Chapter 2

3.6K 302 10
                                    

Hal pertama yang Mark lihat ketika ia membuka matanya adalah wajah wajah para hyungnya dan Haechan yang mengarah padanya di semua sisi.

"Apa yang terjadi hyung?" tanya Mark

"Kau pikir apa?! Kau pingsan Mark" kata Doyoung

"Tahukah kau betapa khawatirnya kami?" tanya Jungwoo

"Maaf merepotkan, hyung" kata Mark

"Kau tidak merepotkan sama sekali Mark" kata Taeyong

'Benarkah?' batin Mark

"Mulai besok kau akan hyung paksa makan" kata Taeyong

'Tapi aku sudah gendut' batin Mark

'Itu kau sadar'

Suara itu muncul, lagi

"Sudah sudah, biarkan Mark beristirahat kembali" kata Johny

Yang lainpun segera meninggalkan kamar Mark setelah mengucapkan selamat beristirahat kecuali Jaehyun yang merupakan teman sekamar Mark.

"Ayo Mark makan dulu" kata Jaehyun

Mark bahkan baru sadar jika di atas meja di samping kasurnya ada nampan berisi makanan dan segelas air putih.

Mark hanya diam tak ingin menjawab ajakan tersebut.

"Kau harus makan Mark" kata Jaehyun

"Tidak mau hyung" tolak Mark

"Kau ingin pingsan lagi?" tanya Jaehyun

Mark menggeleng

"Beberapa suap saja, biar hyung suapi" kata Jaehyun

Mark akhirnya membuka mulutnya ketika sesendok penuh makanan berada di depan bibirnya.

Satu suap demi satu suap tak terasa akhirnya makanan di piring tersebut habis dan menimbulkan sebuah senyum bangga yang terpasang di wajah Jaehyun

"Beristirahatlah Mark, hyung akan mencuci piringmu dulu" kata Jaehyun

'Bagus! Sekarang kau malah membebani Jaehyun'

Suara itu lagi, terdengar sangat nyata dan meyakinkan.

Belum lama setelah Jaehyun keluar, pintu kamar kembali terbuka.

"Mark hyung" panggil Haechan sambil membawa sebuah kotak

"Ini ada paket untukmu hyung" kata Haechan

"Benarkah? Dari siapa?" tanya Mark

"Tidak tahu hyung, tidak ada nama pengirim dan alamat pengirim. Hanya tertulis 'Dear my precious Mark', mungkin dari orang tuamu hyung" kata Haechan

"Mungkin saja, gomawo Haechan ah" kata Mark

Mark sedikit merasa lebih baik, ia merindukan orang tuanya dan hadiah dari mereka akan membuatnya bahagia.

"Ne hyung" kata Haechan lalu berjalan keluar dari kamar Mark.

Kotak itu berukuran sedang dan hanya di bungkus dengan kertas polos berwarna coklat.

Namun sesuatu terasa aneh, bukankah seharusnya eomma atau appanya memberitahukannya terlebih dahulu tapi ia sana sekali tidak mendegar apa apa dari kedua orang tuanya.

'Mungkin kejutan' batin Mark

Markpun mulai merobek kertas coklat tersebut. Ternyata di atas kotak tersebut terdapat sepucuk surat.

'Kira kira apa isinya ya?' pikir Mark

Dear Mark,

Kau pasti berpikir ini hadiah dari orang yang kamu sayangi bukan?

Am I Broken? || NCT MarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang