Sebelum pergi mereka berdua diam diam mengambil handphonenya Kimberly, bukan untuk mencuri namun itu perintah dari papa Kim.
Kimberly mencoba membuka matanya, sangat sulit. Matanya berkunang kunang dan kepalanya terasa sangat pusing.
Kim berhasil membuka matanya, dia berada disebuah tempat yang gelap.
Terakhir kali yang diingatnya adalah dia sedang berada di pinggir jalan."Ya Tuhan, apa jangan jangan gue masih di sekolah?? Ini dah jam berapa?? Bisa telat pulang diomelin mama gue"
Kim mencoba berdiri, kakinya terasa sangat sakit. Setelah berhasil berdiri, Kim mencoba berjalan sambil berpegangan pada tembok untuk menjaga keseimbangan nya.
Dia keluar dari ruangan itu. Tapi anehnya, sekolahnya terasa sangat berbeda. Masih sangat banyak orang berkeliaran di koridor sekolah. Bahkan mereka masih memegang makanan dan minuman mereka.
"Gue gak salah lihat?? Bukannya ini udah waktunya balik ya?? Kok masih pada istirahat sih?? Apa gue mimpi?? Tapi tadi terakhir gue masuk keruangan itu kan pas bel pulang sekolah?? Dan gue gak mungkin salah denger." Kim mencoba meyakinkan diri apakah benar ini sekolahnya.
Tapi semakin lama Kim menyusuri tempat itu, semakin terasa kejanggalannya. Tak ada satu orang pun yang ia kenal disana. Semuanya terasa seperti orang asing baginya. Apa Kim lupa ingatan??
Tidak itu tentu tidak mungkin terjadi. Kim yakin itu.
Kim keluar dari sekolah aneh itu, dengan tubuh penuh kotoran dan rambut acak acakan, Kim berjalan keluar sekolah.
Kim dibuat tak percaya. Setahunya setelah keluar dari gerbang sekolahnya, ada jalan berupa aspal. Tapi ini?? Kenapa hanya ada jalan sempit dan semua sisinya dipenuhi sawah??"OMG!!! INI gue mimpi apa enggak sih?? Kenapa gue bisa ada disini?? Gue gak kenal tempat ini." Kim menepuk nepuk pipinya berulang kali. Dia sadar ia tidak sedang bermimpi. Ini kenyataan.
Tapi dimana dia sekarang?? Tidak ada satu orang pun yang dia kenal disini.
Kim terus berjalan, langkahnya semakin lama semakin goyah. Ia tak tau harus kemana. Kim merasa tidak kuat lagi ia rasanya ingin jatuh.
"Kok gue gak nyentuh tanah ya?? Apa gue dah mati??" Batin Kim dalam hati.
Dilihatnya seorang pria tinggi dan putih memegang pinggangnya.
Kim terkejut dan terlonjak, "Berani banget Lo nyentuh gue?? Lo naksir sama gue?? Mau kenalan?? Minta TTD?? Ngomong aja gausah modus"
"Apaan sih Lo".
"Terus Lo ngapain pegang pegang gue??.
"Reflek"
"Lo naksir sama gue?? Idih... baru ketemu juga"
"Apaan sih Lo??"
Pria itu segera pergi dengan sepeda tuanya meninggalkan Kim sendiri. Namun Kim tidak menyerah. Kim berusaha mengejar lelaki itu dengan sisa tenaga yang dia punya.Lelaki itu memarkirkan sepeda nya di depan rumahnya. Ya... Rumahnya terlihat sangat kuno. Kim melihat lelaki itu masuk. Tanpa pikir panjang Kim mengikuti lelaki itu.
"WOYYY... Bukakkin dong, tolongin gue, gue bukan gembel woy, gue nyasar... Pliss tolongin gue!!" Kim menggedor gedor pintu rumah lelaki itu dengan kuat.
"BRISIK LO. GUE GAK NERIMA GEMBEL!!"
"Enak aja tuh mulut nyerocos. Gue bukan gembel Kali. Mana ada gembel secantik gue?? Plissss gue minta tolong ijin gue masuk. Gue tu gak terbiasa sekotor dan semua bau ini euhh. Gue tu biasanya cantik, gue wangi kecantikan gue gak ada bandingnya cantik paripurna melintasi cakrawala dilangit, Lo harus tau itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Gone Again [SLOW UPDATE]
Genç Kurgu"kalo Lo putusin buat mundur satu langkah dan menjauh dari gue, gue bakalan maju 2 langkah menuju ke lo dan dapetin Lo" Ucap Gilang. Pengorbanan cinta mereka haruskah berakhir sampai sini?? Tidak bisakah rasa itu bertahan hingga rintangan selesai?? ...