Pearl yang melayang langsung terjun bebas. Jika saja tidak ditangkap oleh Jes mungkin saja dia telah mati hancur di bawah sana.
Jes membawa terbang tubuh lemas Pearl. Pearl tidaklah pingsan tapi untuk mengeluarkan kekuatan yang mahadasyat hingga membumihanguskan seekor naga memerlukan energi ekstra. Pearl hanya perlu istirahat. Dia hanya perlu istirahat. Hanya istirahat.
¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥
Dilain sisi Bres, Iven dan Grened melawan naga yang lainnya. Mereka melawan naga merah itu bersama sama.
Tapi naga itu malah yang melukai Bres, sayapnya terbakar separuh dia tapi dia tetap bertahan walau rasa sakit yang ia rasakan.
Luka sayatan juga didapat pada wajah Iven walau tidak terlalu parah namun itu tetaplah sakit.
Tangan Grened pun tak luput dari sayatan sayatan yang cukup dalam. Sayap naga itu sangatlah tajam dan panas. Sekali kena saja sampai mendapat luka yang cukup parah.
Grened tau keadaan Bres. Dia tidak mau Bres menjadi korban. Diapun berpikir untuk membuat kekuatan baru, mungkin kelereng yang dapat ia naiki.
Ia pun berkonsentrasi. Dan dia melompat dari tunggangan Bres.
"Gre! Apa yang kau lakukan!" teriak Iven kalap karena melihat Grened yang tiba tiba melompat dari tunggangan.
Grenes berhasil. Dikakinya terdapat kelereng yang dapat melayangkan tubuhnya dan dalam sekejab mata dia bisa mengendalikan kelereng itu.
"Iven! Ayo kita serang bersama." teriak Grened kepada Iven.
Belum mereka menyerang. Tiba tiba terdengar suara ledakan dan auman naga yang amat sangat kesakitan.
Naga itu lengah ia memalingkan wajahnya untuk melihat temannya yang hancur. Kesempatan itu digunakan oleh Iven dan Grened untuk menyerang jantung naga.
" Marbel Granat Shoot / Ledakan Tinta Merah." Grened dan Iven menyerang bersama dada naga itu.
Dada naga itu hancur tapi naga itu belum mati. Terlihat jantung naga yang masih berdetak disana. Dalam satu tembakan Grened berhasil meledakkan jantung itu dengan kekuatannya.
Naga itu roboh dan langsung lenyap. Grened dan Iven berhasil mengalahkan naga itu. Walaupun badan mereka penuh dengan luka.
Bres terus berusaha menerbangkan Iven yang terluka. Walaupun dia tau dia juga terluka parah.
"Paman! Kita cari tempat mendarat dulu. Kita istirahatkan luka dan energi kita." ucap Grened khawatir.
"Benar Paman. Maafkan aku merepotkan Paman." sesal Iven.
"Tidak apa apa. Ayok kita cari temat itu."
Bres terbang semakin kebawah untuk mendarat. Disana mereka melihat Jes dan Pearl yang sedang istirahat disana.
"Astaga! Paman Bres apa yang terjadi dengan sayapmu?" tanya Pearl khawatir.
"Iven, apa yang terjadi dengan wajahmu? Astaga Grened! Kenapa pula dengan tanganmu?" Jes juga mulai khawatir kepada ketiga pejuanh disana.
"Sini aku obati Paman. Paisen Sins." keluarlah cahaya putih dari tangan Pearl dan sayap Bres pun sembuh dan kembali seperti sedia kala.
"Bagaimana kamu melakukan itu Pearl? Apa kekuatanmu meningkat?" ucap Bres kagum.
"Sepertinya begitu Paman. Iven! Grened! Kemarilah."
"Tapi nanti kamu kehilangan banyak energi jika mengobati kami semua." Iven mengkhawatirkan keadaan Pearl yang terlihat lemas itu.
"Benar kata Iven, Pearl. Biarlah nanti kami menunggu Sco datang." ucap Grened.
"Atau aku akan coba menggunakan tintaku. Siapa tau bisa kan?" Iven mengarahkan telapak tangannya kerah wajah lalu ia menutup mata.
"Apa yang terjadi? Lo berhasil Ven." ucap Grened kegirangan.
"Benarkah?" Iven meraba wajahnya dan benar saja dia telah sembuh total.
Iven juga menyembuhkan tangan Grened. Walaupun Iven menyembuhkan luka. Tapi dia tidak bisa mengembalikan energi yang telah digunakan oleh mereka untuk bertarung.
Mereka pun beristirahat seraya menunggu Sco. Kantuk tak tertahankan lagi ketiga manusia dan dua ekor singa itupun tertidur lelap dibalik pohon raksasa disamping istana kegelapan.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic In Scout
Fantasy#Fantasi #story Aku bukanlah hitam bukan pula putih. Aku bukan kegelapan bukan juga cahaya. Aku hanyalah anak yang terlahir dari seorang Dewi dan seorang Iblis. @Dev1L0ve 2019 Februari Tinggalin jejak dongs Voment ya yg baik :v