VII

1K 40 0
                                    

Tamika berjalan di koridor kampus dengan langkah gontai.

"kenapa sih, akhir akhir ini gue dapet matkul nya pagi mulu dah?" gerutu mika saat sampai di depan pintu kelasnya yang hanya berisikan lima orang saja. Mungkin.
"yee, si mila belom dateng pasti dia ngebo nih!" cibir tamika saat melihat seisi kelas yang tidak menemukan batang hidung mila.

Tamika pun duduk di pojokan dan merebahkan kepalanya di atas lipatan tangan nya dan terlelap.

"tamika anatasia!" teriak seorang paruh baya dengan kepala botak dan kacamata super tebal nya itu. Ya, dia dosen tamika yang sedang mejelaskan materi kuliah saat ini. Dan dosen itu terkenal sangat killer.

Tamika pun membuka matanya perlahan dan langsung melihat pemandangan kalau seisi ruangan yang sedang menatapnya.

"mampus lo!" ucap mila yang berada disamping mika dengan menatap temannya itu jengah.

"mampus gue! Gue lupa kalau hari ini dia yang masuk! Lagian si mila pake acara ga ngebangunin gue lagi! Kan jadinya gue kebablasan! Ahh kesel! Tapi bodo amat." batin tamika.

"ehh, maaf pak saya ketiduran tadi." jawab tamika santai.

"kamu ini! Oke saya maafkan kali ini! Tapi kalau kamu sampai ketiduran lagi, saya nggak segan segan untuk menghukum kamu, tamika!" ujar dosen killer itu dengan nada tinggi dan tegas, yang membuat siapapun melihat nya bergidik ngeri. Tapi tidak untuk Tamika.

Akhirnya berakhir sudah pelajaran hari ini yang sangat membosankan. Tamika kini sedang duduk di kantin bersama mila.

"eh, mil." panggil tamika.

"iya?" balas mika sambil memakan nasi goreng special yang dia beli tadi.

"gue mau curhat."

"curhat apaan?" kini mila menatap sahabatnya itu.

"tapi, lo janji jangan kasi tau siapa siapa ya!" tegas mika untuk memastikan.

"iya, emang kapan sih gue bocorin rahasia lo?" ucap mila dengan cengiran lebar.

Tamika menyeruput teh es manis nya. "gue bentar lagi mau nikah." ujar mika santai tapi sedikit berbisik.

"wtf!?" teriak mila spontan.

"ga usah teriak teriak juga, woy!"

"seriusan mik!? Emang nya lo mau nikah sama siapa? Kan kemaren lo baru aja putus dari aldi? Emang nya lo udah punya cowok baru? Lo kok nggak cerita sama gue sih!?" cerocos mila dengan sewot.

Tamika spontan menutup telinga nya karena mendengar suara mila yang sudah seperti toa masjid.

"ihh, coba lo itu tenang dulu sih! Kan gue belom selesai cerita!" protes mika.

"iya, sorry." jawab mila yang sudah sedikit tenang dan menyiapkan telinganya dengan baik.

"jadi, gue ini mau nikah tunggu semester 6." mika mulai bercerita.

"emangnya, lo mau nikah sama siapa sih?" tanya mila penasaran.

"ga tau." jawab mika jujur.

"lahh, si geblek! Mau nikah, tapi ga tau mau nikah sama siapa!? Aneh lo!" cerocos mila sambil keheranan.

"bukan gitu, anying!" sungut mika kesal.

"jadi gue itu di jodohin!" kini mika jadi sedikit emosi.

"HAHAHAHAHAHA." tawa mila pecah. Rasanya ada yang menggelitik perut nya saat ini.

"kok malah ketawa sih!?" mika semakin sebal dengan mila, bukan nya dia sedih mendengar cerita mika tapi malah menertawakan sahabatnya itu.

"lo, bercanda?" tanya mila yang masih memegangi perut nya yang terasa geli.

"ya, nggak lah tolol!" ujar mika sembari melempar kentang goreng nya ke wajah mila dan dengan sigap mila mengelak.

"kok bisa sih, lo di jodohin? Lo kan bad girl, mik? Emangnya lo mau?"

"oh ya! Satu lagi, lo kan gak suka di kekang? Otomatis kalau lo udah nikah nanti, apalagi di jodohin sama orang yang lo gak cinta sama sekali, hidup lo gak bakal bisa bebas lagi kan?" tanya mila berapi api.

"iya, makanya gue frustasi sekarang! Tapi, gue juga ga bisa nolak karena itu percuma aja! Bokap gue udah ngambil keputusan yang ga bisa gue bantah." ucap tamika dengan frustasi.

"iya juga sih, kalau udah bokap lo yang ngambil keputusan, lo ga bakal bisa nolak. " ucap mila berusaha menenangkan sang sahabat dan mengelus ngelus pundak mika.

Tamika hanya mengangguk angguk frustasi.

"lo, udah pernah ketemu sama calon suami lo?" tanya mila sedikit hati hati.

"boro boro mil, mau ketemu! Nama nya aja gue ga tau!"

"seriusan?" tanya mila heran.

"bokap gue bilang, tunggu waktu yang tepat baru dia ngasi tau ke gue siapa orang nya."













Tbc.









Part ini agak panjang yaa, guys! Hehe:)

It's My Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang