Ketika polisi sampai di sumber suara tersebut, hanya ada seorang laki laki yang sedang memegang pistol dengan tangan gemetarannya.
Belum sempat para polisi berbicara, lelaki tersebut langung berucap dengan panik.
"Cepat ikuti aku! Dia ada di sana!" Cepat, kalian harus menyelamatkannya!" pekiknya.
Lelaki itu langsung berlari masuk lebih dalam ke hutan yang mau tidak mau harus diikuti oleh para polisi tersebut.
Mereka tidak tahu siapa dia tapi yang jelas dia bukanlah Lee Mark.
.
.
"Kenapa lama sekali hyung? Bukankah lokasi Mark sudah diketahui?" tanya Jaehyun
"Sabarlah Jae, serahkan kepada pihak yang berwenang" kata Manager
"Tapi ini terlalu lama, apa Mark baik baik saja? Atau dia terluka?" tanya Jungwoo
"Hyung juga tidak tahu. Namun hyung akan jujur, lebih baik persiapkan diri kalian untuk kemungkinan apapun" kata Manager
"Tidak! Mark tidak akan kenapa kenapa!" kata Doyoung
"Doyoung ah, tenang dulu" kata Taeil yang membuat Doyoung kembali duduk.
.
.
Laki laki itu, Yongi, menengok ke belakang beberapa kali. Memastikan bahwa para polisi tadi tidak kehilangan jejaknya.
Mereka harus cepat sebelum semuanya terlambat atau dia akan menyalahkan dirinya sendiri atas apapun yang terjadi terhadap dua orang tersebut.
Flashback
"Sekarang Yongi-ssi!" teriak Mark
Mark langsung menahan tubuh Taeyang sementara Yongi menarik kunci rantai kakinya dari saku Taeyang.
Ketika ikatan rantai milik Yongi sudah lepas dan ia hendak membuka milik Mark, Taeyang berhasil membalikkan keadaan.
"Pergi saja Yongi-ssi!!!!" pekik Mark, masih mencoba menahan Taeyang dengan segenap kekuatannya.
Yongi terlihat sangat frustasi tapi ia tidak bisa berdiam di situ terlalu lama atau kesempatan mereka untuk kabur benar benar hilang.
Jadi Yongi memutuskan untuk berlari keluar dari ruangan itu. Ia berlari dengan kencang tapi langkahnya terhenti ketika ia melihat pistol milik kakaknya yang diletakkan di atas meja dekat pintu.
"Ah aku tidak tahu lagi!" gumam Yongi lalu mengambil pistol itu dan kembali berlari dari rumah itu.
Dia tidak bermaksud meninggalkan Mark, ia tidak akan melakukan itu tapi jika ia tetap tinggal dan membantu maka kemungkinan mereka bebas jauh lebih kecil.
Rencana mereka awalnya adalah Mark memancing agar Taeyang mendekat ke arahnya lalu ia akan menahan Taeyang sekuat tenaga sementara Yongi mengambil kunci untuk membuka rantainya.
Setelah Yongi bebas seharusnya ia juga melepaskan Mark lalu mereka akan mengikatkan rantai tadi ke kaki Taeyang tapi rencana mereka sedikit menyimpang sehingga mereka harus berimprovisasi.
Rencana yang sederhana memang, tapi hanya itulah yang bisa mereka buat dalam waktu yang sangat sempit.
End of flashback
Dan begitulah hingga akhirnya ia berada di posisinya sekarang.
"Cepat Pak! Lewat sini!" seru Yongi
Pistol yang ada di tangannya entah kemana, mungkin terjatuh saat ia berlari. Bukan itu fokusnya sekarang dan ia juga yakin salah satu polisi tadi pasti sudah menemukannya.
'Ayo sebentar lagi sampai!' seru batin Yongi
Namun tercium bau khas sesuatu yang semakin kuat bersamaan dengan dirinya yang semakin dekat dengan rumah tersebut.
Begitu ia sampai di depannya, langkahnya langsung terhenti, napasnya tercekat, tubuhnya serasa membeku. Hal yang menyebabkannya adalah karena rumah tersebut berada dalam api yang berkobar.
Memang belum sepenuhnya menyebar ke seluruh rumah dan ia bisa melihat bahwa apinya paling besar berada di bagian dapur dan sekitarnya.
"Mark! Taeyang Hyung!" teriak Yongi panik.
Para polisi yang akhirnya sampai langsung bertindak tanpa membuang waktu, tapi meski begitu tidak ada yang mau masuk ke dalam rumah tersebut karena terlalu berbahaya dan ia yakin jika menunggu truk pemadam kebakaran tiba, maka dua orang di dalam sana akan sudah berubah menjadi abu.
Jadi Yongi memutuskan untuk menerobos ke dalam rumah tersebut, mengabaikan panggilan panggilan dari para polisi.
"Taeyang hyung! Lee Mark!" panggil Yongi
"Disini.." Memang suaranya samar tapi ia yakin itu suara Mark.
"Mark? Kau dimana?" teriak Yongi
"Yongi-ssi, kau di sini?" Yongi mengikuti suara Mark, dugaannya berasal dari dapur.
'Taeyang hyung, kenapa kau sampai nekat seperti ini?' batin Yongi sambil berusaha sebisa mungkin untuk menghindari api api tersebut.
Dan ternyata dugaannya benar, mereka berdua ada di dapur. Namun kondisi kedua lelaki itu benar benar mengkhawatirkan.
Taeyang yang terbaring tidak sadarkan diri di lantai dengan tubuhnya yang tertimpa tiang kayu berukuran lumayan besar sedangkan Mark yang duduk tak jauh dari Taeyang terlihat benar benar berada di ujung kesadarannya.
"Taeyang hyung! Bangunlah!" pekik Yongi sambil berusaha mengangkat kayu tersebut tapi sama sekali tidak berhasil. "Hyung kumohon, jangan tinggalkan aku!" kata Yongi. Dia sendirian tidak akan berhasil mengangkat kayu itu.
Untuk sejenak ia lupa dengan Mark tapi tidak lagi ketika ia mendengar suara batuk yang berasal darinya.
"Hyung tunggu di sini, mengerti? Jangan tinggalkan aku! Aku akan kembali" kata Yongi meski ia yakin Taeyang tidak bisa mendengarnya.
Yongi bergegas menuju Mark, kondisinya benar benar mengkhawatirkan.
"Mark, kau mendengarku?" tanya Yongi sambil mengguncang tubuh Mark tapi ia hanya mendapatkan respon minim.
Api juga berkobar semakin kuat dan ia harus bertindak cepat. Jadi ia mengangkat tubuh Mark dan berlari menerobos api keluar rumah. Beruntung tubuh Mark ringan jadi tidak mempersulit gerakannya.
Begitu ia sampai berhasil keluar dari rumah yang terbakar itu, belum ada tanda tanda dari pemadam kebakaran ataupun ambulan.
Ia segera meletakkan tubuh Mark di tanah dan berniat masuk lagi untuk menyelamatkan hyungnya ketika rumah di depannya meledak, lebih tepatnya bagian dapur dan ruang tamu yang meledak. Menghempaskan dirinya dan beberapa polisi yang sedang berdiri cukup dekat.
"ANDWAEE!! TAEYANG HYUNG!!" teriak Yongi histeris, ia mencoba untuk masuk tapi langsung dicegah oleh beberapa polisi.
"Lepaskan aku! Aku harus menyelamatkan hyungku!" kata Yongi sambil berontak.
Kedua kakinya seperti kehilangan tenaganya membuat dirinya jatuh berlutut ke tanah bersamaan dengan air matanya yang mulai mengalir deras.
"Taeyang hyung.. Jangan tinggalkan aku sendirian hyung.." isak Yongi tapi semuanya terlambat.
Kim Taeyang telah tiada.
.
.
.
TBC
Gimana chapter yang ini? Lebih bagus dari yang sebelumnya?
Next chapter itu ending ya T.T
Ga nyangka banget cerita ini udah mau ending lagi.
Tetap ya, jangan lupa vote dan comment ^^
Love u,
Cansspirit

KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Broken? || NCT Mark
FanficSudah 6 bulan sejak saat 'itu'. Dan kini disaat Mark baru setengah perjalanan menuju sembuh, something terrible happens. He is back Bersamaan dengan memori akan penderitaannya di masa 'itu' yang mulai memakannya ditambah dengan penderitaan yang seda...