H-3 Lucas akan menghadapi sidang proposalnya. Dari minggu-minggu kemarin dia memang di fokusnya dengan kerjaan proposal, belum lagi kegiatan di himpunannya. Jadi, Doyeon sebagai pacar yang baik harus mengerti keadaan sibuk Lucas ini.
Bisa aja Lucas gak ngabarin seharian, gak ketemu dua hari, ya pokonya Doyeon harus ngerti.
Tapi untuk siang ini, Lucas peka sendiri kalau Doyeon udah bete gak ketemu terus sama dia. Karena kalo di ajak keluar Lucas gak bisa, akhirnya Doyeon di ajak ke kosan Lucas.
Bilangnya sih sekalian nemenin nyelesai-in proposal, tapi... Tapi emang beneran nemenin, sampe Doyeon gabut.
Kerjaan Doyeon cuman tiduran di sofa. Sambil nonton youtube, video apa aja dia puter pokonya biar ada tontonan, di temenin cemilan yang sengaja di beli Lucas tadi.
"Lucas, baru nyampe mana?" Doyeon yang dari tadi cuman tiduran itu berdiri dan nyamperim Lucas yang duduk di meja, fokus sama laptop.
"Hm? Ini, baru nyampe kuningan," jadi Lucas beneran fokus banget dari tadi.
Doyeon ngedecak, "Proposal, baru nyampe mana?" Doyeon naroh dagunya di atas kepala Lucas dengan tangannya yang melingkar di dada Lucas juga.
"Baru-- tuh, dikit lagi," Lucas ngasih tunjuk hasil kerjaannya dari tadi itu, "Kenapa?" kepalanya ngendongkak ke belakang, bikin Doyeon jadi tegak lagi badannya.
Doyeon buang napas lesu, kembali lagi ke sofanya dan masang selimut sampai leher.
"Wae? Waegere?" Jijik deh, semenjak sering diajak nonton drama sama Ten jadi suka ngomong korea-korea gitu dia.
Doyeon ngucek matanya lalu setelah itu masang muka lemes, "Gapapa."
"Tai ayaaam, gapapanya cewek tuh gak bener. Cepet kenapa?"
Doyeon diem sebentar, "Gaboooot," sambil ngulet.
"T-tapi, aku belum menyelesaikan tugas ku," Lucas ngomongnya kaya khas-khas anak culun yang kaget.
"Bacot, ih!"
Lucas ketawa, sambil lanjut ngetik.
"Kenapa atuh neng gelis???"
"Gabut."
"Iya, terus?"
"Laper?"
"Oww memangnya dari tadi anda makan angin ya?" kata Lucas sambil sedikit ketawa.
"Ngantuk."
"Iya iya, terus?"
Kali ini ada jeda.
"Kangen."
Lucas spontan balik badan menghadap Doyeon, "Apa apa?" kedua alisnya naik ke atas dengar ujung bibir yang sedikit ikut ketarik juga.
"Ngantuk," Doyeonnya dari tadi masang muka datar doang sambil natap ke lain tempat.
"Bukan bukan, yang terakhir," Lucas udah senyum-senyum tengil.
"Brisik," pandangan Doyeon jadi sinis ke Lucas.
Lucas ketawa ngakak pake tepuk tangan segala, setelah itu geleng-geleng kepala, lalu balik lagi ke laptop.
Sadar di cuekin lagi, Doyeon lempar bantal ke Lucas, "Apa kek!"
Lucas mengaduh, "Apa kek apa, anjir," mampus belibet ngomongnya.
"Ya apa kek!" Doyeon tiba-tiba bete.
"Aku dari tadi nanya loh, Rambayatikuuu. Kamu kenapa? Mau apa?"
"Nanya 'Mau apa'nya baru sekarang ya itu," balas Doyeon sinis.
"Yaudah mau apa?" lama-lama Lucas capek juga.
"Ya apa kek!"
Yeu si Rambayati!
"Apa kek apa? Cium? Peluk? Atau--"
"Kok jadi kesitu?!"
Lucas ketawa lagi, sambil nutup laptopnya kali ini, "Kan tadi katanya kangen."
Ekspresi yang sangat menjijikan bagi Doyeon, naik turunin alis sambil senyum autis.
"Apa si? Mau apa? Bilang yang bener, biar aku paham," ucap Lucas berdiri dari duduknya menghampiri Doyeon, lalu duduk sila tepat di depan wajah Doyeon.
Doyeon malah diem liatin Lucas.
"Ini makanan masih banyak, nih," Lucas mungutin berbagai snack yang udah dicemilin Doyeon tadi, "Laper 'kan kamu?"
Doyeon ngangguk sambil cemberut bebek.
Lucas ngecut kening Doyeon yang beberapa puluh cm di depannya itu, setelah itu ngerapihin helaian rambut yang menghalangi wajah Doyeon, "Mau apa?" tanyanya.
"Ya apa kek, makan keluar, jalan, kemana kek yang penting aku kenyang, gak gabut."
Akhirnya 'Apa kek' yang di sebut-sebut ada ujungnya juga.
"Hayuk! beli makan ke pengkolan deket SD?" lagi-lagi Lucas menyebutkan lokasi toko tempat makanan ayam.
Doyeon memutarkan bola matanya malas, "Cas..."
"Yaudah gak usah bete gitu mukanya," ucap Lucas sambil mencet hidung Doyeon.
Lucas bangkit lalu ngambil topi dan kunci mobil. Gak perlu ganti baju karena baju yang dipakenya kali ini gak bikin jadi bopung kalo dipake keluar.
"Mau makan apa, Baby?" ucap Lucas pake logat Inggrisnya.
Haha logat, cenah.
"Apa kek."
"Doy, sumpah, ngomong sekali lagi gue pindah kosan."
Doyeon ngakak, "Apa hubungannya???"
"Ya siapa tau ada setan 'Apa kek' yang ngerasukin lo disini."
Doyeon ketawa receh sambil ngiket rambutnya.
Mereka jalan ke pintu masih ngoceh,
"Entar aku bikin rapp yang liriknya full 'Apa kek'" kata Lucas sambil nutup pintu kosan.
"Apa kek apa kek apa kek apa kek apa kek apa kek apa kek apa kek apa kek apa kek apa kek apa kek apa kek, yoyo," nge rapp dengan nada kumaha aingnya Lucas sambil turun tangga kosan.
"Bresek anjerrrrrrr."
Dan setelah itu mereka pergi jalan-jalan di hari yang udah mulai sore. Suasana syahdu sesudah hujan gini beneran pikiran tuh bikin bergumam,
"Hah gila... kangen banget sama Lucas."
"Hah gila... kangen banget sama Doyeon."
Sambil cerita-cerita kejadian selama mereka gak ketemu, apa aja yang mereka lakuin, terus nyinyirin orang lewat (seperti biasa), terus sambil gosip juga.
Ya pokonya apa kek.
Gitu lah pokonya. Setiap orang yang liat mereka suka pengen jadi orang ketiga aja rasanya.
🔜🔜🔜
Waduh aku sudah lama tidak update.
KAMU SEDANG MEMBACA
W E - Lucas x Doyeon
Humor"BENTAR YA AKU MAKE UP DULU!" "doy, lu tuh gak harus pake make up" "terus harus gimana?" "harusnya lo tuh operasi plastik" "bajingan!" cerita blangsak LUCAS x DOYEON ada disini, baca aja siapa tau baper.