Satu

2.2K 111 6
                                    

Disini ditempat yg begitu sepi yang hanya di hiasi oleh batu nisan terlihat seorang gadis  yang sedang mengunjungi makam kedua orang tua tercinta nya.  Ya dialah "LESTI ANDRIYANI" seorang gadis berparas cantik yang kini sedang menangis menceritakan rasa sepinya semenjak di tinggal orang tuanya untuk selamanya. 

"Bunda, ayah kenapa tega ninggalin dede sendiri disini.  Kenapa ayah  nggak ngajak dede sekalian?? " lirih lesti

Ya itulah yg saat ini sedang diungkapkannya di depan kedua nisan orang tuanya.  Rasa kesepian yg dirasakan kehilangan orang tua nya karena kecelakaan yang mengharuskan dirinya tinggal di sebuah rumah mewah peninggalan sang ayah hanya dengan bibi yg sudah bekerja mulai dirinya kecil.

Seorang asisten rumah tangga yang sudah dianggapnya sudah seperti ibunya sendiri. 

"Non baru pulang? Sapa bi ijah ketika melihat nona muda nya memasuki rumah

"Iya bi.  Dede baru dari makam bunda
Jawab lesti dengan senyum khas nya namun tak dapat menutupi kesedihannya. 

"Sampai kapan non akan seperti ini " lirih bi ijah namun masih terdengar oleh lesti.

3 bulan sudah dari kepergian orang tuanya.  Lesti yg dulu nya dikenal dengan sosok yg periang dan mandiri kini menjadi sangat pendiam dan terkesan dingin.  Senyumnya saja hanya akan diperlihatkan untuk orang yg hanya ada di rumahnya.  Setiap hari sepulang dari kantor selalu ke makam untuk megunjungi kedua orang tuanya untuk menceritakan apapun yg dilakukannya di hari itu.  Sudah menjadi kebiasaan saat dirinya menceritakan segala hal kepada bundanya mulai dari hal kecil sekalipun. 

Ya seperti itulah lesti melewati hari nya.  Datang ke kantor peninggalan sang ayah yg kini sudah menjadi tanggung jawabnya dan mengungunjungi makam org tuanya untuk mendoakan kedua orang terkasihnya. 

Sementara di sebuah rumah mewah lain yg di huni oleh keluarga pengusaha dengan 2 org pemuda tampan.
Dialah "RIZKY SYABRUDIN" dan sang adik "RIDHO SYAFARUDIN" yang merupakan putra kembar dari mama IIS DAHLIA dan PAPA ANDRI

Rizky dan Ridho yang baru sampai indonesia setelah menyelesaikan pendidikan di negara orang. 

"Pagi pah, mah,  twins " sapa rizky yg baru saja keluar dari kamarny

"Pagi kak iki.. Anak mamah kok ganteng banget ya??

"Ganteng idho kemana mana  kali mah" cibir idho

"PD Boros " cibir papah

"Idih papah mah gk asik ikut"an mamah " kesal idho dengan memasang muka ngambeknya yg membuat kedua orang tuanya tertawa sedangkan sang kakak hanya tersenyum melihat sang adik yg berubah menjadi begitu manja jika dengan kedua orang tua nya. 

"Udah udah skr sarapan nanti keburu telat ke kantornya " kata sang mamah mengingatkan suami juga anknya

"Siap mamahku sayang " jawab ikiidho kompak yg mampu membuat sang mamah tersenyum

Setelah selesai sarapan kedua putranya berangkat ke kantor sang papah. 

Mulai saat ini kedua putra tampannya lah yg akan mengurus perusahaan yg ada di indonesia sedangkan sang papah  akan mengecek perusahaan  lainnya yg ada di luar indonesia

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat dengan  lesti yang kini sudah kembali menjelma menjadi lesti yg dulu yg sangat periang,mandiri,  dan tidak merasakan kesepian lagi.

"Apakah lesti sudah melupakan orang tuanya? "
Jawabannya tidak sama sekali justru karena suport dari bi ijah serta didikan dari org tuanya lah yg membuat nya mampu keluar dari suasana hatinya dulu. 

Dimana sang bunda yg selalu mengajarkan nya untuk "ikhlas dan sabar yg selalu mengingatkan bahwa apapun yg terjadi di hidup kita adalah kuasa tuhan.  Tuhan tidak mungkin menguji umatnya di luar kemampuan.  Dan yg paling di ingatnya bahwa dibalik kesedihan musibah yg menimpa nya tuhan akan gantikan dengan berlipat kebahagian "

Hal itulah yg menjadi bekal dan kekuatannya untuk bangkit.  Dia ingin   kedua orang tuanya bahagia melihat dirinya yg sekarang dari surga.

Dan di kediaman keluarga mamah isda yg sedang menunggu kepulangan putra tercintanya dari kantor sembari berbincang dengan sang suami.

"Pah..  apa tidak sebaiknya kita segera menjalankan rencana kita dulu?  Tanya mamah isda pada sang suami

"Menurut papa juga begitu mah.  Tapi apakah anak" bakal setuju?? 
Papa takut mereka tidak akan menyetujuinya mengingat mereka waktu itu masih sangat terlalu kecil hingga sampai skr tidak pernah lagi bertemu dengan mereka

"Papa tenang saja nanti mama cari cara buat bicara ke mereka agar mereka bisa mengerti " jelas mamah isda menenangkan sang suami
.
.
.
.

Disuatu pagi yang sangat cerah terlihat seorang gadis dengan senyum yg tak pernah lepas dari bibir mungilnya yg membuat siapapun org yg melihatnya pasti berfikir bahwa hidup gadis itu sangat lah bahagia tidak ada kesedihan sedikitpun yg terpancar dari wajahnya.  Siapa lagi gadis itu kalau bukan LESTI

Ya dialah gadis itu.  Di hari minggu yg sangat cerah dia pergi ke makam kedua orang tuanya hal yg sudah menjadi suatu kebiasaannya. 

"Pagi bunda pagi ayah " sapa lesti
" maaf ya bun dede baru bisa jenguk "
" skr dede mengerti gimana lelah nya ayah dulu waktu di kantor.  Dengan setumpuk berkas dan karyawan yg harus ayah pastikan kesejahterannnya"
" dulu dede hanya tau minta dibeliin ini itu.  Minta ayah nemenin dede d rumah.  Dede marah kalau ayah nggak ngikutin apa mau dede"
" dede minta maaf yah, bun karena dede blm bisa  buat kalian bangga"
" dede janji bakal lebih kuat dari ini.  Dede pengen ayah dan bunda bahagia liat dede dari surganya tuhan "

Begitu banyak yg diceritakannya kepada ayah dan bundanya hingga tak terasa waktu sudah hampir sore dan dia harus pulang sebelum gelap.

" ayah bunda dede pulang dulu ya besok dede dateng lagi buat jenguk ayah juga bunda.  Dateng ke mimpinya dede yah bun "
"Peluk cium dede buat ayah dan juga bunda "

Pada saat lesti dalam perjalanan pulang kerumah ia mampir untuk membeli makanan untuk dirinya dan juga bi ijah mengingat sebelum ke makam ia sudah berpesan pada bi ijah untuk tidak memasak untuk makan malam. 

Setelah selesai membayar makanan tersebut ia kembali ke mobil bergegas untuk segera pulang ke rumah karena tidak ingin membuat bi ijah khawatir jika ia pulang terlambat.

Namun pada saat akan menyebrang jalan lesti yg tidak melihat ada nya mobil yg melaju cukup kencang yg sudah mendekat ke arahnya. 

Namun karena  begitu kagetnya ia tidak bisa menghindari mobil itu yg ada di fikirannya hanyalah jika memang sudah takdirnya seperti ini biarlah terjadi.   Ayah bunda maafin dede.  Tunggu dede di surganya tuhan. Seketika bayangan kedua org tuanya ada di hadapannya sembari tersenyum .  Sambil menutup mata  lesti pun berteriak dengan sangat kencang.
.
.
.
.
.
.
Apakah yg terjadi dengan lesti?? 
Apakah dia akan segera bertemu dengan ayah bundanya???

Mohon kritik dan sarannya di kolom 💬 dan jangan
lupa pencet untuk meninggalkan jejak

Maaf jika feel nya blm dapet masih dalam proses belajar
Salam dari author u/ para reader

Kamulah takdirku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang