selesai

2.5K 354 46
                                    

Lucas naik ke lantai atas kosan, izin ke satpam bilangnya mau nganter makanan doang. Syukur di kosan Doyeon gak ada orang, masih pada kuliah, termasuk Doyeon.

Lucas duduk di kursi depan kamar, membuka hpnya buat ngasih tau Doyeon kalau dia udah nyampe.

Lucas emang udah izin sebelumnya mau ke kosan dan minta Doyeon buat cepet-cepet pulang, katanya ada yang mau di bicarain.

Lucas masih diam duduk di kursi, sambil memutar kunci mobil di jarinya, perasaannya gak beres dari tadi, dia benar-benar nunggu Doyeon.

Sampai sekitar tiga puluh menit, Doyeon datang.

"Udah lama? Maaf, gue harus nungguin Mark selesai rapat tadi, gak ada tebengan lain soalnha, hehe" ucap Doyeon terlihat gembira seperti biasanya jika ia bertemu Lucas, lalu membuka pintu kamar.

"Baru kok," jawab Lucas datar, dia membuang napasnya pelan, "Tadi beneran pulang sama Mark?" tanyanya.

Doyeon masuk kamar, diikuti Lucas di belakang, "Kan emang biasanya sama Mark kalo mentok gaada tebengan lain," katanya, heran dengan pertanyaan yang gak pernah keluar dari mulut Lucas.

Lucas berdiri di dekat ranjang, sambil memperhatikan Doyeon yang sedang membereskan peralatan yang dia bawa dari kampus.

"Ada apa? Kok tiba-tiba ke sini pas gue masih kuliah? Kangen ya lo?" goda Doyeon, tapi wajah Lucas sangat datar.

Ada yang beda.

"Kenapa si? Kok diem aja?" tanya Doyeon membalikan badannya menatap Lucas.

Lucas lalu buang napas kasar, mendekati Doyeon di meja belajar, masih dengan wajah datar.

"Ada yang mau gue tanyain."

Doyeon berkerut kening, memperhatikan raut wajah Lucas yang sangat serius,

"Kenapa?"

Lucas terdiam beberapa saat, menatap Doyeon serius, sangat serius.

Suasana kamar seketika itu langsung berubah.

Lucas terlihat ragu, "Waktu gue masih ngurusin panitia ospek di kampus, lo kemana?"

"Kapan?"

"Lo gak pernah lupaan, Doyeon."

Doyeon semakin merasa aneh, "Gue nungguin lo di sekre."

"Tapi gue balik gaada lo di sana."

"Gue udah ke sana, cuman karena lo lama gue langsung pulang aja ke kosan," jawab Doyeon tanpa ragu.

Lucas menatapnya lagi, "Langsung pulang ke kosan?"

"Ya iya lah."

"Gak jalan dulu sama mantan terindah lo?"

Doyeon seketika diam, matanya terbuka dan detak jantungnya seketika berubah cepat.

"Langsung pulang ke kosan?" kali ini Lucas menaruh hpnya di atas meja belajar, dengan tampilan sebuah foto Doyeon dan Eunwoo di sana.

"Lo dapet dari m—"

"Lo gak perlu nanya gue dapet dari mana, gue cuman mau lo jawab kenapa lo bisa bohongin gue?" suara Lucas meningkat kali ini.

"Gue cuman gak sengaja ketemu dan dia ngajak makan sebentar."

"Tapi lo udah bohong sama gue, Doyeon!"

Doyeon terdiam, bahkan matanya tidak lagi menatap Lucas.

"Gue sampe nyuruh Taeyong yang baru kelar ujian buat jemput lo di sekre, karena lo bilang lo lagi nungguin gue di sekre," ucap Lucas lagi.

"Gue emang nungguin lo di sekre, ta—"

"Begitu lo bilang di chat, gue langsung nyuruh Taeyong ke sana, ke sekre jemput lo karena gue lagi gak bisa di ganggu. Tapi lo bohong! Lo gak ada di sana."

Doyeon diam lagi. Rasa takut mulai datang, dia mulai cemas.

"Lo di jemput dari fakultas sama Eunwoo kan? Lo emang udah janjian? Jujur sekarang."

Doyeon, diam dan menunduk.

Lucas mengusap wajahnya, lagi-lagi membuang napas kasar berusaha menahan emosinya, "Gue gak masalah lo mau jalan sama cowok siapa pun itu, asal lo izin ke gue."

"Tapi lo masalah kan kalo gue jalan sama Eunwoo?"

"Apa? Lo bilang apa?"

"Lo masalah kalo gue jalan sama Eunwoo," Doyeon menekankan.

"Oh, jadi lo emang sengaja bohongin gue biar gak ketauan jalan sama Eunwoo?" nada suara Lucas hampir tidak terkontrol.

Rasanya Doyeon ingin menampar dirinya sendiri saat ini juga.

"Gue bisa bedain mana cowok yang emang temen lo, dan mana cowok yang cuman mau modusin lo, apalagi cowok yang mau rebut lo dari gue," lanjut Lucas.

Mata Doyeon udah merah sekarang. Dari awal Doyeon emang udah langsung ngerasa kalo dia salah, di tambah di akhir perkataannya dia bilang yang gak seharusnya dia ucapin.

Dan sekarang Doyeon nangis karena merasa takut.

"Gue gak ngerti kenapa lo bisa kaya gini," ucap Lucas, tanpa peduli Doyeon yang udah mulai nangis di hadapannya.

"Kalo lo masih ada urusan sama Eunwoo, gue mau lo selesain sekarang. Atau mungkin sebaliknya, lo yang selesai sama gue."

Lucas segera mengambil handphonenya yang tadi tergeletak dia atas meja, lalu dengan cepat ke luar kamar dan menutup pintu sedikit keras.












Dan untuk pertama kalinya selama mereka pacaran, pertengkaran yang paling mereka jauihi akhirnya datang.

👋👋👋


















Oke, aku lanjut, dan ini sjsksk kentang lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

W E - Lucas x DoyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang