Chapter 3

3.4K 291 11
                                    

Selamat Membaca ^^


















"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Mark bisa jadi seperi itu?" tanya Johny

"Hyung sebaiknya melihat sendiri ke kamar Mark" kata Jaehyun

Johnypun dengan hati yang cemas segera pergi ke kamar Mark, lebih tepatnya berlari ke kamar Mark.

Sesampainya di sana, yang bisa ia lakukan hanyalah menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang ada di depannya. Reaksi yang sama seperti yang lain.

Jungwoo bermaksud untuk membersihkan darah dan bangkai tersebut tapi Johny mencegahnya.

"Kenapa hyung?" tanya Jungwoo

"Sebaiknya difoto dulu" jawab Johny

Mereka semua merasa heran mendengar jawaban Johny.

"Untuk bukti ke polisi. Kita tidak akan membiarkan hal seperti ini begitu saja." kata Johny

Yang lainpun mengangguk paham dan Jungwoo segera memotret bangkai juga darah tersebut.

Setelah itu Taeil mengangkat selimut ternodai darah beserta bangkai kelinci di atasnya lalu memasukkannya ke dalam kotak tadi. Lalu Haechan melepaskan seprai kasur Mark.

"Jangan dibuang, simpan saja yang aman. Aku akan segera menghubungi manager hyung" kata Johny







Mark terbangun dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya.

"Hah.. hah.. hah..."

Napas Mark tersengal sengal bagaikan habis berlari maraton.

Kepalanya bergerak ke sana kemari, memperhatikan seisi ruangan.

'Kamar Johny hyung dan Taeyong hyung?' batin dirinya

'Dasar pengecut'

Suara itu kembali muncul lagi dan Mark membencinya. Bukan karena ia tidak suka tapu karena ia merasa apa yang dikatakan suara suara itu benar adanya.

'Kau benar benar penakut dan pengecut, juga lemah. Hanya karena bangkai kelinci dan darahnya, kau pingsan. What a shame' kata suara itu.

"Berhenti..." rintih Mark

'Sayangnya aku tidak mau, aku akan menemanimu selamanya' kata suara itu

"Please just go away, you hurt me enough" pinta Mark

'Oh Mark, kau lupa? itu adalah tujuannku. Mana bisa aku pergi tanpa menyaksikan dirimu hancur berkeping keping?' kata suara itu.

"Kumohon berhenti.." pinta Mark

Matanya mulai berkaca kaca

'Tidak bisa, apa kau lupa, aku bagian dari kepalamu? Lagipula aku tidak akan menghilang sampai kau hancur, jadi aku akan terus menemanimu' kata suara itu

"BUT I'M ALREADY BROKEN....hiksss" teriak Mark

"Please, JUST GO!" teriak Mark lagi

Pintu kamar terbuka dengan cepat dan menampakkan wajah khawatir Doyoung.

"Kau kenapa Mark ah?" tanya Doyoung

Doyoung awalnya berniat untuk memeriksa keadaan Mark. Seperti yang dokter tadi katakan bahwa mereka harus menemani Mark dan memberinya support. Namun baru saja sampai di depan pintu, suara teriakan Mark sudah menggema dari dalam.

"Hyung.... hikksss... Doyoung hyung..." isak Mark

"Apa yang terjadi?" tanya Doyoung sambil duduk di samping Mark.

Am I Broken? || NCT MarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang