BAB 14

5.4K 177 6
                                    

"Stop"
Teriak syasa melerai pertengkaran tikus dan kucing didepannya

Alhasil kedua insan itu menoleh kesumber suara.

---

"Maaf ya kak kalau mau berantem urusan rumah tangga jangan disini kakak aku lagi sakit"ucapnya.

Syasa tau kalau dua insan didepannya adalah nisa teman haba dan satu lagi lelaki yang mengaku calon suami haba yang haba sendiri tak pernah menganggap ia ada, tak lebih dari teman kelasnya dikampus.

mereka bertemu sewaktu mengunjungi haba dirumah sakit.
Dan tak menuntup kemungkinan syasa mengetahui mereka.

"Lo bilang apa barusan urusan rumah tangga sama dia?"tunjuknya pada nisa.

"Ogah....!"tegasnya.

"Kamu pikir aku mau sama kamu nggalah mending sama mang bakso didepan kampus lebih ganteng dari kamu"ejek balik nisa.

Nisa langsung terdiam, mata elang haba mengarah padanya.
Segera saja ia menunduk.

"Sono lo sama mang bakso!"ejek gani.

"Kamu-"ucap nisa tertahan sebab suara yang amat familiar terdengar.

"Ada apa ini?"tanya dengan suara super dingin.

"Ohhh om ya" ujar gani enteng.

"Kamu ngapain di sini....kan saya udah bilang kamu ngga usah dekat-dekat istri saya.... kuping kamu budek ya!"ucapnya.

"Oke om santai aja ngga usah marah saya juga mau pergi" ucapnya melangkah ke arah pintu.

"Bagus tanpa saya panggil satpam kau sudah sadar diri rupanya"ucap arzan.

Gani segera pergi dari ruang inap haba kali ini ia malas bertengkar dengan om tua.

"Sa sini"panggil haba.

Nisa segera menghampiri haba.
"Kamu ngapain sampe ama dia kan aku udah sering bilang ke kamu aku ngga suka dia...kamu malah datengi dia kesini....aku udah berusaha ngejaga sa malah kamu undang"ucap haba kesal dengan sikap temannya.

"Iya iya aku tau maaf ba lagian dia yang bantu kamu ke rumah sakit...jadi kamu juga harus terima kasih ke dia"ujar nisa tak terima.

Suara singa mengejutkan mereka dari  acara bisik-bisik mereka.

"Ngapain kalian?"tanya arzan yang tengah duduk di sofa dan di sebelahnya syasa yang asik mengotak-atik hpnya sehingga tak terlalu memperdulikan nisa dan haba.

"Ngga ada kok kak" ucap haba diberinya cengiran tapi lebih terlihat takut.

"Ooo" guman arzan kembali fokus ke laptopnya.

Sisi lain nisa terheran-heran dengan sikap suami temannya ini.
"Ba suami kamu dingin banget ba...lama-lama aku jantungan juga nih   ketemu beruang kutub kayak suami kamu" bisiknya.

Hanya tersenyum kecut.
"Emang kamu ngga takut gitu dapat tatapan singa tiap hari" bisik nisa.

Belum sempat menjawab suara sangar itu kembali bergendang.

"Kalian ngomongin saya"ujar arzan.

"Enggak kok kak" ujar nisa yang kali ini ia yang menjawab.

Tiba-tiba syasa berdiri dari duduknya lalu ia mengemasi barangnya.

"Kak haba, kak nis...syasa pulang dulu ya....soalnya entar sore syasa mau main sama teman-teman syasa"ujarnya.
"Ya udah hati-hati ya sya"ucap haba mengelus pipi tirus adik iparnya.
Syasa yang diperlakukan demikian merasa senang namun beribu sayang, seketika kebahagiaannya sirna sejak pria dingin es batu menggubris.

haruskah dia  jodohku? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang