Begitu Singkat

946 51 2
                                    

Aku jatuh cinta, cinta yang awalnya kukira tidak akan kurasakan kembali, namun kali ini aneh, aku mencintaimu. Tapi ada ragu yang menampar sadarku bahwa mencintai memang tidak harus memiliki. Kuserahkan semua pada Allah jika memang kau ditakdirkan untukku Allah akan menuntutmu menujuku.

***

Aku melipat mukenah yang baru saja kukenakan sehabis menunaikan sholat dhuha. "Afdhol", astaghfirullah ada apa ini?
Kenapa tiba tiba Afdhol terlintas dipikiran ku? Ya Allah kenapa dari semalam aku selalu memikirkan nya? Maa fi qalbi ghairullah.

Telpon ku berdenting, ada pesan dari Rara.

Rara : Han, jalan jalan yuk!

Rara mengajakku untuk jalan jalan, tak berpikir panjang aku langsung memakai khimar ku dan langsung pergi kerumah Rara.

🌎🌎🌎

"Assalamualaikum."ucapku mengetuk pintu rumah Rara.

"Waalaikumussalam, masuk Han."sahut Rara.

"Nggak usah deh Ra, kamu mau ajak aku jalan jalan kemana?"

"Ohh, kita main ke taman yuk, ajak Devan dan Afdhol juga."

Aku tercengang saat mendengar nama  Afdhol, "ha ha Afdhol?".kataku terbata.

"Iya Afdhol, kamu kenapa dengar nama Afdhol kok jadi aneh gitu?"tanya Rara dengan raut wajah yang kebingungan.

"Nggak nggak Ra."

Akhirnya setelah mengabaikan percakapan tadi, aku dan Rara langsung menuju ke taman, disertai Afdhol dan Devan yang sudah terlebih dahulu ada disana.

Mengapa saat melihat Afdhol seperti ada yang aneh dengan perasaanku. Aku menjadi canggung, apaan sih ni kenapa begini biasanya juga biasa biasa aja kalau jumpa si Afdhol.

Apa mungkin aku jatuh cinta sama Afdhol? Apa bisa aku jatuh cinta sama dia? padahal kan sebelum sebelumnya aku nggak suka banget liat dia, apa benar kata orang orang kalau terlalu benci jadi cinta? Idihhh udah deh ngapain mikirin hal yang nggak penting gini.

"Han Han."panggil Devan.

"Ehh, iya kenapa?"panggilan Devan menghamburkan lamunan ku.

Devan menaikkan sebelah alis matanya"Kamu kenapa Han? kok ngelamun?"tanya Devan heran.

"Nggak kok."aku mengeles saat Devan bertanya kenapa aku melamun. Padahal ngelamun nya gara-gara ngeliat muka si Afdhol huhh.

"Gaess jalan jalan yuk muterin ni taman."ajak Rara menaik naikan alis nya.

"Yuk, boleh juga tu."seru Devan.

Aku duduk dibangku yang ada di taman"kalian aja deh, aku lagi males banget nih, mager."lesu ku.

"Iya, gue juga lagi mager  ni."sambung Afdhol.

Duhh sok sok an samaan gitu, hhh dasar.

"Yauda, kalian disini aja kita berdua aja yuk Ra."kata Devan.

Akhirnya aku dan Afdhol, duduk di bangku taman berdua melihat keramaian lalu lalang orang-orang yang sedang berjalan jalan di taman. Sementara Devan dan Rara jalan-jalan disekitar taman.

Ohh ,Allah aku duduk berdua dengan Afdhol kenapa rasanya seperti canggung dan apa yang sedang kurasakan sekarang?
Apa aku memang menyukainya? hahh sudah lah, kalaupun aku menyukai nya bersamanya hanya khayalan semata, liat berapa wanita yang menyukainya, berapa wanita yang antri ingin bersamanya.
Suatu ketidakmungkinan jika dia juga menyukaiku.

🌚🌚🌚

"Han."panggil Afdholl.

Aku memalingkan wajahku menghadapnya "Iya kenapa?" aku melihat wajahnya yang seperti sangat canggung sama sepertiku, kenapa dia terlihat ingin mengatakan sesuatu tetapi sukar untuk mengatakan nya padaku.

"Han, tadi malam aku sholat istikharah dan aku sudah menemukan jawaban."ucapnya, yang spontan membuat ku tercengang.

Aku mengerutkan keningku bertanya tanya apa maksud perkataan nya "Maksudnya apa Dhol."tanyaku dengan nada parau.

Afdhol menundukkan pandangan nya lalu berkata "Han, ada sesuatu yang ingin kuungkap kan."

"Apa Dhol? bilang aja."

"Aku nyimpan perasaan suka ke kamu Han."jelasnya.

Speechless ya itu yang terjadi, saat mendengar perkataan Afdhol.

Aku memilin ujung jilbabku "Maksudnya Dhol?"suara ku bergetar menanyakan kejelasan perkataan nya.

"Iya, Han tapi aku tau kamu nggak punya perasaan yang sama ke aku."rintihnya.

"Jangan sok tau."cetusku.

Dia tercengang mendengar perkataan ku dan langsung mendongakkan kepala nya menatapku "Maksud nya Han?"tanyanya.

"Siapa bilang aku nggak punya perasaan yang sama ke kamu."ucapku yang ntah dari mana bisa keluar kata kata seperti itu, sementara aku sendiri masih bingung dengan perasaanku.

"Beneran Han?"serunya.

Aku mengangguk.

"Alhamdulillah"

Dia langsung menutupi kedua wajahnya, dan memalingkan pandangannya dariku, begitupun aku yang seperti sedang berkhayal namun memang sedang terjadi sekarang.


***






Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Cukup singkat, sangat singkat, singkat kali...
Singkat di part ini, singkat untuk mengungkapkan perasaan, tapi semoga tidak singkat untuk kisah cintanya 😊😊 Aamiin..
Jangan lupa vote-comment, tunggu part selanjutnya dan kelanjutan apa yang terjadi yaw.. jazakallah Khairan readers 😍

Takdir Cinta Dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang