
"mulut lo mau gue sumpel pake kaos kaki?" timpal mila sarkas.
"emang lo berani?" tantang mika.
"lo beruntung hari ini! Karna gue lagi mager sekarang." timpal mila jengah.
Mika berdecih. Dan langsung masuk ke kamar mandi.
Setelah tamika keluar dari kamar mandi, tampilan nya terlihat lebih segar.
"katanya ngantuk berat." sindir mila.
"liat muka lo, ilang ngantuk gue." celetuk mika.
"gini gini juga ngangenin tau!" timpal mila sambil menepuk nepuk dada bermaksud membanggakan dirinya sendiri.
"najis."
"eh mik, gue pengen nanya nih sama lo." raut wajah mila seketika menjadi serius.
"nanya apaan?"
"lo gak patah hati?" tanya mila dengan hati hati.
"patah hati apaan?" tanya mika bingung.
Mila langsung menoyor kepala tamika. "patah hati putus sama aldi lah, dongo!"
"weyy, sans aja bro." mika nyengir.
"lo gak rapuh gitu?" tanya mila agak lebay. Memang mila itu orangnya suka mendramatisir.
"lebay, nyet!"
"gue serius, mika!"
"lagian heran gue sama lo mik." sambung mila.
"kalau rapuh banget sih ngga tapi kalau rapuh dikit iya." ujar mika tanpa dosa.
"aww, sakit tolol!" ringis mika saat mendapat jitakan dari mila.
"itu namanya lo sakit hati tai! " semprot mila.
"emang iya." jawab mika dengan tampang lempeng nya.
Mila mendengus kasar. Memang kalau bicara kepada Tamika Anatasia harus banyak banyak sabar dan ber istigfar.
"capek gue ngomong sama lo." timpal mila pasrah.
"yaudah, ga udah ngomong sama gue gampang kan?" jawab mika masa bodoh.
"tapi gue tetap yakin kalau hati lo rapuh." jawab mila kekeh.
"sok tau!"
"lo itu kan cinta banget sama aldi."
"tapikan dulu." elak mika.
"tetep aja cinta, pasti pas lo mutusin aldi hati lo sakit banget kan?"
"kepo lo."
"benerkan? Ayo ngaku lo!" mila terkekeh.
"tau apa lo tentang hati gue!" sungut mika kesal.
"masih ga mau ngaku nih." goda mila.
"iya iya serah lo deh."
"kan ngaku juga akhirnya! Ciee galau nih yee!" kini mila tersenyum kemenangan.
"puas lo, nyet!?" teriak mika frustasi. Dan mila hanya terbahak melihat sikap mika saat ini.
"tapi sikap lo patut di acungi jempol!"
"lah? Emang gue ngapain njir?" mika sedikit panik.
"elo, bersikap seolah nggak terjadi apa apa padahal dalem hati lo terluka banget." cerocos mila panjang lebar.
Mika hanya nyengir lebar. "tapi gue nggak galau yak! Asal lo tau."
"serah lo deh." jawab mila pasrah.
"cari cowok gih sana!" titah mila.
"ogah!"
"kenapa emang nya? Trauma?" lagi lagi mila menggoda mika yang membuat sahabatnya itu sangat kesal.
"idih, ngapain pake acara trauma segala!?"
"trus kenapa lo ga mau cari cowok?"
"kepo lo!"
"ga ada bahasa lain apa!? Itu mulu jawaban nya!" omel mila.
"kok jadi lo yang sewot?" tanya mika ketus.
Mila tak menanggapi dan hanya memutar bola matanya malas."jadi kenapa sih lo gak mau cari pacar!?" tanya mika geram.
"belum ada yang pas aja." ujar mika santai.
"najisun."
Mika hanya menatap mila jengah.
"eh, gimana kalau lo sama, azka aja?" tawar mila dengan antusias.
"ogah gue mah sama orang aneh kayak dia!"
"aneh gimana sih? Dia kan ganteng, pinter,baik, asik." tanya mila heran melihat sahabatnya itu.
"ya aneh aja sih."
"emang lo tau dari mana kalau dia asik, pinter, sama baik?" tanya mika ketus.
"yah gue cari tau lah! Dia kan satu fakultas sama kita." ujar mila agak kesal.
Sedangkan mika hanya mengedikkan bahu nya acuh.
Tbc.
Sorry ya kalau banyak typo nya! See you guys! :)