X | LAVENDER

4.7K 917 192
                                    


Keep your feeling? Don't.
Let it go. It won't bother you anymore.

"Dira?"

Si pemilik nama malas menyahut sebab masih sibuk menamatkan seri komik nya.

"Lo udah seminggu kabur dari rumah, memangnya Mama gak nyariin?"

"Gue gak kabur, Na. Gue udah izin mau nginep."

Jevana mulai lelah menghadapi tingkah aneh sahabatnya. Dia langsung merampas bukunya dari tangan gadis itu.

"Ada apa? Lo gak pernah kayak gini sebelumnya. Sekarang cerita sama gue."

"There's nothing, Na."

Jevana mengambil gunting kertas dari dalam laci nakasnya secara diam - diam.

"Kalo lo masih ngelak ... gue pangkas bulu kaki lo!"

Andira langsung shock sampai menggelinding dari kasur.

"TEGANYA KAU, JESTAVO!"

"CEPAT CERITAKAN, ANDONIO!!!"

Lantas si gadis berambut hitam legam melebihi bahu itu mulai mengingat - ingat episode pertama drama kehidupannya bermula.

"Jadi, kita anggap saja tokoh utamanya si mawar dan tikus gorong - gorong."

"Bentar ... perumpamaannya ada yang lebih logis gak?"

"G."

"Okay thank you, next."

"Mawar sama tikus itu berantem terus, memang tikus sih yang suka berulah. Lalu suatu hari, si mawar yang malang ini dijodohin sama orangtua nya, dan ternyata si tikus jelek itu orangnya!"

Jevana mengunyah rambutnya sambil menyilangkan kaki di atas nakas. "Then?"

"Karena mawar gak bisa menolak kemauan orangtua nya, akhirnya dia nikah sama tikus. Tapi sebenarnya, hatinya mawar masih dipegang oleh si pangeran tampan berkuda putih."

"Perasaan tadi gak ada pangeran - pangeranan???"

"Dia cast baru, Neng."

"Ouh. Terus??"

"Yaudah. The end."

Jevana mengacungkan kembali gunting yang masih tersemat di antara jemarinya.

"Andira, my gunting is very ganas you know? Dia bisa mengoyak kertas! KERTAAAS!!"

"Terus gue harus cerita apalagi, Naa?? Memang begitu keadaannya!"

"Setidaknya lo perjelas sedikit inti konfliknya!!"

"Gue bahkan gak tahu dimana letak permasalahannya?!?!"

"Lo tuh yaㅡ"

Kemudian keduanya terisolasi dalam hening gak bersahabat. Jevana berbaring menghadap dinding dan membiarkan sahabatnya bergelung dalam tangis sendirian.

Kedua rekan itu belum pernah berselisih sebelumnya. Rasanya begitu sulit untuk saling memahami jika mereka masih bersikeras saling menutupi.

"Dira ...?" Tuan rumah akhirnya mengalah dan memeluk sahabatnya yang masih tersedu - sedu.

"Maaf Na ... gue gak tahu kenapa ... gue capek aja sama hidup gue."

"Maafin gue juga, Ra. Gue cuman berniat ngebantuin lo kok."

The Devil Wears Bandana [DAY6 YoungK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang