Kamulah takdirku

Empat

Flashback off
Hm tante.." Kata lesti tertunduk takut

"Kenapa sayang?  Ada masalah apa?  Cerita sama mamah" kata mamah menenangkan calon menantunya. 

Melihat perubahan raut wajah pada kekasih nya rizky pun langsung mengusap punggung sang kekasih untuk menyalurkan ketenangan. 

"Katakan saja de.  Apa yg mengganggu fikiran mu" kata rizky

"Dede mau menerima perjodohan ini tapi dengan satu syarat" lirih lesti yg berhasil membuat semua orang yg berada di ruangan itu diam membisu.

Flashback on
Setelah mendengar apa yg dikatakan lesti seluruh penghuni ruangan itu diam membisu. Terutama rizky dengan perubahan raut wajahnya terlihat jelas ada satu ketakutan jika lesti mengajukan syarat yg sulit seperti perjanjian sebelum pernikahan. 

Sadar jika kekasihnya kini sudah terisak dengan tangisnya ia menghapus semua fikiran" buruk akan apa yg nantinya akan diminta oleh kekasihnya itu.

"Apa syarat itu de?  Katakan saja kalau memang aa mampu akan aa penuhi apa kemauan dede"  kata rizky halus tanpa menyakiti hati kekasihnya itu. 

"Dede cuma mau setelah kita menikah dede tetep tinggal di rumah ayah" isak lesti

"Tapi kenapa nak?  Kamu harus ikut dengan suami mu dimana pun dia tinggal dan rizky sudah mempunyai rumah yg akan kalian tempati nanti" ucap papah lembut. 

"Dede nggak mau jauh dari ayah juga bunda.  Di rumah itu banyak sekali kenangan bersama mereka.  Hanya itu yg dede punya saat ini" lirih lesti semakin terisak. 

Mamah dan nia pun juga ikut menangis mendengar apa yg lesti katakan..  Betapa rapuhnya dia ditinggal oleh org terkasih di hidupnya hingga akhirnya mampu bangkit menjadi lesti yg dulu.

"Menangis lah jika itu yg membuat dede tenang" ucap mamah sembari memeluk lesti dengan tangis yg makin menjadi di dalam pelukan sang calon mertua. 

Damai, tenang mungkin itu yg dirasakan lesti saat berada di pelukan perempuan yg akan menjadi mamah nya nanti.  Rindu akan sosok bunda yg sudah lama tidak dirasakan lagi.

"Hmmm.. Aa sudah membuat keputusan untuk masalah ini" kata rizki

"Seperti yg dede mau.  Dede tetap akan tinggal di rumah itu..  Tapi..... ( rizky menghentikan ucapannya begitu lama sehingga ada segaris kekecewaan dari wajah lesti yg sudah berfikir bahwa rizky akan meninggalkannya)

"Tapi dede ngga akan tinggal disana sendiri.  Aa akan ikut bersama dede" ucap rizky tenang

"Masalah rumah rizky itu nggak jadi masalah.  Nanti itu akan ditempati dodo jika sudah menikah" Imbuh rizky

"Tapi bang itu kan kan rumah yg abang beli dari jerih payah abang sendiri tanpa bantuan papah " ucap ridho

"Gpp do.  Bagi abang dodo dan dede sama.  Kalian sama" penting di hidup abang.  Toh jika nanti nya rumah itu di tempatin dodo abang malah seneng" jelas rizky lembut.

Mendengar jawaban rizky.  Lesti langsung menumbruk badan kekar sang calon suami membenamkan wajahnya di dada rizky sembari mengucapkan terima kasih dengan tangis yg belum berhenti. 
.
.
.
.
Hingga akhirnya hari bahagia itu tiba kini rizky juga lesti sudah sah menjadi suami istri. Saat lesti berada di balkon kamar rizky yg tak menyadari suaminya sudah berada di belakangnya hingga sepasang tangan kekar memeluk pinggang rampingnya.

"De.. Apa dede bahagia dengan penikahan ini? Tanya rizky pada istrinya

"Tentu saja a.  Nggak ada alasan dede buat ngga bahagia.  Ayah tidak salah menjodohkan dede sama aa.  Aa org yg terbaik yg ayah pilihkan.  Apakah sekarang ayah sama bunda bahagia disana a?  Tanya lesti