Bruk
Ah, sial. Pake kesandung segala!
Mendengar suara jatuh, Rindu mencari ke asal suara. Dan mendapati seseorang yang terduduk di belakang tembok rumah ini.
Apa yang harus dilakukannya? Selama ini belum ada orang yang menemukan taman ini. Perlahan tapi pasti, Rindu membuka suara.
"Si-siapa? " tanyanya hati hati.
Nah, kan. Cepet kabur! Topi gue mana, sih?
Terlihat mencari cari topinya, Rindu mengambil topi yang berada di belakang pria itu dan memberikan padanya.
Pria itu mengambil kasar topinya dan tergesa gesa pergi.
"Lo... ngapain? "
Pria tersebut menghentikan langkahnya. Hening seketika. Yang terdengar hanya suara ranting pohon yang sudah mulai tua. Angin sore berhembus lembut meniup rambut pendek milik Rindu yang dibiarkan terurai.
Udah ketahuan juga.
"Dengerin lo nyanyi. " ucapnya tanpa membalikkan badan dan langsung melangkah pergi.
Hah? Me-merhatiin gue.. Nyanyi?
"Tapi.. Siapa? " gumamnya.
Rindu melirik gitar tua itu dan mengerutkan dahinya.
"Ah, gak tau. " Rindu melanjutkan nyanyiannya.
Pria tersebut berhenti di depan pohon besar tepat di depan rumah tak berpenghuni itu. "Siapa dia? "
°°°°°°°°°
Untuk kata yang ditulis miring ini gue buat untuk kata hati si pria.
Untuk kata yang digarisbawahi ini gue buat untuk kata hati Rindu.
Segitu dulu aja, jangan lupa tinggalkan jejak! Terimakasih sudah membaca! ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me
Teen Fiction"Iya. Tertawalah. Lupakan tentangku yang tak akan pernah bisa melihatmu bahagia. "