Bukan hanya Pearl yang kekuatannya meningkat. Iven juga kekuatanya bertambah kuat. Dia bisa membuat buta musuhnya dengan menembakkan tinta dengan kekuatannya dan dia juga dapat melihat masadepan.
Seperti suatu hari, Iven dan Sco mencari air untuk minum.
Disaat sudah menemukan mata air yang bersih dari tanda tanda yang dipelajari oleh Sco dari pramuka, disana ada seekor naga emas dan naga perak yang menjaga mata air itu.
"Bagaimana kita mengambil air dari sana?" tanya Iven.
"Kita minta baik baik saja kan bisa." menurut Sco, kalau dia minta baik baik pasti naga itu tau kalau dia bukanlah ancaman.
Sco mendekat kearah dua naga itu, naga itu tidak menyadari ada tamu tidak diundang yang mendekat.
"Hei Sco! Berbahaya!" Iven mencoba memperingati Sco tapi Sco tetap berjalan mendekati naga itu.
"Hei! Naga! Bolehkah aku meminta air itu?!" teriak Sco kepada naga dan menunjuk mata air yang dijaga oleh kedua naga itu.
Naga itu langsung terbang dari tempatnya.
Sco kira dia diperbolehkan mengambil air itu. "Lihat Ven! Apa aku bilang!" teriak Sco.
Sco mendekat ke arah mata air itu. Tanpa disadari oleh Sco naga itu turun dari atas dengan kecepatan kilat.
"Sco! Awas!" teriak Iven yang memang tidak ikut mendekat kearah mata air.
Tapi terlambat Sco terinjak oleh naga itu. Didepan mata Iven pula ia melihat tubuh Sco dicabik cabik dan dimakan oleh kedua naga itu.
Iven menangis, kenapa dia tidak bisa menyelamatkan teman dan juga pemimpin di kelompok mereka. Dada Iven sesak, apa yang akan ia katakan kepada teman temannya? Sco mati dimakan naga? Dan Iven diam tidak menolong? Apa yang harus Iven lakukan?
Air mata iven semakin deras, dadanya semakin sesak. Dipenghujung kesadarannya dia seperti mendengar suara Sco.
"Iven! Iven! Hei! Jangan melamun." Sco menggoyang goyangkan bahu Iven.
"Sco? Kamu selamat?" Iven bangkit dari duduknya lalu memeluk Sco dengan airmata yang tidak tertinggal.
"Eh? Kamu kenapa sih? Kamu nggak tidurkan? Jangan jangan kamu tidur sambil melek ya?" Entah kenapa menurut Iven kejadian yang dia lihat sangatlah nyata. Tapi apa benar itu hanya khayalan atau mimpi?
Iven menceritakan kejadian itu kepada ketiga temannya. Mereka fikir itu mungkin hanya khayalan dia semata. Iven bertambah pusing sebenarnya apa yang telah terjadi kepadanya?"Sudahlah, daripada kamu bingung, mending kita cari air buat minum." ucap Sco.
"Grened! Kita berburu yuk? Bosen makan buah melulu. Lagian nanti kita kekurangan protein gimana?" ajak Pearl pada Grened.
"Nggak usah mbentak juga kali. Tapi ada benernya sih. Gimana Sco? Kita boleh berburu?"
"Kenapa harus tanya aku sih? Kalau mau berburu ya tinggal berburu aja. Asal nanti aku dapet jatah makan, Hahaha." gelak tawa Sco mengakhiri percakapan mereka.
Keempat sahabat itu dibagi menjadi dua kubu. Kubu pertama bertugas mencari air untuk minum, sedangkan kubu yang kedua mencari hewan untuk makan atau dengan kata lain berburu.
Pearl dan Grened sudah jauh melangkah untuk mencari hewan buruan. Sedangkan Sco dan Iven masih tetap ditempat.
Kekhawatiran Iven membuat Sco geram, bahkan Iven ingin agar mereka berburu saja tidak perlu mencari air.
"Sudahlah Ven, aku akan berhati hati jadi kamu tenang saja."
Sco bertambah geram karena kekeras kepalaan Iven. Bahkan dia sudah berjanji akan berhati hati.
"Baiklah kalau kamu nggak mau ikut. Aku saja sendiri yang akan mencari air." baru tiga langkah Sco meninggalkan Iven. Tangan Sco dicekal oleh Iven.
"Aku ikut, tapi kamu janji jangan gegabah." ucap Iven lirih.
"Dari tadi napa gitu. Tenang aja Ven aku bakal baik baik saja."
Sco dan Iven bergegas melangkah untuk mencari air minum.
Disaat sudah menemukan mata air yang bersih dari tanda tanda yang dipelajari oleh Sco dari pramuka, disana ada seekor naga emas dan naga perak yang menjaga mata air itu.
"Bagaimana kita mengambil air dari sana?" tanya Iven.
"Kita minta baik baik saja kan bisa." menurut Sco, kalau dia minta baik baik pasti naga itu tau kalau dia bukanlah ancaman.
Sco mendekat kearah dua naga itu, naga itu tidak menyadari ada tamu tidak diundang yang mendekat.
Seperti pernah terjadi tapi kapan?
Iven teringat kejadian yang dia lihat. Dia pun ikut mendekat kearah dua naga itu dengan hati hati.
"Hei Sco! Berbahaya!" Iven mencoba memperingati Sco tapi Sco berjalan lebih dekat lagi menuju naga itu.
"Hei! Naga! Bolehkah aku meminta air itu?!" teriak Sco kepada naga dan menunjuk mata air yang dijaga oleh kedua naga itu.
Naga itu langsung terbang dari tempatnya.
Sco kira dia diperbolehkan mengambil air itu. "Lihat Ven! Apa aku bilang!" teriak Sco.
"Jangan kesana!" Iven menarik tangan Sco agar menjauh dari sana.
"Apa yang kamu lakukan?" geram Sco.
"Ini yang aku lihat tadi. Kamu akan diinjak dan dimakan oleh mereka. Kamu ingat cerita yang aku ceritakan?"
Sco mengangguk. "Benarkah?"
"Iya Sco. Kamu ingat kata lelaki yang tidak ada wujudnya ketika kita baru sampai disini? Aku lah sang pengendali tintawaktu. Mungkin aku bisa melihat masadepan?"
"Terus apa yang akan kita lakukan?" tanya Sco.
"Kita lawan saja langsung Sco. Akukan bisa menggunakan kekuatanku. Tapi kok aku bingung, kenapa aku nggak pernah ngeluarin tinta ya?"
"Iya juga ya? Kamu coba saja Ven. Kamu ngelawan mereka aku ngambil airnya. Ok?" usul Sco seenak jidatnya.
"Enak dikamu nggak enak diaku."
Mereka berdua, tidak tapi hanya Iven saja yang langsung menyerang kedua naga itu. Sedangkan Sco sedang mencoba mengendap endap untuk mengambil air dari kolam yang naga itu jaga.
Iven masih belum bisa mengeluarkan kekuatan penyerangnya. Dia hanya menghindar dan terus menghindar dari api naga itu.
Keajaiban datang. Disaat Sco berhasil mendapatkan air cukup banyak didalam bambu. Dan Iven terpojok oleh kedua naga itu, Iven dapat menyemburkan tinta dari mulutnya.
Tinta itu menyebabkan kedua naga itu buta untuk sementara. Naga itu mengaum ngaum karena tidak bisa melihat.
Kesempatan itu digunakan oleh Sco dan Iven untuk kabur dari sana dan mereka dapat air yang banyak untuk minum.
Dan dari kejadian itu kekuatan tinta Iven semakin kuat. Bukan hanya membuat buta tapi tinta itu juga dapat menyembuhkan luka dalam keadaan yang tidak parah.
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Magic In Scout
Fantasy#Fantasi #story Aku bukanlah hitam bukan pula putih. Aku bukan kegelapan bukan juga cahaya. Aku hanyalah anak yang terlahir dari seorang Dewi dan seorang Iblis. @Dev1L0ve 2019 Februari Tinggalin jejak dongs Voment ya yg baik :v