XIII | CHOCOLATE

6.1K 860 353
                                    


Genap 60 hari semenjak tragedi pertumpahan darah itu.

Bryan di opname selama lebih dari sebulan karena mengalami beberapa kerusakan organ dalam dan komplikasi saraf. Beruntung dia berhasil diselamatkan. Kala itu peluru meleset dari bagian tubuh yang rawan, namun mengenai sedikit lengan kiri nya.

Ezra mutlak dibebaskan dari jerat hukum berkat surat pernyataan dari psikiater nya mengenai gangguan mental yang disebut dengan 'obsesi'. Pemuda itu memiliki ketertarikan irasional terhadap gadis yang notabene nya adalah sahabat kecilnya. Ezra dibesarkan di lingkup keluarga yang serba perfeksionis dan kaku. Orangtua nya sibuk dengan pekerjaan dan tidak pernah menyisihkan waktu untuk putra mereka.

Saat divonis mengidap kanker, Ezra hampir menyerah, namun gadis itu selalu membuatnya semangat kembali. Itulah mengapa dia berjuang untuk sembuh. Sayangnya, si gadis menghilang begitu saja saat dia pulih.

Sejak itu dia bertekad untuk mencarinya, bahkan sampai merancang cara - cara yang membahayakan nyawa nya sendiri. Kemudian dia diajak berkonsultasi dengan seorang psikiater, juga menjalani terapi kognitif selama belasan tahun. Namun pada akhirnya usaha itu sia - sia.

Orang - orang seperti Ezra tidak bisa disalahkan. Dia bahkan tidak sadar apa yang melandasi hasratnya. Sukar bagi nya untuk membedakan perilaku yang benar dan salah.

Andira tidak bisa berbuat apapun. Dia dipaksa untuk menikahi seseorang yang dibencinyaㅡkemudian seseorang yang dikaguminya sejak lama muncul kembali. Dia hebat karena mampu bertahan di dalam pusaran dilema yang luar biasa. Antara status dan perasaan, salah satunya harus dikorbankan.

Namun apakah mungkin manusia mengelak dari perasaannya? Itu agaknya mustahil.

Orangtua Bryan dan Andira pun tidak sembarangan saat merencanakan perjodohan itu.

Papi Bryanㅡseorang Presiden Direktur perusahaan di bawah namanya, mengidap alzheimer. Usia beliau memang tak lagi muda. Kecemasan akan masa depan Bryan dan karir perusahaannya membuat beliau frustasi. Mami Bryan yang selalu menemani rutinitas pengobatan suami nya juga kerap khawatir. Maka dari itu mereka mengambil keputusan untuk segera menikahkan Bryan.

Mungkin kalian berpikir dia akan dijodohkan dengan putri dari seorang komisaris atau semacamnya. Justru tidak. Mereka ingin Bryan cepat menikah agar dia tidak hanya sukses berkarir nantinya, namun juga berhasil mengemban tugas sebagai kepala keluarga. Dan alasan lainnya, Papi menginginkan seorang cucu sebelum beliau pergi.

Nahasnya, Bryan belum sempat memenuhi harapan terakhir beliau. Sebab sehari setelah Bryan keluar dari rumah sakit, beliau dinyatakan wafat. Itu menjadi duka yang sangat mendalam baginya. Bahkan sampai sekarang, Bryan enggan datang ke pemakaman karena masih belum rela.

Andira untuk sementara waktu tidak kembali ke Apartemen dan tinggal di rumah. Dia yakin suami nya itu butuh waktu untuk menenangkan diri.

"Yo Sis, you're going back to Apart today? Hop in the car."

"Thanks, Mark. Gue rasa 3 minggu udah cukup bikin dia tenang." Andira mengemasi beberapa barang bawaannya.

"Lo tahu gak, waktu pertama kali gue ketemu Bryan kita ngomongin apa?"

Gadis itu mengangkat alisnya, "Apa? Lo ngaku playboy?"

"This lil crap." Mark menjitak Adik nya kesal. "Dia bakal ngambil S2 di Eropa. Tapi dia belum ngomongin rencana itu sama siapapun. Gue orang pertama yang tahu katanya. Keren, kan?"

"S2 DI EROPA?" DAN GUE GAK TAHU???

"Tenang aja, kalian masih punya waktu setahun buat hidup bersama. Btw, itu jam tangan dari gue kok udah rusak?!"

The Devil Wears Bandana [DAY6 YoungK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang