Kappa: 1.1

325 29 2
                                    

三年前の夏のことです。僕は人並みにリュック・サックを背負い、あの上高地の温泉宿やどから穂高山へ登ろうとしました。穂高山へ登るのには御承知のとおり梓川をさかのぼるほかはありません。僕は前に穂高山はもちろん、槍ヶ岳にも登っていましたから、朝霧の下りた梓川の谷を案内者もつれずに登ってゆきました。朝霧の下りた梓川の谷を――しかしその霧はいつまでたっても晴れる景色けしきは見えません。のみならずかえって深くなるのです。僕は一時間ばかり歩いた後のち、一度は上高地の温泉宿へ引き返すことにしようかと思いました。けれども上高地へ引き返すにしても、とにかく霧の晴れるのを待った上にしなければなりません。といって霧は一刻ごとにずんずん深くなるばかりなのです。「ええ、いっそ登ってしまえ。」――僕はこう考えましたから、梓川の谷を離れないように熊笹の中を分けてゆきました。

Musim panas tiga tahun yang lalu. Saya menyandang tas ransel yang modelnya seperti milik kebanyakan orang, hendak mendaki Gunung Hotaka dari penginapan sumber air panas di Kamikochi. Seperti yang sudah kau ketahui, untuk mendaki Gunung Hotaka, aku harus mendaki mengikuti Sungai Azusa. Saya sudah pernah mendaki Gunung Yari, juga Gunung Hotaka ini, jadi saya mulai mendaki lembah Sungai Azusa, yang diselimuti kabut tipis, tanpa pemandu. Lembah sungai Azusa, yang diselimuti kabut tipis -- tapi kapan pun waktu berlalu, saya tidak bisa melihat pemandangan kabut itu jadi cerah. Tidak hanya itu, malah semakin pekat. Setelah saya berjalan kira-kira satu jam, saya memutuskan untuk kembali ke penginapan sumber air panas di Kamikochi untuk sementara. Akan tetapi, untuk kembali ke Kamikochi pun, tidak ada yang bisa saya lakukan selain menunggu kabut cari cerah. Meski demikian, setiap detiknya, kabut itu malah semakin pekat. "Baiklah, mendaki saja". Karena saya berpikir seperti itu, saya mulai berjalan di antara kumazasa (sejenis bambu pendek) agar tidak kehilangan lembah Sungai Azusa.

 しかし僕の目をさえぎるものはやはり深い霧ばかりです。もっとも時々霧の中から太い毛生欅や樅の枝が青あおと葉を垂たらしたのも見えなかったわけではありません。それからまた放牧の馬や牛も突然僕の前へ顔を出しました。けれどもそれらは見えたと思うと、たちまち濛々とした霧の中に隠れてしまうのです。そのうちに足もくたびれてくれば、腹もだんだん減りはじめる、――おまけに霧にぬれ透った登山服や毛布なども並みたいていの重さではありません。僕はとうとう我を折りましたから、岩にせかれている水の音をたよりに梓川の谷へ下おりることにしました。

Akan tetapi, yang ada di depan mata saya hanyalah kabut pekat belaka. Hanya saja, bukan berarti saya tidak bisa melihat ranting-ranting pohon beech dan fir, yang menggelanyutkan dedaunannya, yang terkadang muncul dari tengah kabut. Selain itu, kuda dan sapi yang dibiarkan berkeliaran juga menunjukkan wajahnya di depan saya. Namun, begitu saya merasa saya melihatnya, semua itu kembali bersembunyi di dalam kabut tebal. Sesaat kemudian, kakiku capai, perutku pun mulai lapar. Ditambah lagi, pakaian pendaki yang basah kena kabut dan selimut bulu ini beratnya tidak umum. Saya pun akhirnya berhenti memaksakan diri, turun ke lembah Sungai Azusa dengan bantuan suara air yang dihalangi batu.


毛生欅(ぶな) = beech

樅(もみ) = fir

濛々(もうもう)= (kabut, uap, debu) tebal

我を折りました(がをおりました)= Berhenti memaksakan pendapat, dan mendengar pendapat orang lain.

熊笹(クマザサ)= sejenis rumpun bambu pendek (ref. gambar di bagian atas bab ini)

Akutagawa RyunosukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang