UPDATE!!!Ayo semua langsung aja merapat kesini kaay!! Chapter yang kalian tunggu sudah hadir!!
Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 🤗🤗
Vote comment dan share
Follow dan recommend
Regards,
DyahUtamixx
Two months later
Evelyn menarik napas panjang dan mencoba mengusir rasa mual yang kembali menyerangnya secara tiba-tiba. Ia menutup mulut dengan satu tangan dan dahinya berkerut mencoba menelan kembali rasa asam yang berkumpul di tenggorokannya.
Evelyn menundukkan kepala dan menghela keras, hampir seminggu belakangan ini Ia mengalami mual dan pusing. Kedua orang tuanya sempat khawatir dan mencoba untuk membawa Evelyn ke dokter, namun Evelyn selalu menolak dan berkata kalau Ia hanya masuk angin dan kelelahan.
"C'mon! Not now!" gumamnya pada diri sendiri seraya membasuh muka dengan air yang mengalir dari keran wastafel. Ia harus segera berangkat sekolah dan waktu yang seharusnya Ia habiskan untuk mempersiapkan diri malah justru dihabiskan dengan duduk di dekat kloset sambil memuntahkan semua isi perutnya.
Evelyn menepukkan pipinya dengan kedua tangan dan memperhatikan wajahnya yang terpantul di cermin. Ia ingin menghapus kemungkinan terburuk yang mulai muncul dibenaknya, tapi semakin lama pikiran itu semakin besae hingga membuat Evelyn tidak bisa mengenyahkannya lagi.
Dirinya berpikir kalau semua keanehan yang terjadi pada tubuhnya hanya karena masuk angin, tapi entah kenapa beberapa hari belakangan ini, atau lebih tepatnya ketika July mengungkapkan satu pertanyaan itu, membuat kecurigaan Evelyn semakin besar. Evelyn mengangkat tangan dan memijit keningnya yang mulai berdenyut. Kemudian matanya melirik ke arah test kehamilan yang sudah Ia beli kemarin setelah pulang sekolah.
Kepalanya menggeleng cepat. Tidak! Ia tidak mungkin hamil! Mereka hanya bercinta hanya pada saat malam itu saja dan selebihnya tidak lagi, tapi pikiran itu langsung tersingkir saat Evelyn ingat kalau baik dirinya maupun Chris sama-sama tidak menggunakan pengaman. Evelyn lupa untuk meminum pill sedangkan Chris---Pria itu sama sekali tidak berpikir untuk menggunakan kondom.
Evelyn merasakan tubuhnya bergetar. Mengingat pertanyaan July kemarin bagaikan seember air yang disiram kepadanya. "Eve, apa kau yakin? Kau yakin kalau ini hanya masuk angin? Bagaimana kalau ternyata kau hamil?" Evelyn mengernyit dan mengulurkan tangannya meraih test kehamilan yang disimpan olehnya, tapi gerakan tangannya terhenti ketika Ia mendengar suara pintu diketuk dan disusul oleh suara ibunya, "Evy, Ayo nak berangkat sekolah, kau tidak mau terlambat bukan? Ayahmu sudah menunggu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Happiness ✔ [DREAME]
RomanceTAKEN DOWN. CERITA BISA DIBACA LENGKAP MELALUI APLIKASI DREAME. A Wattpad Romance Story. Highest ranking #2 in Happiness Highest ranking #6 in Tears Highest ranking #21 in story DON'T PLAGIARISM! I DON'T HAVE ANY RESPECT FOR SOMEONE WHO COPY MY WOR...