8

13.4K 664 10
                                    

"Siapa kau?" Wanita renta di hadapannya bertanya dengan nada resah, mungkin khawatir jika dirinya adalah seorang penyusup di rumah putranya.

"A- aku.."

"Aku pernah melihatmu di suatu tempat."

"Nyonya-"

"Ah, aku ingat! Kau gadis manis yang membantuku di zebra cross tahun lalu, kan? Namamu Jasmine, kan?"

Pikiran Jasmine terlempar ke 1 tahun lalu di mana ia sempat membantu seorang wanita renta di sebuah zebra cross. Wanita paruh baya itu terjatuh dari kursi rodanya dan tak ada asisten yang membantunya. Bahkan orang-orang hanya melewatinya begitu saja. Jadi ia yang membantu wanita itu kembali ke kursi rodanya, bahkan memesankannya taksi.

"I- iya-"

"Jasmine, aku tak menyangka aku akan bertemu denganmu lagi! Aku bahkan belum membalas budi padamu. Jika tidak ada kau, mungkin aku sudah terlindas bus kota."

"Nyonya, tidak perlu repot-repot."

"Panggil aku Renae, Jasmine. Namaku Renae Caldwell."

Sial, apa dia ibu dari Sir Noah?! batin Jasmine panik setelah ia mendengar nama belakang wanita berambut putih itu.

"B- baik, Renae."

"Jadi? Apa yang kau lakukan di kamar putraku? Apa kau mengenalnya?" tanya Renae dengan senyuman di bibirnya.

Tidak salah lagi!

"Aku.. aku seorang teman."

Renae terkekeh. "Noah tak pernah membiarkan siapapun masuk ke ruangan pribadinya jika mereka bukan orang-orang terdekatnya, Jasmine," ia memandang Jasmine dengan menyelidik, "apa kau kekasihnya?"

"Apa? Tentu saja b- bukan, Renae!"

Renae mengangguk-angguk kecil meski hati kecilnya tak dapat dibohongi. "Sebenarnya aku akan sangat setuju jika kalian sepasang kekasih, apalagi jika kalian akan menikah. Usiaku takkan lama lagi dan aku benar-benar menginginkan seorang menantu dan seorang cucu."

Seorang cucu? Kau akan memilikinya, jawab Jasmine tentu saja dalam hati.

"Tapi Noah tak pernah berniat mewujudkan impianku. Jadi kami berniat untuk menjodohkannya dengan Catherine Tilley. Bagaimana menurutmu?" pancing Renae.

Jasmine mengangguk sambil menunduk, "I- ide bagus."

Renae tertawa dalam hati. Benar dugaannya, Jasmine bukan hanya sekadar teman bagi putranya.

Keduanya menoleh ke arah jendela saat mendegar suara deru mesin mobil.

Tak lama, pintu kamar tersebut diketuk dan seorang pelayan memunculkan kepalanya di ambang pintu. "Permisi, seseorang yang mengaku utusan Jennifer Franklin ada di bawah untuk menjemput Nona Jasmine."

"R- Renae, aku izin pulang dulu. Senang bertemu lagi denganmu," ucap Jasmine sebelum membuntuti pelayan itu pergi.

Jennifer Franklin? Renae pernah mendengar nama itu. Apa hubungan Jasmine dengan Jennie?

Sir NoahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang