DGA - 13

17 8 1
                                    

Kim sampai di gerbang rumah Ester. Di dengan langkah kaki yang berat berjalan memasuki rumah sahabatnya itu.

Belum sempat Kim membukakan pintu, Ester sudah membuka pintu dan berdiri tepat didepan kimberly.

"Baru pulang?" Tanya Ester.

"Heem"

"Nih buat Lo" Ester menyodorkan sebuah tas berwarna merah kepada Kimberly.

"Buat apaan??"

"Mulai sekarang Lo keluar dari rumah gue."

Kim menatap Ester tak percaya. Ada apa dengan Ester??

"Maksud Lo apa sih Ter."

"Gue udah muak liat muka Lo. Gue udah jijik liat sahabat munafik kaya Lo. Gue salah, ternyata musuh terbesar gue buat dapetin Gilang ada di depan mata gue. "

"Gue gak bermaksud..."

"Udah deh gue gak butuh alesan basi dari Lo. Mulai sekarang Lo jauh jauh dari gue. Pergi Lo dari sini"

Ester melemparkan tas merah itu kepada Kimberly. Dia pun menutup pintu rumahnya.
Kim masih bingung. Ia akhirnya mengejar Ester dan masuk ke kamarnya.

"Ester plis denger penjelasan gue dulu. Apa yang Lo bilang itu gak sesuai sama kenyataan nya. Gue gak pacaran sama Gilang, gue menghargai Lo sebagai sahabat gue plis jangan salah paham."

"Udahlah gue males denger penjelasan dari orang munafik kayak Lo. Ternyata gue salah nganggep Lo sebagai sahabat baik gue. Mulai sekarang lupain kalo gue pernah nganggep Lo sahabat gue, lupain kalo gue pernah baik sama Lo. Dan lupain kalo kita pernah kenal. Gue benci sama Lo. Gue benci sama Lo Kim." Ester melontarkan kata kata yang menusuk hati Kim. Tapi Ester juga meneteskan air mata di setiap ia mengucapkan kata itu.

"Ester pliss plis maafin gue. Gue gak bermaksud nikung Lo. Lo itu sahabat terbaik gue. Gue gak ada apa apa sama Gilang. Gue..."

"Lo gak ada apa-apanya sama Gilang, tapi Gilang ada apa-apa sama Lo?? Sama aja Kim. Dia bilang ke gue kalo dia suka sama lo. Dan gue yakin Lo juga suka sama dia kan?? Udahlah udah cukup. Gue males bahas itu. Pokoknya mulai detik ini Lo harus keluar dari rumah gue. GUE BENCI SAMA LO KIMBERLY"

Ester menangis, tak kuasa menahan perasaan yang ia rasakan selama ini.

Kim hanya bisa pasrah. Dia akhirnya berjalan keluar kerumah Ester sambil mengusap setiap air mata yang membasahi pipinya.

Kim sampai diluar gerbang rumah Ester. Sahabat terbaik satu satunya, mengusirnya dari rumahnya. Sekarang apa yang harus Kim lakukan?? Dia tak punya apa-apa. Hanya pakaian pakaian dari Ester lah yang ada didalam akan tas merah itu.

"Sekarang gue harus gimana? Gue gak punya siapa siapa lagi. Gue gak tau ada dimana. Gue kangen sama papa sama Mama. Gue pengen pulang...!!!!!"
Kim terus saja menangis. Tak ada yang bisa dia lakukan, tak tau harus bagaimana lagi.

"Maafin gue Ester, gue bener bener gak bermaksud buat ngerebut Gilang dari Lo. Gue bahkan rela gak sama Gilang asalkan gue bisa baikkan lagi sama Lo. Gue bener bener minta maaf Ester"

Kim berjalan menjauh dari rumah Ester . Meskipun tak tahu harus kemana, ia tetap berjalan tanpa tujuan.

Kimberly hanya menyusuri jalan, tak tau harus kemana. Ia pun tak tahu bagaimana nasibnya besok.

Sebuah mobil mewah yang sangat langka ada di  sana pun berhenti di depan Kimberly. Mobil Alphard berwarna putih itu menghentikan langkah Kimberly.

Kimberly sedikit terkejut, bagaimana bisa ada mobil datang kesini.

"Demi apa?? Baru pertama kali gue liat ada mobil masuk kesini??"

Don't Gone Again [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang