Flashback.
Tiba tiba Bres, Jes dan Jea muncul bersamaan dengan pedang yang menodong mereka.
"Timestop." tangan Iven meraih tangan Pearl. Dan seketika itu waktu berhenti kecuali untuk Iven dan Pearl.
"Apa yang terjadi Ven?" Pearl bingung. Kenapa lingkungan sekitar menjadi hitam putih? Sedangkan dia dan Iven tidak menjadi hitam putih.
"Ini efek kekuatanku. Aku dapat menghentikan waktu. Cepat kita selamatkan mereka." Iven menarik Pearl mendekati ketiga singa itu.
"Bagaimana kamu melakukannya?" tanya Pearl kebingungan.
"Sudah cepat! Efek kekuatanku tidak terlalu lama."
Iven dan Pearl melepaskan ketiga singa itu. Mereka juga menyuruh singa itu terbang menjauh dari istana secepat mungkin.
"Buat replika mereka sekarang Pearl." Pearl membuat replika ketiga singa itu tepat didepan pedang Eundogh.
Pearl dan Iven kembali ketempat awal mereka sebelum waktu berhenti.
Dan waktupun berjalan normal lagi. Tanpa ada yang tau kecuali sang pembuat dan Pearl.
Flashback end.
"Brengsek!" aura hitam muncul ditubuh Eundogh.
Eundogh menembakkan kekuatan hitam pada Mama Pearl dan juga kepada Grened yang tidak tau apa apa.
"Mama!/Grened!"
"Dasar manusia tidak berguna! Mati kalian semua!" kemaraham Eundogh bertambah dan aura hitam semakin pekat disekitar tubuh Eundogh.
Cukup Eundogh. Jangan sakiti mereka. Cukup kamu membunuh aku dan istriku. Bertaubatlah.
Suara itu? Dia....
"Ayah? Ayah? Ayah?!!" Sco menjerit dan hilang kendali memanggil ayahnya. Untung Pearl dan Iven manahan Sco.
"Diam!" teriak Eundogh.
"Kamu yang membunuh orangtuaku?" tanya Sco datar. Aura abu abu keluar dari tubuh Sco.
Tiba tiba Iven, Pearl, Grened dan Mama Pearl terlempar dari sisi Sco.
Rambut hitam Sco berubah menjadi abu abu dan matanya menghitam.
Anakku, kendalikan dirimu. Sadarkanlah pamanmu dengan kekuatanmu nak.
Suara ibu Sco terdengar lembut.
"Paman?" tanya Sco heran. Dia mulai tenang. Iris matanya berubah warna lagi menjadi abu abu. Tapi rambutnya tetap berwarna abu abu.
Dia adik ayahmu nak. Raja kegelapan yang sebenarnya.
"Aku bukan adik suamimu! Akulah raja kegelapan yang sebenarnya. Bangsat!" teriak Eundogh tak terima.
"Paman! Sadarlah! Masih ada jalan paman." pertama kalinya Sco bersuara sangat lembut kepada seseorang selain kepada orangtuanya.
Tiba tiba pedang beruntun menyerang Sco. Sco tidak menghindar ataupun menyerang balik kepada Eundogh yang ternyata dia adalah pamannya sendiri.
"Sco!" airmata tidak terbendung lagi. Iven yang biasanya sangat tegar meluruhkan airmatanya.
Pearl bahkan sudah sangat lemas untuk melihat kearah Sco.
"Dimana Sco?" Grened panik. Sco sudah tidak ada ditempat itu lagi.
"Bukankah hebat? Aku bisa menghancurkan dia? Bahkan tanpa sebutir debupun." tawa menakutkan terdengar dari Eundogh.
Apa dia sudah gila?
"Sco terbunuh?" Grened jatuh dari berdirinya dan memeluk lututnya.
Bahu Grened bergetar. Dia menangis dalam diam.
"Terbunuh? Tidak semudah itu. Putri dari raja kegelapan dan ratu putih tidak mudah dikalahkan." Sco muncul dibelakang Eundogh.
"Apa yang...." Eundogh belum menyelesaikan kalimatnya. Dia terlempar dan langsung terluka.
"Ven jangan menangis. Cengeng! Pramuka tidak mudah menangis. Berusahalah semua. Bantu aku." semua teman Sco yang berada disana berdiri.
Senyum terpatri jelas diwajah mereka. Semangat semakin membara diantara mereka semua.
"Inikah kekuatan Sco yang sebenarnya?"
*******
Eundogh bangkit. Dia tertawa keras.
"Jadi ini kekuatan dari Kegelapan dan cahaya? Lemah! Kau tidak sekuat diriku." aura hitam sekali lagi menyelimuti tubuh Eundogh.
"Campuran kegelapan dan kebaikan? Lumayan." ucap Eundogh.
Seketika seluruh kekuatan dari teman teman Sco hilang. Mereka semua pingsan.
"Jadi ini kekuatanmu? Pengambil kekuatan orang lain? Pantas kamu membunuh ibu dan ayahku. Kamu ambil kekuatan mereka? Pengecut!" Eundogh semakin marah. Dia menembakkan gabungan kekuatan teman teman Sco untuk menyerang Sco.
Tapi Sco menghilangkan kekuatan itu hanya dengan satu jentikan jari.
"Hah? Apa yang kau...." Eundogh terkejut. Kekuatan besarnya dihilangkan hanya dengan satu jentikan jari?
"Walaupun kamu mengambil seluruh kekuatan dari penyihir didunia ini. Kamu tidak bisa mengalahkan ku. Paman." ucap Sco dengan menegaskan kata akhirnya.
"Maka aku akan mengambil kekuatanmu." tubuh Sco diselimuti kabut hitam tapi dia tidak merasakan apapun. Malah dia seperti diisi kekuatan.
"Kenapa aku malah menjadi lemah?" tanya Eundogh pada dirinya sendiri.
"Sudah kubilang. Paman tidak bisa melawanku. Kau akan melawan manusia setengah iblis setengah dewa? Sudahlah. Bertaubatlah paman." Sco memberanikan diri memanggil Eundogh dengan paman. Bukankah memang harus semikian?
"Cih! Jika tidak bisa mengalahkanmu maka aku kan gunakan kekuatan iblis terbesar. Dark sins." keluarlah sebuah pedang dengan ukuran lumayan panjang dengan ukiran hitam.
"Itu? Pedang pembasmi dewa?" tanya Sco kaget.
Eundogh tertawa jahat. "Kenapa? Takut?" Eundogh menyeringai lalu menyerang Sco dengan pedang itu.
Sco masih bisa mengatasinya. "Paman lupa? Aku setengah iblis setengah dewa. Tidak bisa dikalahkan oleh pedang itu. Sekalipun pedang itu pedang pembasmi dewa."
Eundogh semakin geram. Kenapa bocah ingusan itu susah sekali dikalahkan?
Sekali lagi Eundogh mencoba menyerang Sco. Namun gagal dan terus gagal.
"Sudahlah paman. Bertaubatlah seperti ayah." ajak Sco lembut.
"Bodoh! Aku masih punya satu senjata lagi untuk mengalahkanmu. Light Sins." keluarlah satulagi pedang dengan ukiran bersinar.
"Itu...." kenapa pedang itu ada pada pamannya?
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic In Scout
Fantasía#Fantasi #story Aku bukanlah hitam bukan pula putih. Aku bukan kegelapan bukan juga cahaya. Aku hanyalah anak yang terlahir dari seorang Dewi dan seorang Iblis. @Dev1L0ve 2019 Februari Tinggalin jejak dongs Voment ya yg baik :v