Ebook Sir Noah sudah tersedia di google play
https://play.google.com/store/books/details?id=R_q-DwAAQBAJ
Sayang, apa ada sesuatu yang mengganggu di pikiranmu?" Kenzo bertanya pada sang istri tercinta saat melihat istrinya duduk termenung di kursi balkon kamar mereka.
Renae menoleh dan tersenyum tipis. "Aku hanya khawatir dengan putra kita."
"Kenapa?" Kenzo duduk di sebelahnya.
"Dia terlalu mengutamakan kebahagiaan kita, tanpa memedulikan kebahagiaannya," jawab Renae sambil memandang bulan purnama yang bersinar di langit gelap bertaburan bintang itu.
Kenzo tak menjawab. Menurutnya, perkataan istrinya ada benarnya juga. Tapi ia yakin, Noah memiliki alasan tertentu sendiri. Seperti karena masalah penyakit ibunya.
"Renae, jangan terlalu memikirkan itu. Kita harus fokus dengan kesehatanmu dulu sekarang," kata Kenzo pada akhirnya.
"Ken, pada akhirnya semua manusia akan mati dan aku tidak takut untuk itu. Yang aku takuti adalah jika Noah tidak bisa mendapatkan kebahgiaannya karena akulah penghalangnya." Renae menangis, Kenzo menyadarinya.
"Kau ini bicara apa? Kau bukan penghalang kebahagiaan Noah. Noah sukses dan akan menikah dengan Catherine dalam waktu yang dekat. Ia sudah bahagia, hidupnya mendekati kata sempurna."
"Noah mencintai wanita lain, Ken."
Kalimat dari istrinya membuat Kenzo menoleh. "Siapa maksudmu?"
"Aku menduga Jasmine, seseorang yang berhubungan dengan Jennifer Franklin."
Kenzo menghela napas dan mengusap wajahnya kasar. "Tidak bisa. Ini tidak bisa dibiarkan. Segala apapun yang berhubungan dengan Jennie bukan hal yang bagus."
"Apa maksudmu?" tanya Renae.
"Jennifer Franklin, mafia wanita di negara ini. Ia menguasai kehidupan gelap hingga akar-akarnya."
Perkataan Kenzo membuat Renae membelalakkan matanya. "A- apa kau bisa menyelidiki tentang Jasmine?" pintanya pada sang suami.
Kenzo menoleh dan mengangguk kecil. "Aku akan melakukan segalanya untukmu, Sayang."
---
"APA?!" Wanita paruh baya di hadapannya tanpa sengaja memecahkan sebuah guci Cina yang berharga ratusan milyar. "K- kau serius?!"
Jasmine mengangguk tanpa menghentikan tangisannya. Ia tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan jika Jennie sampai mengusirnya.
"Noah-keparat-Caldwell itu! Bisa-bisanya ia melanggar kode etik Skyline!"
"Ini salahku, Mrs. Franklin. Aku.. aku tidak mengonsumsi pil," elak Jasmine.
"Semua pelanggan harus mengenakan kondom sebagai pengaman, Jasmine! Dan Noah sudah menandatangani hal itu. Brengsek! Ia menghamilimu, Jasmine! Dan si sialan itu akan menikahi wanita lain!" geram Jennie sambil menghancurkan barang-barang di sekitarnya, tak memedulikan tatapan takut dari pelayan-pelayan di sana.
"Mrs. Franklin.., apa yang harus kulakukan?" tangis Jasmine, "aku tidak mungkin menggugurkan anak ini."
Jennie mengusap wajahnya kasar. "Tetaplah di Skyline. Aku akan merawatmu dan anak itu hingga seseorang akan menjemputmu suatu saat nanti, oke?"
Jasmine menangis lebih deras. Bukan karena sedih, ia terharu akan kebaikan seorang Jennifer Franklin, mafia wanita yang dianggap bahaya oleh dunia. Dengan erat, ia memeluk wanita itu. "Terima kasih, Mrs. Franklin. Aku tidak tahu harus bagaimana membalas kebaikanmu selama ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sir Noah
Romantizm#1 in Pergi Jasmine dijual ayah tirinya ke sebuah rumah bordil pada saat menginjak usia 17 tahun. Ia tumbuh semakin dewasa dengan terbiasa pada lingkungan tersebut. Klub malam, minuman keras, suasana gaduh, narkoba dan bahkan seks bebas. Sampai Jasm...