Sudah sebulan hubungan antara ridho dan nia renggang. Ridho yg masih tidak menghubungi nia. Begitupun dengan nia yg enggan menghubungi ridho. Dia lebih menyibukkan dirinya dengan pekerjaan kantor agar tak memikirkan perasaannya.
Dan hari ini bertempat di kantor nya nia akan meeting dengan perusahaan yg akan bekerja sama dengan perusahaannya.
Betapa terkejutnya dia melihat siapakah org yg akan ia temui
"Abang" ucap nia kaget
"Nia " balas ridho sambil tersenyum
Setelah meeting selesai ridho mengajak nia untuk makan siang
"Nia gimana kabarnya? Tanya ridho
"Nia baik. Abang gimana kabarnya? Tanya nia
"Abang juga baik" ucap ridho
"Besok nia sibuk ngga? Ada yg mau abang bicarain sama nia
.
.
.
Di sebuah taman yg begitu sejuk terlihat 2 anak manusia yg duduk bersebelahan."Apa nia kecewa sama abang? Tanya ridho tanpa basa basi
"Kecewa untuk apa? Jawab nia bingung
"Kecewa akan sikap abang karena sebulan ini abang ngga ada kasih nia kabar. Abng pergi tanpa pamit sama nia " jelas ridho
"Nia nggak ada hak untuk itu bang. Nia bukan siapa" nya abang. Jadi abang nggak perlu pamit sama nia atas apa yg abang lakukan" ucap nia tanpa melihat ridho
"Jika apa yg abang lakukan hari ini. Sudah abang lakukan dari sebulan yg lalu apa nia akan sanggup memberikan jawabanny? Tanya ridho yg membuat nia semakin bingung apa maksud dari perkataannya.
"Maksud abang??? Nia ngga ngerti
"Abang ingin nia tau bahwa dari awal kita kenal. Nia sudah ada di hati abng jauh dari abang tau kalau nia adalah sahabat dede" ucap ridho
"Kalau seperti itu kenapa abang jauhin nia sebulan ini? Apa abang tau bagaimana perasaan nia yg nunggu kabar dari abang? Apa salah nia sama abang? Apa ada kata" nia yg nyakitin abang?? Cecar nia dengan isak tangisnya.
"Abang nggak ngerasain bagaimana nia. Setelah mamah papah dan dede ada abang yg mampu membuat nia nyaman. Tempat nia berkeluh kesah Nia rapuh, Nia nggak sekuat dan setegar yg abang kira. Kenapa saat nia mulai nyaman sama abang, justru abang yg jauhin nia??
Abang tau cuma dede yg hibur nia. Dede selalu bilang mungkin abang sibuk sampe lupa ngasih kabar. Nia harap apa yg dede katakan itu benar.
Hingga akhirnya nia menyerah, nia kubur semua perasaan nia ke abang karena nia bukan siapa"nya abang. Nia juga menyibukkan diri di kantor supaya nia lupa sama perasaan nia. Isak nia dengan tangisnya." maafin abang " hanya itu yg mampu ridho ucapkan, memeluk wanita di hadapannya ke dalam pelukannya membiarkannya menumpahkan rasa sakit dan kecewa karena kepergiannya.
" abang nggak berfikir kalau nia merasakan itu semua karena kepergian abang " batin ridho
"Sekarang nia dengerin abang, abang janji gk akan bikin nia sedih lagi sembari menangkup ke dua pipi nia.
"Abang sayang sama nia. Apa nia mau menjadi teman hidup abang? Tanya ridho
"Nia yg tak mampu menjawab pertanyaan itu hanya mampu menenggelamkan wajahnya pada dada ridho.
.
.
.
Skip makam
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah takdirku
RomanceTidak terbayangkan oleh ku jika harus kehilangan orang terkasih dengan begitu cepat. Apakah aku mmpu untuk meneruskan hidupku setelah kepergian mereka??