Chapter 4

3.4K 274 24
                                    

Selamat Membaca











Setelah hari itu, Mark kembali menyibukkan dirinya dengan latihan. Bahkan di saat mereka selesai, ia akan meminta izin untuk berlatih sendiri. Mark berlatih tanpa henti.

Dan yang terjadi adalah kalau ia tidak pulang larut malam maka ia akan bermalam di studio. Inilah yang membuat para member merasa sangat khawatir. Mereka tidak bisa mengontrol Mark, mereka tidak tahu apakah Mark makan atau tidak, apakah Mark benar benar menguras tenaganya atau tidak.

2 minggu lamanya dan kini ia tampak seperti setengah zombi.

Bagi Mark, ini adalah satu satunya cara agar ia bisa melupakan masalah 'itu'.

Apalagi percakapan manager hyung dengan member yang lain malam itu masih terekam jelas di memorinya.

"Maksud hyung?" tanya Johny

"Semua bukti sudah diserahkan ke polisi tapi kalian sendiri tahu, Taeyang belum keluar dari penjara dan teman temannya yang lain pindah ke luar negeri" jelas manager

"Jadi tidak ada petunjuk tentang siapa yang mengirim paket itu?" tanya Taeil

"Gosh, I hate this so much" kata Johny dengan suara pelan.

'Jadi siapa?' itulah yang mengganjal di benak Mark belakangan ini.





"Mark ayo pulang. Ini sudah malam. Kau bisa berlatih lagi besok" ajak Taeyong

"Tidak hyung, aku akan berlatih lebih lama di sini" tolak Mark

"Ayolah, itu hanya kesalahan kecil. Kau tidak perlu menghukum dirimu sendiri" kata Taeyong

"Maka dari itu hyung, itu kesalahan kecil dan hanya aku yang melakukannya" kata Mark

"Mungkin hanya kau yang kebetulan menginjak lantai panggung yang licin dan membuatmu jadi tidak seimbang. Aku yakin fans akan mengerti. Mereka pasti tidak akan mempermasalahkannya" kata Taeyong

'Bukan fans yang aku khawatirkan hyung..' batin Mark

"Pokoknya aku akan tinggal di sini lebih lama. Hyungdeul dan Haechan pulang duluan saja" kata Mark

Kalau Mark sudah keras kepala seperti ini, maka tidak ada yang dapat dilakukan lagi. Padahal Mark hanya terjatuh sekali di atas panggung pertunjukkan kemaren.

"Jangan terlalu lama mengerti?" tanya Taeil

"Ne hyung. Kalau sudah selesai aku akan meminta manager hyung untuk segera menjemputku" jawab Mark

"Baiklah. Kami pulang dulu ya" kata Taeil

Begitu para member keluar dari studio, ia kembali menyalakan musik dan mulai menari lagi.




Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam tapi Mark tidak terlihat akan berhenti dalam waktu dekat meski ia sudah terlihat seperti akan pingsan kapan saja.

Saat ia masih sibuk menari, tiba tiba lampu di studio itu mati, speakernya juga mati. Mark sontak kaget dan menghentikkan kegiatannya.

"Mati lampu?" batin Mark

Mark melanjutkan tariannya karena ia pikir lampu akan menyala sebentar lagi karena gedung SM pasti punya genset.

Namun tak lama kemudian pintu studio tari itu dibuka dan Mark mendengar suara langkah kaki.

"Manager hyung?" panggil Mark

Namum tidak ada balasan dari siapapun membuat Mark merinding ketakutan.

"Manager hyung? Jangan bercanda hyung. Aku belum ingin pulang" kata Mark

Karena studio tarinya terletak di basement yang membuatnya menjadi benar benar gelap, Mark sama sekali tidak bisa melihat orang itu. Namun karena suasana yang sangat sepi, Mark dapat mendengar napas seseorang.

"Siapa di situ?" tanya Mark

Mark jujur ia takut, ia tidak berani mendekat jadi Mark memilih mundur hingga punggungnya menyentuh dinding. Ingin berlari keluar tapi ia takut bahwa orang itu berdiri menghalangi satu satunya pintu.

Tiba tiba terdengar suara yang sangat familiar, suara yang tidak ingin Mark dengar lagi.

"Annyeong Mark"

Suara itu adalah suara Taeyang

"Bagaimana kadoku? Kau menyukainya bukan? Karena kadoku, kau jadi rajin berlatih. Hebat bukan?"

Mark membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Bukankah Taeyang masih dipenjara?

"Kau pikir dengan memenjarakanku kau bisa lari dariku?... Dalam mimpimu Mark"

"Please... stop.. not... anymore" pinta Mark

"Intinya, aku hanya ingin bilang, see you soon Markie...."

Mark semakin gemetar ketakutan mendengarnya. Bahkan ia sudah duduk meringkuk di lantai.

"Ah one more, the game is on... Bye bye uri Markie"

"Taeyang... a.. ku... mohon... jangan..." pinta Mark

Mark dapat mendengar suara langkah kakai mendekat ke arahnya.

Namun ketika ia mengangkat wajahnya untuk melihat, mulutnya langsung dibekap dengan sebuah sapu tangan dan kedua matanya ditutup dengan tangan orang tersebut.

Mark berusaha melawan sebisa mungkin tapi kekuatan orang di depannya tidak bisa ia lawan. Kedua matanya yang ditutup membuat dirinya tidak bisa melihat wajah orang di depannya. Namun mendengar suara tadi, pasti Taeyang.

"Taehmmpph... yanmphng.. nommpphhh..." kata Mark

Semakin lama Mark dapat merasakan matanya yang semakin berat. Dan akhirnya Markpun pingsan.

Setelah Mark pingsan, orang itu segera keluar dari tempat itu meninggalkan Mark sendirian.

.

.

.

TBC

Maaf ya baru bisa update

Dan maaf juga ya updatenya short.

But, tetep vote and comment ya

Love u,


Cansspirit

Am I Broken? || NCT MarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang