IX | ROSEMARY

5K 919 157
                                    


"Kita masih punya waktu 15 hari sebelum festival kesenian dimulai. Jadi jika ada kesulitan, mohon konsultasi dengan saya dan tingkatkan kerjasama dengan tim masing - masing. Sudah cukup jelas?"

"Jelas, Ketua!"

"Itu yang berduaan di belakang DENGER SAYA GAK?!"

Gue dan Jevana spontan melepas headset yang kita gunakan bersama untuk streaming drama.

"DENGER, COY!!" Itu Jevana ya, bukan gue.

"Divisi keamanan, ini evaluasi buat kalian. Kalau ada anggota panitia yang masih pegang hp saat rapat, sita dan langsung kasih ke saya."

"Iya, Ketua."

"Bacot ah." Jevana malah sengaja memainkan ponselnya terang - terangan. Memang sahabat gue ini belum kebagian urat jera.

"Baiklah terima kasih untuk hari ini, selamat beristirahat dan semoga sukses sampai hari H."

"Aamiin!" Kemudian rapat tim panitia festival kesenian resmi dibubarkan.

Si Ketua Panitia a.k.a Presiden Mahasiswa a.k.a Iblis Kelas Dewa itu langsung meninggalkan ruangan. Belakangan ini dia jarang pulang ke apartemen dan bermalam entah dimana. Ya gue gak peduli juga sih. Bagus malah.

"Unyil nyari masalah aja buset. Kalo hp lu disita beneran gimana, stupid?" Si Boncelㅡmaksud gue Arsen, menimbrungi kita.

"Ya bodo amat! Lagian tuh pimpinan tirani ngomong mulu, bosen lah gue."

Tolong jangan tanya bagaimana kedua mahluk ini tiba - tiba bisa bergabung dalam anggota kepanitiaan festival kesenian kampus. Karena sejujurnya gue juga kaget saat pertama kali melihat duo mungil ini muncul sebagai volunteer.

"Oh iya, perasaan tadi si pangeran atlantis ada di sebelah gue. Kemana tuh anak?"

"Pangeranㅡwhat?" Gue dan Jevana kompak menyipitkan mata ke arah si pembicara.

"Sulit untuk diakui tapi proporsi wajah si Ezra emang kayak pangeran, di atlantis. Tapi masih gantengan gue sih jadi gimana ya."

Belum sempat berpose sok tampan seperti biasanya, Jevana sudah lebih dulu mengunci leher pemuda itu di lengannya.

"RA, TENDANG RA BURUAN! PATAHIN TULANGANYA SEKALIAN!"

"OKE BOS! PEGANGIN YANG KUAT YA!" Gue sudah mengambil posisi kuda - kuda.

"Lep-as-inㅡTOLONG!!!!" Sayang sekali, suara merdu seorang Jay Arsenio hanya mampu berputar memantuli dinding - dinding ruangan seluas 4x6 itu.

"Oh? You guys still here?"

Gue segera menurunkan rok yang baru saja gue singkap barusan dan berubah kembali ke mode gadis manis.

"Eh ada Ezra ... kamu darimana tadi??"

"Aku habis ngukur space buat panggung. Oh iya, Arsenio juga seksi dekorasi ... kan ..." Ezra terperanjat saat melihat lelaki itu sedang ditawan oleh si gadis berwajah malaikat namun beperilaku seperti tiran sesungguhnya.

"Z-Zra- to-long-in d-dulu kek-"

"Jevana, kamu ngapain???" Ezra hendak menyelamatkan kawan kecilnya, tapi itu tepat sebelum gue menarik jaketnya.

"Let them finish their business."

"Butㅡah ... mereka berdua itu pacaran ya?"

"WHAT?!?!" Jangankan mereka yang tertuduh, gue saja yang awam ikut menjerit heboh.

"Kenapa? Mereka memang lagi sayang - sayangan, kan??"

Berkat kepolosan sahabat kecil gue itu, perselisihan resmi diusaikan lebih dini. Arsen dan Jevana mendadak saling memunggungi dan canggung. Entah ini perasaan gue saja atau memang keduanya ...

The Devil Wears Bandana [DAY6 YoungK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang