Flashback.
"Hahaha. Kenapa? Takut? Katanya pramuka kok penakut sih?" ejek seseorang kepada Sco.
Sco hanya diam dengan wajah datar andalannya.
"Hei lihat! Badan lo bau banget. Lo nggak pernah mandi ya? Eh gue lupa lo kan anak kelapa jadi nggak pernah mandi." tambah seseorang itu.
"Bisa nggak jangan panggil aku anak kelapa?" ucap Sco tenang.
"Kenapa? Benerkan? Kelapa coconat hahahaha."
"Hahaha lucu." datar Sco. Sco pergi meninggalkan seseorang yang bahkan tidak dia kenali itu atau memang tidak ingin dia kenal.
"Yah penakut. Dasar kelapa pecundang!"
Sco mulai emosi. Dia mulai mendekati anak tersebut lalu menarik kerah baju anak itu.
Anak itu terkejut akan apa yang dilakukan Sco. "A-a-apa yang lo...."
Belum selesai anak itu ngomong, Sco memotong ucapan anak itu.
"Pramuka tidak suka kekerasan. Jadi buat kamu yang berangkat ekskul pramuka karena takut kena omel guru atau dapet denda banyak nggak usah sok tau deh. Kalau mau ngejek silahkan didepan semua anak. Aku Scout Kirana Tarung Praja sebagai nggak bakal diem kalau kamu sekali lagi ngganggu anak pramuka." Sco melepaskan kerah anak itu lalu pergi meninggalkan anak itu yang wajahnya memerah. Entah karena marah atau malu karena kalah oleh seorang anak perempuan.
Flashback end.
"Iven kamu nemu dia dimana?" ucap Sco datar.
Jadi Iven menceritakan bagaimana dia menemukan Grened - nama anak itu - yang menangis dibalik pohon.
"Cengeng! Cowo kok nangis. Kayak cewe." ucap Sco yang masih jengkel dengan Grened. "Kita dimana Ven?" tanya Sco setelah menghela nafasnya.
"Aku juga nggak tau Sco." wajah Iven menyendu.
Grened mendekati Sco. Tapi Sco menjauh dari dia.
"Mau apa kamu?" tanya Sco galak.
"Jangan galak galak. Kasihan." bisik Iven pada Sco.
"Mmm ma-ma-maafin gue ya?" ucap Grened terbata bata.
"Kenapa minta maaf keaku? Emangnya kamu punya salah?" ucap Sco malas.
"Kejadian yang waktu itu...." Grened berhenti berbicara.
"Kenapa berhenti?" tanya Sco tambah marah.
"Emm jadi dimaafin?"
"Kamu nggak punya malu? Kalau mau minta maaf didepan anak pramuka sekolah kita. Kamu udah ngejek pramuka loh." Sco jadi kayak ibu ibu lagi marah.
"Udah udah Sco." Iven berusaha melerai walau dia tau hasilnya bakal kayak gimana.
"Nggak Ven dia salah."
"Iya gue ngaku salah. Gue janji bakal minta maaf kesemuanya. Tapi buat sekarang gue minta maaf ke lo dulu."
"Maafin deh Sco. Kasihan dia toh dia udah ngakuin kesalahannya. Dan buat kamu, jangan diulangi lagi. Inget tepatin janji kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic In Scout
Fantasi#Fantasi #story Aku bukanlah hitam bukan pula putih. Aku bukan kegelapan bukan juga cahaya. Aku hanyalah anak yang terlahir dari seorang Dewi dan seorang Iblis. @Dev1L0ve 2019 Februari Tinggalin jejak dongs Voment ya yg baik :v
