BAB 21

3.8K 115 3
                                    

Cekretttt...
Ganggang pintu terbuka tampaklah, gadis berniqab yang terlihat lesu sehabis pulang menuntut ilmu.
"Assalamualikum" ujarnya menaruk tas diatas laci.
"Walaikumussalam" ujar arzan yang semulanya fokus dengan laptop kini beralih pandang pada haba.

"Eeehhh bidadari kakak udah pulang" ujar arzan dengan plus senyum manisnya.

"Hmmm" hanya deheman.

Haba melangkah kekamar mandi, arzan langsung menghentikanya.

"Mau kemana?" Tanya arzan.

"Kamar mandi" lagi-lagi haba bersikap acuh pada arzan.

"Sini dulu" kata arzan menepuk tepi ranjang.

Haba mendekat, lalu ia duduk.

"Patuhnya... oh ya jadi ngga beli sate maduranya?" Tanya arzan, sembari membuka niqab haba.

"Ada dibawa" ujarnya sama sekali tak melihat kearah arzan.

"Nanti makan bareng ya"peringat arzan.

"Hmmm"dehemnya lagi.

"Oh ya ba, seharian ini kamu belum peluk kakak loh" ujar arzan tak sedikitpun direm.

"Ada kok" tegasnya.

"Itu kan kakak yang mulai duluan sekarang kamu dong" ujar arzan dengan senyum sumbringannya.

Bukannya memenuhi keinginan arzan haba malah berdiri.

"Ngga usah... haba mau mandi" ujarnya.

"Yahhhh... haba tapi kan kakak lagi pengen" teriak arzan memelas.

---

Pernikahan mereka kini sudah menginjak 3,5 tahun. Baik haba ataupun arzan masih sama. Haba mulai sabar menerima setiap sikap arzan yang sulit di ajak berhijrah. Namun sayangnya arzan pada haba malah makin bertambah seiring berjalannya masa pernikahan. Dan paling penting arzan bertambah posesif jikalau ada laki-laki mendekatinya. Jangankan mendekat, bicara masalah kuliahpun dengan laki-laki, tak segan-segan arzan akan murka. Walaupun dulu ia mencoba tenang dan tak memarahi haba,saat laki-laki yang diketahui bernama raihan sempat menyapa haba dihalte dekat kampus.
Dan kalaupun ditanya bagaimana raihan pada haba makin gencar mendekati haba walaupun ia tahu haba sudah bersuami.

Bicara soal aurel ya...
Arzan sudah menjelaskannya itu hanya sebuah kesalah pahaman. Haba menerima apa yang dilontarkan arzan. Gadis itu tetap sama sabar.... dan sabar hanya itu titik tumpul jawabannya. Pernah ia mencoba bersikap tegas pada arzan namun berujung haba yang tak tega dengan arzan. Dan disanalah arzan mengambil kesempatan memikat hati haba agar ia lunak padanya.
Dan percaya kalau dia tak ada hubungan apapun dengan aurel yang ada hanya aurellah yang tak berhenti mengejar arzan.

Disisi lain syasa adik bungsu arzan kini sudah tamat dari masa SMAnya dan sedang berkuliah di jurusan ilmu hukum disalah satu universitas negri. Dan ada hal yang juga cukup menarik dari syasa... gini gadis itu telah mengunakan jilbab sesuai syariat, Allah telah mengerakkan hati syasa untuk mengunakannya, lewat perantara haba. Dan tak cukup sampai disitu... syasa dan troy akan melangsungkan pernikahan seminggu lagi.

Syasa awalnya kaget saat troy menyampaikan niat baiknya. Padahal syasa sudah menganggap troy sebagai kakaknya sendiri.
Awalnya ia binggung, karna dorongan dan rayuan maut arzan untuk menerimanya, akhirnya syasa setuju.
Dan ya... mereka akan menikah...!

----

Di hari pernikahan.....

"Gimana sya udah siap" ujar haba menepuk pundak syasa, yang menetap gadis itu didepan cermin. Terlihat indah dengan balutan khimar, hingga menimpulkan cahaya dari wajahnya.

haruskah dia  jodohku? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang