Si egois ingin bersantai

45 16 7
                                    

Sesampainya di rumah yang Alfan dapatkan adalah sebuah sapaan tidak menyenangkan dari mamanya yang sudah menunggu lama di depan pintu, "Alfan kamu habis darimana?" tanya ibunya dengan suara lembut, khawatir, dan tegas yang menjadi satu. Tentu saja pikiran ibunya berkecamuk penuh was-was karena puteranya itu baru menginjakkan kaki di depan teras jam dua pagi.

"Rumah temen," jawab cowok itu enteng. Namun sayang wanita itu tidak bisa dibohongi semudah itu terutama karena aroma khas minuman keras sudah menggelitik rapi indera penciumannya. "Bohong! Kamu abis kemana, Alfan?! Kenapa ada bau minuman keras?!"

"Hih! Gue abis ke klub," jawab Alfan lagi masih dengan nada yang santai tanpa beban. Kini wanita di hadapannya semakin merasa sedih.

"Apa? Kamu ke klub lagi? Ngapain, Fan?"

"Bawel banget sih, ma! Lo kan udah tau gue minum!" keluh cowok itu sembari memasang tampang bete, sama sekali tidak takut dengan wanita paruh paya di hadapannya yang sudah mulai mencak karena tahu dia pergi ke tempat haram itu.

"Apa? Kamu bilang apa barusan?"

"Bawel banget lo! Udah awas ah gue mau masuk!" seru Alfan dengan suara yang meninggi, berusaha memperjelas apa yang diucapkannya barusan. Dengan gusar, didorongnya tubuh mamanya itu ke samping kanan agar dia bisa lewat dan masuk ke dalam rumah. Wanita itu hanya mampu bergeming sesunggukan penuh kekalutan. Tanpa sadar air matanya terus menitik menyadari tingkah anaknya yang semakin hari semakin kurang ajar padanya. Kelakuan anak itu benar-benar seenaknya dan mau menang sendiri. Memang begitulah Alfan.

🗿

Keesokan harinya Mama Alfan tampak sibuk menggedor-gedor pintu kamar Alfan membuat cowok egois itu lantas menutupi dirinya dengan selimut, dia benar-benar sama sekali tidak mau ambil pusing. Dia masih sangat mengantuk, kedua pupilnya sangat berat untuk dibuka dan membiarkan kumpulan cahaya masuk ke dalam. Dia masih lelah, sangat lelah.

"Fan, Alfan! Buka, Fan!" seru ibunya dengan nada suara yang masih lembut. Dia masih tidak bosan-bosannya menghujani pintu kamar anaknya itu. Karena merasa terganggu, akhirnya putera raja itu segera berjalan membuka kenop pintunya malas. Membiarkan dirinya kini melihat pemandangan mamanya yang masih setia berada di hadapannya.

"Kenapa sih kenapa?!"

Suara malas dan meninggi penuh rasa kesal karena hari liburnya diganggu tanpa izin itu pun mulai menyapa pendengaran ibunya. Wanita paruh baya itu kini menatap puteranya nanar. Tubuhnya bergetar, lidahnya seolah kelu tak mampu menjelaskan apa yang terjadi pada puteranya itu.

Cowok itu tidak sabaran lalu bertanya lagi, "Kenapa sih?! Lo tuh gak bisa banget ya liat gue santai? Kalo gak ada yang penting ya gausah ganggu." usai berkata barusan Alfan pun segera kembali lagi bermaksud untuk menutup pintunya, namun mamanya segera menahan pintu cowok itu sembari menatap anaknya lagi lekat, kemudian mengucapkan sesuatu yang membuat Alfan langsung benar-benar naik pitam.

"I-itu ... di depan ada Shafa, nak."

🗿

1US - Binar Rapuh✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang