Magic In Scout - 8

27 7 0
                                    

Perjalanan mereka baru saja dimulai. Pertarungan menanti mereka. Bahkan seseorang yang tidak pernah disangka sangka akan ada disana.

Diatas karpet merah didalam rumah Bres. Sco, Pearl, Iven dan Grened sedang merancang strategi agar selamat sampai istana kegelapan.

"Gue lapar." gumam Grened.

"Kamu kira kamu saja yang lapar? Aku juga lapar. Sco lapar dan Pearl juga pasti lapar. Sabar kenapa?" kalian tahulah siapa yang sedang marah marah.

"Nih buah." kata Sco datar sambil melemparkan buah kepada Grened dan Iven, sedangkan untuk Pearl dia berikan perlahan.

"Jadi disini kita akan mendapat banyak rintangan. Terutama hewan liar." Pearl mengambil nafas sejenak.

"Tapi kita tidak boleh melukai ataupun membunuh hewan itu." lanjut Pearl.

"Bagaimana kita bisa selamat jika begitu?" tolak Iven.

"Kan kita bisa menghindar atau dibutakan pake tintamu Ven." jawab Grened.

"Kenapa sih? Tinggal bunuh ajakan gampang."

"Kalau mereka hewan beneran aku aja pengen langsung bunuh mereka. Tapi mereka itu rakyat yang tidak bersalah tapi dikutuk oleh raja kegelapan." jelas Pearl.

"Tau darimana kamu?" tanya Sco datar.

"Jes yang menjelaskannya kepadaku dan Grened." jawab Pearl.

"Kenapa aku tidak dapat informasi itu?" tanya Iven kesal.

"Yang nyuruh lo tidur waktu gue ajak jalan jalan siapa?" jawab Grened.

Iven menggaruk punuknya yang tidak gatal sambil nyengir.

"Tapi kekuatanku kan juga bisa habis. Nanti kalau kekuatanku habis gimana?"

"Entahlah. Aku juga nggak tau aku nggak mau nyakiti hewan hewan itu." jawab Pearl.

"Kalian naik pada ku saja." suara siapa itu?

"Paman Bres? Memangnya kita mau nyelakain kamu kalau nanti kita ketemu hewan liar disana? Aku nggak mau." jawab Pearl setengah terkejut.

"Siapa yang bilang kita akan lewat darat? Kita akan terbang." tiba tiba sayap perak keluar dari punggung singa perak itu.

"Tetap saja kami tidak akan kuat membawa kita berempat." jawab Sco datar.

"Masih ada aku dan Jea. Ayah dapat membawa dua orang kok." muncul Jes dan Jea kembaran Jes.

"Apa kalian bisa terbang semua?" muncullah sayap dipunggung kedua anak singa itu.

"Baiklah Iven dan Grened naik bersama Paman Bres, Aku naik Jes dan Sco naik Jea. Kita berangkat besok saat matahari sudah terbit. Sekarang waktunya tidur." Pearl lari menuju kamarnya dan Sco. Lalu menutup pintunya hingga terdengar suara 'brak!'

ใใใใใใใใใใใใใ

Keesokan paginya mereka semua berangkat menaiki singa terbangnya masing masing.

Istana kegelapan sudah terlihat. Mereka kira akan semudah itu mereka datang keistana itu.

Tapi ternyata disana dijaga oleh 3 naga terbang merah yang terbang mengelilingi istana itu.

"Apa yang harus kita lakukan?!" tanya Grened dengam suara yang keras.

"Kita lawan saja." jawab Pearl sama kerasnya.

"Baiklah. Aku melawan naga yang ada di sebelah sana." Tunjuk Sco pada salah satu naga yang terbang disebelah istana.

"Aku naga yang itu." Pearl menunjuk naga yang lain.

"Sisanya serahkan kepada kami. Ingat! Kita harus selamat sampai tujuan." teriak Iven.

Merekapun berpencar untuk melawan naga yang mereka pilih masing masing.

Pearl bertarung melawan naga itu dengan kekuatan lilinnya dia membuat naga yang sama persis berjumlah 3 ekor untuk melawan naga itu.

Pertarungan sangatlah sengit. Naga itu sangat susah sekali dikalahkan. Ketiga naga buatan Pearl kalah semua dan naga itu hanya mendapat luka sangat sedikit.

Pearl mengeluarkan jurus andalannya.

Tubuh Pearl melayang keudara dan berbelah menjadi banyak dan mengelilingi naga itu.

Naga itu menyerang Pearl. Tapi tidak mempan sama sekali.

Semua Pearl menautkan kedua tangannya. Sinar keluar dari tubuh semua Pearl dan terjadilah tembakan hebat dari langit.

Auman naga kesakitan menggelegar terdengar hingga ke daerah Putih.
Inikah kekuatan Pearl yang sesungguhnya?
Naga itu mati menjadi abu tanpa sisa kehidupan.

Tbc.

Arghhhhh!!!!

Chapter ini pendek banget.

Magic In ScoutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang